Aku meregangkan otot dan menerjap mata yang mulai penat setelah berjam-jam menghadap laptop. Ah Laporan kerjaku ini sangat menyiksa pikiran.
Aku sejenak mengistirahatkan otak dan mata. Aku langsung membuka twitterku dan melihat timeline sudah mulai ramai dengan postingan beberapa fansite yang sibuk memotret dan memposting kedatangan NCT 127 di Korea setelah tour bersama ke Jepang.
Aku langsung membuka Kakao Talk dan kini tanganku tengah sibuk mencari kontaknya diroomchat.
Ah sudah satu bulan rupanya tidak ada balasan apa pun darinya, Aku merengut. Bahkan dia sama sekali tak mengabariku. Kesal? Sungguh tidak usah ditanya lagi. Tapi aku sangat mengerti akan kesibukannya, dan yang bisa aku lakukan hanya bersabar karena hubungan kami bukanlah hubungan sepasang kekasih pada umumnya.
Kalian bingungkan siapa yang aku maksud diatas? Dia Nakamoto Yuta salah satu member NCT 127 asal Jepang yang merangkap menjadi kekasihku, dan ini sudah memasuki tahun ke 5 hubungan kami yang seperti itu.
Aku terus melihat fotonya yang tersebar di twitter, Senyum kecil langsung terpampang jelas dibibir ketika melihat mukanya dan kini aku menyadari sudah satu bulan lamanya kami berdua tidak saling bertukar foto tapi kenapa dia tambah tampan??????
Karna kurasa hari sudah semakin larut, ditambah besok harus berangkat kerja lagi, jadi aku memutuskan untuk merapikan semua kertas yang berserakan di meja kerja lalu menutup laptopku dan segera pergi tidur.
Tak lama aku pun mematikan semua lampu dan berdoa lalu bersiap untuk tidur.
Pada pukul dua dini hari. Aku bergelung di dalam selimut. Hening, hanya ada suara jarum jam yang berdetak, pertanda waktu mereka belum terhenti.
Aku menggeliat pelan, merasa mendapat sumber kehangatan. Merapatkan tubuh yang ringkih ini pada seseorang. Aku semakin menelusupkan kepala, dan juga kedua tangan yang terasa dingin di dalam pelukannya.
Apa ini mimpi? Ah masa sih? Tapi ini betul-betul terasa nyata.
Seseorang kini tengah tertawa pelan melihat kelakuanku, rambut halus yang aku punya menggelitik dagunya kala diriku bergerak kecil mencari kenyamanan.
Akhirnya aku membuka mata secara perlahan dan menyadari itu semua bukanlah mimpi.
"eh? Kenapa bangun? Aku ganggu kamu tidur ya? Ayo tidur lagi, sekarang masih pukul dua malam," Kata orang itu yang sedikit terkejut, melihat diriku yang tiba-tiba terbangun sepenuhnya di tengah malam ini.
"yuta? Ih kok kamu disini? Ngapain??" kataku sedikit heran
"kangen" kata Yuta
Ah rasanya sudah lama sekali aku tak mendengar suaranya. Aku langsung menatap wajahnya. Di kegelapan kamar ini aku dapat melihat matanya yang indah terlihat sangat lelah.
Kami berdua sama-sama tak bersuara dan hanya memandangi satu sama lain. Aku sangat merindukan-nya.
Jujur sebenarnya aku sangat mengantuk, tapi pelukan yang ia berikan sangat nyaman dan suaranya yang hanya bisa aku dengar beberapa jam saja dalam seminggu atau mungkin sebulan sekali seakan membawa kesadaranku kembali.
Ia menyingkirkan rambut yang menghalangi wajahku lalu mencium mataku dengan hangat.
Kami sama-sama lelah. Namun aku
sama sekali tidak akan menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga ini."kok kamu ganti warna rambut lagi?"
Ia hanya mengangguk, " emang kenapa? Kamu nggak suka?"
Aku menggeleng, "engga bukan gitu. Aku suka kok,tapi kenapa setiap ketemu sama aku rambut kamu uda beda warna lagi. Jangan keseringan ganti warna rambut ih,nanti rambut kamu rusak. Emang mau rusak? Terus kalo rusak harus dibotakin" kataku sembari memainkan rambutnya. Iya pasalnya selama 5 tahun kami berpacaran, Yuta sudah entah keberapa kalinya dia berganti warna rambut.