part 3. Murid baru🎉

25 8 20
                                    

Pagi-pagi sekali Arle sudah berangkat ke sekolah. Bahkan gerbang sekolah masih tertutup rapat, dan sang mentari yang masih malu menampakkan dirinya. Sambil menunggu gerbang dibuka, ia ke warung seblak mbak Rini depan sekolah.

"Aden Arle tumben berangkat pagi?" tanya mbak Rini heran. Pasalnya setiap hari melihat Arle berangkat saat gerbang sudah mau ditutup.

"Lagi semangat aja mbak," jawabnya.

Setelah gerbang sudah dibuka, dan para murid yang sudah mulai berdatangan. Arle belum juga beranjak dari warung mbak Rini.

Matanya yang mengarah ke depan gerbang, mencari dua sahabatnya. Dahinya mengernyit tak percaya ketika matanya menangkap sosok cewek turun dari taksi.

Mengucek matanya, ia pikir mungkin salah lihat. Hingga terdengar teriakan melengking membuatnya terkejut dan tersadar bahwa cewek yang ia lihat adalah cewek kemarin, yang sudah resmi menjadi tetangga depan rumahnya.

"GANTENG??!!"

Buru-buru Arle mengambil siaga satu untuk berlari menghindarinya. "Duh Gusti Nuh Agung, lindungilah saya."

Cewek tersebut adalah Navy. Mungkin yang kemarin sahabatnya bilang bahwa ada murid baru, yang dimaksud adalah Navy si tetangganya itu yang rempong.

"Navy, stop jangan mendekat!" Peringat Arle kali ini dengan nada yang sangat lembut.

"Ganteng, kamu ngapain disini?" tanya Navy dengan bodohnya. Arle memutar bola matanya malas. "Mulung," jawab Arle dengan gemas sedikit kesal.

"WOY!!" teriak Bimoli sambil berjalan beriringan sama Roger menghampiri Arle sama Navy.

"Heh! Tumben udah di sekolah?" celetuk Roger yang kini sudah berada di sebelah Arle.

"Diem, mending bantu gue dari tuh cewek." Kesalnya dengan melirik cewek didepannya.

"Buset, ada bidadari turun dari kayangan miper." Heboh sudah mereka berdua.

"Hai kak," sapa Navy perlahan berjalan mendekati mereka bertiga. Membuat Arle semakin was-was.

"Gue pergi duluan," pamitnya dengan mantab berlari masuk sekolah. "Kok lari sih?" kesal Navy cemberut. Melangkahkan kakinya mengikuti Arle pergi dan meninggalkan Bimo dan Roger yang bingung.

"Mereka kaya udah kenal lama, tapi siapa tuh cewek? cantik banget." Roger berkata dengan pandangan yang tak lepas dari punggung Navy yang berjalan mengikuti Arle.

"Entar aja klarifikasinya, kita isi perut dulu," sahut Bimoli langsung menyelonong pergi diikuti Roger dengan perasaan yang masih bingung.

Navy tengah kebingungan mencari keberadaan ruang kepala sekolah. Ia sudah menyusuri koridor dan belum juga menemukannya.

Bel sudah berbunyi. Tetapi, gadis tersebut belum juga menemukan ruang kepala sekolah. Sibuk mencari, hingga tak sadar dirinya telah menabrak seseorang.

Bruk..

Navy kaget ketika menabrak seorang cewek dengan dandanan yang terbilang seperti tante-tante, pakaian yang sangat ketat. Ia menjadi takut sendiri melihat cewek di depannya yang sudah melototkan matanya tajam.

"Maaf."

"Heh! Enak aja minta maaf sekarang sambil sujud cepet!" titahnya dengan mencengkram bahu Navy kuat. Karena murid baru, Navy tak ingin membuat masalah di hari pertamanya sekolah.

Ia sudah mengambil ancang-acang bersujud. Belum menundukkan badannya, tiba-tiba suara cewek membuatnya terhenti dan menoleh kebelakang.

"Berhenti, jangan lakukan!" seru cewek dengan rambut sebahu dan perawakan tinggi.

Ujung Penantian(Good Bye 2020)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang