2

12 2 1
                                    

"jadi, siapa namamu?" tanya jiyu kepada namja yang dia tangani tadi.

"kim jungwoo" balas namja itu yang ternyata namamya adalah kim jungwoo

"baiklah jungwoo seharusnya dengan keadaanmu yg seperti ini, kamu tidak boleh berkeliaran sendirian. Kamu tidak boleh terlalu capek, kamu harus banyak istirahat, dan jangan pernah melakukan pekerjaan yang berat. Itu terlalu beresiko untukmu" ujar jiyu

"aku tau" jawab jungwoo

"jika kamu tau, kenapa kamu masih berkeliaran sendirian?"

"kau tidak tau bagaimana rasanya tidak bisa melakukan apa pun yang sangat ingin aku lakukan, sebagaimana umumnya orang-orang di luar sana"

"hufftt... Aku akan memberimu resep obat, dan jangan pernah coba-coba untuk melewatkannya sekalipun. Karna disini tidak ada ruang rawat, terpaksa kau harus pulang ke rumah. Aku akan datang ke rumah mu 3 kali dalam 1 minggu untuk memeriksa keadaanmu" tutur jiyu

"iya, cerewet! "

"ishh ternyata kau menyebalkan juga"

"aku tak peduli"

"ishh dasar! Untuk sekarang kau istirahat dulu di sini, besok akan aku antar kamu pulang" titah jiyu

"heum yah terserah kau saja"

"selamat istirahat jungwoo kim" ucap jiyu sambil mem-pukpuk kepala jungwoo pelan

"apaan sih memangnya aku ini anak kecil?" kesal jungwoo yang hanya di balas kekehan oleh jiyu

Skip-

"Kau cocok sekali menjadi partner Taeyong,dokter Kim,"ujar Jaehyun sambil menyodorkan sekaleng minuman.
"Haha.. terimakasih"Jiyu merasa salah tingkah sendiri.Kenapa Jung Jaehyun ini senang sekali memuji huh?

"Oh ya,Jae.. ngomong-ngomong sudah berapa lama kau tinggal disini?"
"Aku tinggal disini sejak umurku 5 tahun.Kenapa?"
"Eum..tidak ada apa-apa.Mungkin aku perlu belajar banyak tentang lingkungan disini padamu"
"Haha..boleh saja. Belajarlah padaku jangan pada Lee Taeyong,dia bodoh untuk memperhatikan lingkungan yang dihuninya"

"Hei!Apa maksudmu Jung Jaehyun?!"Taeyong yang sedari tadi fokus pada laptopnya terusik karena namanya disebut-sebut.
"Ayolah, mengaku saja. Kau bodoh saat diajak mengelilingi desa"Jaehyun tak henti henti membuat candaannya. Berakhir keduanya saling mengejek. Sementara Jiyu hanya menertawakan keduanya.
"Sudah..hentikan kebodohanmu ini Jaehyun! Aku ingin membeli sesuatu untuk menghilangkan kebodohanmu itu,"setelah berucap seperti itu Taeyong langsung pergi begitu saja. Sepertinya dia kesal.
"Dasar! Begitu saja kesal Hyung"Jaehyun kembali duduk disebelah Jiyu yang masih bingung dengan sikap Jaehyun dan Taeyong.
"Jangan terlalu dipikirkan. Taeyong memang seperti itu.Tidak mudah ditebak hanya dengan melalui ekspresi saja. Lihat saja nanti pasti dia akan membelikan kita sesuatu"lanjutnya

"Jae, sebenarnya aku ingin bertanya sesuatu"Jiyu yang tadinya hanya tersenyum mendengar penjelasan Jaehyun langsung memasang wajah seriusnya.
"Tentang apa?"tampaknya jaehyun sudah siap menjawab semua pertanyaan Jiyu.
"Begini,saat pertama kali memasuki apartemenku. Aku melihat bayangan melewati jendelaku berkali kali,bahkan masih ada beberapa barang lama disana. Seorang tetanggaku bahkan berkata bahwa hal itu sudah biasa terjadi. Apa kau tau sesuatu tentang itu?"Jiyu sebenarnya takut mengingat hal itu,namun rasa penasarannya lebih besar.
"Heum..entahlah,desa ini juga bukan desa besar. Jika ada sebuah kabar mungkin semua orang pasti sudah tahu. Tapi aku tak pernah tahu akan hal itu. Apa mungkin itu hanya penunggu saja. Jadi hanya diketahui tetanggamu"ujar Jaehyun.
"Ah iya mungkin begitu"berakhir Jiyu hanya mengangguk saja, walaupun ia masih penasaran.

"Ngomong-ngomong kapan dia bisa pulang?"tanya Jaehyun memecah suasana.
"Mungkin besok Jungwoo sudah bisa pulang"
"Siapa yang akan menjaganya? Bukankah dia hanya tinggal sendiri?"
"Aku akan menjaganya"
"Baiklah dokter Kim. Mungkin Taeyong Hyung juga akan menemanimu disini. Maaf aku tidak bisa karena masih banyak pekerjaan yang harus ku selesaikan"
"Ah..tak masalah aku bisa sendiri"ucap Jiyu gelagapan. Bagaimana jika ia hanya bersama Taeyong untuk menjaga Jungwoo. Lagipula Taeyong itu menakutkan menurutnya.
"Jangan takut. Taeyong Hyung tidak akan berbuat hal buruk.Percayalah"tampaknya Jaehyun tahu isi pikirannya.
"Ah..baiklah.Terimakasih"

.

.

.

.

Ceklek~

"jungwoo kim? Apa kau sudah tidur?" ujar jiyu begitu memasuki ruangan yang di tempati jungwoo. Tidak ada jawaban dari jungwoo
"ternyata dia sudah tidur" ucap jiyu dalam hati, tanpa jiyu sadari kedua sudut bibirnya terangkat memperlihatkan senyum manisnya
"tampan sekali" ucapnya refleks
"eung? Apa yang baru saja aku katakan? Sadarlah jiyu bodoh kim" ucapnya merutuki diri sendiri.
"Tidak mungkin bukan jika aku menyukai pasienku sendiri"
"tidak tidak tidak tidak mungkin... Kita saja baru bertemu tadi pagi. Ahh dasar jiyu bodoh" ocehnya.
"kau kenapa dokter kim?" saking sibuknya jiyu mengoceh sampai kedatangan Taeyong saja dia tidak menyadarinya
"hah? Oh hahaha tidak aku tidak kenapa-napa. Silahkan masuk dokter Lee" jawabnya malu
"terimakasih" taeyong "kau pasti lapar bukan? Ini aku bawakan makanan untukmu" sambungnya
"kenapa kau mau repot repot membawakanku makanan padahal aku juga bisa membelinya sendiri nanti" jiyu
"tidak apa-apa, justru aku senang bisa membawakan makanan untukmu" taeyong
"terimakasih kalau begitu" ucap jiyu dengan senyum manis di bibirnya
"iya sama-sama dokter kim" jawab taeyong yang di angguki oleh jiyu
"tapi maaf sekali dokter kim aku tidak bisa menemanimu untuk menjaga pasien mu. Ada pekerjaan yang harus aku selesaikan malam ini juga. Aku sungguh sungguh minta maaf kepadamu" jelas taeyong
"tidak apa-apa dokter Lee tidak usah minta maaf, aku mengerti. Seharusnya aku yang meminta maaf kepadamu karna sudah merepotkanmu"
"tidak apa-apa, kalau begitu saya permisi dokter kim" pamit taeyong
"baiklah dokter Lee, selamat malam dan sampai bertemu lagi"

Tbc


Haii yeorobuuunn...
Dah lama nih gak up
Kabar kalian gimana? Semoga baik baik aja yaa... Amiinn

Jan lupa voment nyaaa😁
Babay😘


Jh🌱

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

23.34 Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang