1. Sepucuk Surat

1K 89 18
                                    

1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1. Sepucuk Surat.

"
Teruntuk Ayah,
Dari putrimu yang sedang rindu.

...

Ayah, pertama aku ingin mengucapkan bahwa aku baik baik saja di sini, dibawah pimpinan Kapten.
Aku tumbuh menjadi prajurit yang kuat, Ayah.
Aku sudah bukan putri kecil yang cengeng lagi.
Aku jauh lebih kuat dibanding tahun-tahun yang lalu. Ingatkah Ayah saat aku meminta izinmu untuk bergabung dengan Survey Corps?. Kau begitu dibayangi oleh hal-hal negatif, sebelum kau melepasku dengan sedikit tidak rela.

Lihat lah aku, Ayah. Kini aku berada dalam Squad Spesial. Di pimpin langsung oleh Manusia Terkuat di dalam dinding. Aku bisa membuktikan kata-kata ku dulu saat meyakinkanmu.
Ayah, ada banyak yang ingin aku tuliskan untukmu.

Pertama bahwa aku sangat merindukanmu, juga Ibu. Aku sampai tidak bisa mengingat kapan terakhir kali menyeduh teh untukmu.
Kedua, aku ingin memberitahu, sepuluh hari dari sekarang aku akan melakukan ekspedisi keluar dinding. Aku berjanji akan melakukan apapun demi kejayaan umat manusia, meskipun dengan mempertaruhkan nyawa.

Ketiga, aku baru menyadari bahwa yang tumbuh bukan hanya fisik dan tekad. Namun juga perasaan.
Ayah, aku tidak tahu sejak kapan rasa ini muncul. Akan aku ceritakan siapa orang yang aku maksud.

Ayah pasti sudah tahu, kalau ada seseorang yang dijuluki 'Manusia Terkuat'. Dia Kapten Levi. Penyelamat umat manusia. Sejak awal aku mendaftar untuk masuk Survey Corps, aku selalu merasa kagum dengan segala yang dia lakukan.
Entah itu kemampuan bertarungnya, cara dia menentukan keputusan, cara dia memimpin squadnya, apapun itu selalu membuat aku kagum. Seakan-akan ada suatu tekad dalam diriku untuk bisa menjadi seperti dia.

Karena dia lah aku semakin yakin untuk menyerahkan hidupku kepada Survey Corps.

Semakin hari, ekspedisi demi ekspedisi aku lalui dengan penuh semangat. Tentu saja aku merasa ketakutan, Ayah. Tapi saat melihat wajahnya yang penuh dengan dendam kepada para musuh, perlahan ketakutanku menyusut.
Sampai akhirnya aku menyadari, bahwa ini bukan hanya rasa kagum.

Hari itu aku di panggil Komandan untuk menuju ke ruangannya. Aku gugup, karena belum pernah berkomunikasi langsung dengan Komandan.
Dengan setengah rasa penasaran, aku menuju ruangannya. Sesampainya disana, yang pertama ku lihat adalah Eld, Ouro, Gunther, Komandan Erwin, dan Kapten Levi. Aku melangkah mendekat ke meja Komandan.

Aku tidak pernah menyangka ini sebelumnya. Aku direkrut menjadi anggota Squad Spesial Levi. Bahagiaku membuncah, seperti ingin berteriak menyuarakan isi hatiku. Tapi aku sadar harus menjaga sikap di depan kedua atasanku.

See You in Another Dimension, Levi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang