Comfort

2.8K 150 31
                                    

Cast:
Gojo Satoru
Fushiguro Megumi

Comfort


Setiap kali Yuuji terluka karena Sukuna, ataupun depresi karena apa yang dilakukan Sukuna saat mengambil alih tubuhnya, Megumi akan diam.

Megumi diam seribu bahasa, hanya diam memandang bagaimana Yuuji terlihat begitu menderita, orang sebaik dia dengan kutukan sekejam Sukuna dalam satu tubuh.

Ia hanya akan terus diam seolah tak terjadi apa-apa, seolah hal itu tak berdampak apapun padanya, seolah... dia baik-baik saja.

Nyatanya, saat semua orang terlelap, saat kegelapan menyelimuti dunia, saat tak ada siapapun tentu saja.

Megumi akan meluapkan semua bebannya, semua beban yang ia pendam, semua rasa bersalah yang sesungguhnya sudah tak sanggup ia pikul.

Ia akan menangis.

Menangis sendiri didalam kamar gelapnya tanpa seorangpun mengetahuinya, setidaknya itu yang ia pikir.

Andai saja saat itu ia cukup kuat.

Andai saja saat itu ia bisa mengalahkan kutuka tingkat 2 disekolah itu.

Andai saja ia lebih cepat.

Andai saja ia lebih berani.

Andai saja. Andai saja. Andai saja.

Cklek

Pintu kamar Megumi terbuka pelan, menampilkan sesosok pria tinggi dengan penutup matanya, ia berjalan pelan menghampiri ranjang Megumi dan berdiri di sisi ranjangnya.

Ia hanya berdiri disana, melepaskan penutup matanya dan memamerkan mata seindah langit siang yang cerah, ia memperhatikan punggung kecil itu bergetar di iringi isakan-isakan kecil yang sepertinya berusaha ditahan sang empunya.

Ia masih diam, masih memperhatikan, sampai ketika isakan itu mulai mereda dan tubuh kecil yang sudah tak begitu bergetar ia akan naik keatas ranjang itu untuk memeluknya, merengkuh Megumi dalam dekapan hangat.

Mata sebiru lautan itu melebar sesaat sebelum kembali berkaca-kaca.

"G-Gojo sensei..." lirihnya.

"..." Gojo hanya diam, ia menempatkan kepalanya pada ceruk leher Megumi seraya mengeratkan pelukannya.

"Hiks..." isakan kembali terdengar sebelum tubuh dalam dekapannya itu menggeliat kecil lantas berbalik memeluknya, Megumi menenggelamkan wajahnya pada dada bidang sang guru.

"..." Gojo masih diam, mencium pucuk kepala Megumi berkali-kali guna menenangkan sang murid, seolah berkata 'tak apa, aku ada disini.'

Gojo tau, ia selalu tau bahwa selama ini Megumi selalu membawa bebannya sendiri tanpa ingin membaginya pada siapapun. Besar tanpa orang tua, di jual oleh ayahnya sendiri, kakanya yang koma, dan sekarang sahabatnya yang menderita didepan matanya tanpa ia bisa melakukan apapun.

"Nii... Satoru-nii... hiks..." Megumi mencengkram erat kaos Gojo, semakin menenggelamkan dirinya pada pelukan sang guru.

"..." Gojo masih diam, hanya mengelus kepala dan punggung Megumi, sesekali mengecup pucuk kepala beraroma strawberry itu.

MegumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang