Part 25

743 66 5
                                    

..
.
..
.
..
.
Selamat Membaca
.
..
.
..
.
..
.

"Terkadang seseorang lebih memilih apa yang dilihat tanpa dirasakan oleh hati, hanya karena tak ingin lebih kecewa atau hanya bertahan"
..
.
..
.
..
.


Yeri telah menyelesaikan latihan pilates nya hari ini, ia pun siap-siap membereskan barang-barangnya. Selama seminggu ini ia rutin berlatih pilates untuk melunturkan tubuhnya, agar terlihat sehat saat comeback.

"Sudah selesai?" kata Mingyu melihat Yeri keluar dari ruang ganti.

"Sudah oppa. Ayo"

"Kim Yerim" panggil seseorang dari arah belakang saat melihat Yeri yang baru keluar dari ruang ganti.

Yeri menengok ke arah orang tersebut. Ia mengeluarkan ekpresi malasnya. Kenapa ia harus bertemu perempuan itu lagi, padahal Yeri berharap tidak pernah bertemu dengannya lagi. Tapi sepertinya itu mustahil. Perempuan itu selalu saja mencari cara untuk menampakkan wajahnya padanya.

"Oppa, kau boleh duluan saja. Tunggu aku di mobil" kata Yeri pada Mingyu. Pria berbadan tinggi tegap itupun mengangguk. Lalu pergi.

"Wah sudah lama kita tidak bertemu" ucap perempuan itu pada Yeri. Sepertinya dia juga sehabis olahraga pilates.

"Iya, kau benar." Jawab Yeri dengan malas.

Perempuan di depannya adalah perempuan yang sangat tidak diharapkan Yeri untuk tidak bertemu lagi. Teman trainee nya ah ralat mantan teman trainee nya yang memiliki rasa iri dan cemburu padanya. Sebab Yeri berhasil debut untuk sebuah grup, sedangkan dirinya tidak. Malah dia terpaksa debut menjadi aktris, profesi yang tidak diinginkannya.

Lee Nam Eum tersenyum kecil "Aku dengar kau akan comeback lagi" katanya dengan suara lembut namun mengandung tatapan mengejek.

"Wah kau benar-benar selalu penasaran ya tentang diriku."

"Tidak, aku hanya mendengarnya dari orang-orang. Ah Iya, kau sudah tahu siapa yang akan menjadi brand ambassador kosmetik Paris itu? Aku cukup terkejut melihat pemberitahuannya tadi. Padahal kita berdua yang mati-matian bersaing. Ah tapi dia memang pantas sih"

Yeri mengernyit, mengerutkan dahinya. Apa perusahan kosmetik itu sudah memberitahukan keputusannya? Namun Yeri belum mendengar berita itu dari manajernya.

"Sudah kukatakan, kau hanya akan menjadi bayang-bayang di grupmu itu. Kau adalah yang terbelakang diantara mereka. Kau maknae yang hanya dimanfaatkan atau... kau yang bodoh" kekeh perempuan itu tersenyum kecil.

Ekpresi Yeri berubah tidak baik. Kini tatapannya menatap tajam pada lawan bicaranya saat ini.

"Omo! dari ekpresimu...sepertinya kau belum tahu siapa orangnya. Ah sangat disayangkan. Jadi lihatlah" perempuan itu mengambil sebuah berkas dari dalam tasnya lalu diberikan pada Yeri.

"Kau ingin tahu bukan siapa yang akan menjadi BA mereka?"

Yeri menarik berkas itu, melihatnya. Yeri mengepalkan kedua tangannya setelah melihat isinya, namun ia masih bisa mengendalikan ekpresi wajahnya. Ia tidak boleh terlihat menyedihkan di depan perempuan ini. Hasil dari berkas ini diluar dugaannya.

"Ah satu lagi, kau sudah melihat dramaku? Tontolah, kau kan suka film drama. Dan aku pastikan dramaku akan menghiburmu dari kesedihanmu sekarang"

Yeri tersenyum kecil, senyuman yang ia buat sedemikan rupa supaya terlihat alami. "Iya selamat, kau akhirnya jadi aktris dan menelan keinginanmu untuk menjadi Idol. Sekali lagi selamat ya. Oh iya, kau sudah membeli albumku yang kemarin? Kau harus membelinya. Katanya kau suka sekali dengan dunia musik" kata Yeri tersenyum congkak. Yeri membuat perempuan di depannya kalah lagi dengan perkataanya. Hanya dengan ini ia bisa mengalahkan ekpresi angkuhnya.

Behind Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang