Seorang laki laki yang sedang duduk perpose imut diatas pohon tidak henti hentinya memuji seorang gadis yang sedang duduk gelisah diujung sana. Matanya berbinar kala melihat gadis itu yang ingin melompat kebawah namun gaunnya malah tersangkut diranting pohon. Bahkan sebagian pahanya bisa ia lihat diatas sana.
Ia Terkekeh ketika melihat gadis itu dengan kesusahan menarik paksa gaunnya itu. Ia sama sekali tidak berniat membantu gadis itu. Namun dengan gerakan kilat ia turun dan mengampiri gadis itu.
"Mau ku bantu?" Tawarnya.
Gadis itu tentu saja kaget, jarak wajahnya dan laki laki itu sangat dekat. Ia dengan Reflek mendorong laki laki itu.
"Aku hanya ingin membantumu" kata laki laki itu dingin. Irene kembali dikagetkan dengan cara bicara laki laki didepannya ini. Irene mendorong laki laki itu karena tadinya laki laki itu tersenyum mesum. Tapi wajahnya sekarang malah datar.
Laki laki itu bergerak melepaskan gaun gadis didepannya dengan gerakan cepat. Irene merasa lega namun terdiam sejenak kala menyadari sebuah keganjalan.
"Siapa kau?" Tanya irene pada laki laki yang membelakanginya.
"Vampire" jawabnya dengan mata memerah dan gigi taring yang panjang.
Namun Berbeda dengan Ekspetasi, irene malah mendekat kearah laki laki vampire itu.
"Kau benar benar vampire?" Tanyanya lembut dan tatapannya Melunak. Laki laki itu tidak menjawab ia menatap lekat wajah gadis didepannya.
Irene sekarang sedang duduk bersama dengan laki laki vampire itu. Ia sama sekali tidak takut.
"Kau salah satu putri aurora?" Tanya laki laki itu.
"Ya Namaku irene, siapa Namamu?" Balas irene ramah. Laki laki itu juga tersenyum Ramah.
"Taehyung" balasnya dengan menampilkan senyum kotaknya. Irene tersenyum melihatnya, entah kenapa ia sangat menyukai senyuman itu.
Mereka berdua berbincang tentang satu sama lain. Irene bahkan melupakan niat awalnya sa'at bertemu dengan Taehyung.
Kedua insan lainnya tengah berjalan santai menuju istana. Keduanya bercanda canda, menanyai satu sama lain. Jisoo tak henti hentinya tertawa sa'at berada disamping laki laki ini.
Tadinya ia ingin mencari keberadaan jennie yang tiba tiba berteriak tak jauh darinya. Namun langkahnya Terhenti sa'at menyadari seseorang telah mengikutinya.
"Kau berjanjikan Akan kembali kesini?" Tanya gadis itu. Membuat senyum laki laki itu luntur.
"Aku belum bisa berjanji jisoo" seokjin tampak menghela nafasnya.
"Tapi Aku akan selalu memantaumu dari jauh. Kau mengerti?" Jisoo hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Oh ya.. kata ayah kaummu mengirim jelmaan kuda putih untuk mengintai kami, apa itu benar?" Tanya jisoo. Seokjin hanya diam.
"Iya, dan ma'af untuk itu" jawab seokjin lalu beralih menatap mata jisoo.
"Apa pun yang Terjadi. Percayalah kalau kita pernah bertemu. ini bukan mimpi. Kau mengerti?"
"Apa maksudmu seokjin?"
Pertanyaan jisoo belum terjawab namun kepalanya tiba tiba pusing. Dan berakhir dengan ambruknya tubuh jisoo dikamarnya.
Diluar Sana dan dahyun berlari masuk menuju kamar jisoo dan irene. Mereka berdua sedang menjaga rose dan lisa yang sedang beristirahat tadinya. Tapi salah satu pelayan mengatakan bahwa jisoo dan irene pingsan dikamarnya.