Haiiiiiii
Semoga suka sama cerita aku yang ini yak
Jangan lupa like komen dan follow okeyyyyy
Happy reading
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Perempuan dengan pipi chubby hidung mancung itu sedang menatap malas laki laki yang sedang berada di kasur nya dengan stick ps di tangan nya.
"yaf udah kek gw bosen ini di rumah mulu yakali liburan gaada asik asik nya" grutu perempuan itu
"apa si ra, ajak noh antek antek lu kan bff lu tuh" sahutnya
" hih lu tau kan si pina lagi pacaran, si risa lagi nemenin dafa cari kaos kaki buat kucingnya si tasya kan ke bandung. Lu yang nganggur ya nemenin gw lah elah punya sahabat ke lu gaasik" grutunya
Yafi terkekeh menatap ara, yafi kemudian melanjutkan game nya tanpa menghiraukan ara. Ara yang benar benar kesal pun beranjak meninggalkan kamar nya.
Yafi menggeleng dan mengambil celana training milik ara menyusul ara yang sudah keluar dari kamar
" shafa" panggil yafi datar
Ara yang merasa di panggil pun gemetar karna dia paham kalau sahabatnya yang satu ini jika memanggil nama belakangnya tandanya dirinya berbuat salah.
Ara membalikkan tubuhnya menatap yafi dengan tampang polosnya.
"kenapa" balas ara pelan
"bisain kalau keluar pake celana yang bener bukan kayak gitu nih" ucap yafi melempar clana training milik ara kemudian berlalu.
Ara merengut kesal dengan tingkah sahabatnya.
......
"daf"panggil risa
"paan" balas dafa yg sedang asik memilih kaos kaki
"lu tuh dari pacar sampe mantan gapernah bener ngajak gw jalan segala beli kaos kaki buat kucing lagi" grutu risa
"yaelah ris beruntung lu jadi mantan gw , gw gak bikin lo rusak jadi sebagai imbalan lo jangan bacot deh ngikut aja"
Dengan kesal risa pun berlalu dari hadapan daffa menunggu cowok super aneh itu di sofa yang di sediakan oleh pemilik toko.
Selang duapuluh menit akhirnya dafa dan risa meninggalkan toko tersebut.
"mau makan dimana ris?" tanya dafa
"pulang ga mood gw lama lama sama lo"
"hdeh yaudah iya kita pulang"
Dafa fokus menyetir sedangkan risa lebih fokus ke jalanan sore yang cukup ramai.
.
Ara menatap langit sore hari di pinggir kolam rumahnya sambil menikmati buah buahan yang sudah ia kupas sebelumnya.
Yafi terkekeh menatap ara dari atas tepat di balkon kamar ara. Yafi melihat jelas kalau ara sedang menggrutu karena dirinya.
Yafi berlalu dari kamar ara , berniat menemui ara dari pada ara semakin badmood padanya.
"mau kemana lu nyet" ucap alfaro kakak ara yang usianya hanya terpaut 3 tahun saja