Kehilangan

43 5 0
                                    

Nakamoto Yuta, atau biasa dipanggil dengan Yuta. Hidupnya sangat sempurna, setidaknya itulah yang ia rasakan. Ia lahir di tengah-tengah keluarga bahagia tanpa pernah merasa sedikitpun kekurangan.

Dikaruniai paras tampan dengan fisik yang sehat. Lulus dari sekolah serta menjadi boyband ternama dengan prestasi yang luar biasa. Dikelilingi teman-teman dan para fans yang menyayangi serta selalu ada untuknya.

Ditambah lagi, ia menikahi wanita yang sangat ia cintai dan mencintainya. Oh sungguh hidup yang sangat sempurna.

Ia tinggal di sebuah unit apartemen pada kawasan elit di Seoul bersama wanita yang telah resmi menjadi istrinya. Sungguh Hari-harinya, dipenuhi kebahagiaan.

Tiap hari sepulang latihan, rasa lelahnya akan segera hilang begitu melihat wanita yang ia cintai menyambutnya dengan cerah serta memberikannya pelukan hangat seraya mengusap lembut punggungnya dan berbisik,

'You've worked hard today, Yu. i love u'

Kemudian ia mandi sementara sang istri menyiapkan pakaian serta makan malam untuk mereka berdua.

Lalu, biasanya dilanjutkan dengan menonton televisi bersama, atau sekedar bercengkrama di balkon apartemen seraya menatap bintang di langit.

Sungguh hidup yang sangat sempurna bukan?

Pada saat diberitahu bahwa sang istri sedang mengandung buah hatinya. Ia menangis,menangis tanda bahagia.

Kebahagiaannya semakin bertambah lengkap. Ketahuilah bahwa ia adalah makhluk yang paling bahagia di muka bumi ini.

Hidupnya sangat sempurna dan ia sangat bahagia. Catat.

Setidaknya itulah yang ia rasakan sebelum menemukan istri tercintanya tergeletak di jalan tak berdaya dan bergelimang darah, sebulan yang lalu.

Ia sama sekali tidak mengira, hari-harinya yang dipenuhi kebahagiaan, berubah seratus delapan puluh derajat sejak hari itu.

Hari di mana dokter memberi tahu bahwa bayi yang dikandung sang istri adalah bayi laki laki, membuat ia semangat berbelanja perlengkapan putra kecilnya yang akan lahir dalam waktu kurang dari dua bulan lagi.

Sampai seorang pengendara mobil yang sedang mabuk menabrak seorang wanita yang tengah menunggunya di trotoar depan toko perlengkapan bayi.

Hidupnya sempurnanya kini telah hilang....

Seperti malam-malam sebelumnya, ia berdiri memandangi langit bertabur bintang.

Bedanya kali ini ia sendirian.

Tanpa ada wanita yang menggenggam tangannya sambil menatap bintang.

“Sayang, kamu dimana?”

“Malem ini, kamu lagi jadi bintang yang mana?”

“Oh, kayaknya kamu lagi di sana, deh. Di bintang yang paling terang. Iya, kan?”

“Because that's how you are. My brightest the star.”

“Tidur yang tenang, ya, sayang di sana”

Sebuah senyum terukir diwajah pria itu. Sebuah senyum yang getir.

“Aku baik-baik aja di sini, jadi kamu jangan khawatir, ya?”

“Aku cuma....................”

“Aku kangen kamu...........”

Tenggorokannya sedikit tercekat.

Air mata menetes ke pipinya.

“Aku gak bisa berhenti kangen kamu dan putra kecil kita...........”

Sekarang tetesan air mata itu berubah menjadi aliran air mata yang deras membasahi pipinya.

Bahunya terguncang karna isakan tangis yang tidak dapat ia bendung.

Kepalanya pusing, dadanya terasa sakit, dan lututnya melemah hingga membuatnya berlutut di balkon rumahnya.

“Maafin aku yang sampai saat ini belum bisa mengikhlaskan kamu sepenuhnya.......”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nakamoto Yuta OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang