Semua project telah selesai, bertigabelas benar – benar hanya berleha – leha hari itu di Adipati. Tak ada kegiatan berarti kecuali tiktok-an yang digawangi oleh Joy, Yerin dan Kalla di tengah ruangan. Sepertinya Kalla mulai bisa mengikhlaskan kehilangannya beberapa hari lalu. Sesuai pesan Elissa, dia berusaha untuk hidup bahagia.
Ada pula Rendy bersama Lino nonton anime di dalam kamar. Sejak kejadian kemarin, Rendy kerap kali terang – terangan membantu apapun yang tengah dilakukan Lino, lelaki itu sangat bersimpati pada apa yang terjadi dengan Lino dan Dania. Namun, diam – diam juga merasa jahat karena bersyukur. Berkat itu, dirinya jadi miliki kesempatan.
Juan sendiri terlihat membaca buku di teras, sembari sesekali mengawasi Arin yang tengah sibuk menjadi mandor.
"Kak Dirga, sampah daun sama plastiknya dipisah. Nah sampah daun ke lobang sebalah sana tuh, terus bakar. Kalo sampah plastik, bawa ke TPA aja," jelas Arin.
Gadis itu lalu beralih ke satu lagi, "Kak Rama, motong rumputya yang bener. Harus sampai ke akar, kalo pager tanamannya, itu potongnya harus simetris. Jangan sampe bengkok, nanti gak enak diliat."
Arin tersenyum senang melihat Dirga dan Rama mengerjakan tugasnya dengan baik dan rajin. Gadis itu melirik pada Juan lalu memberi tanda jempol.
Ini semua berkat Juan yang memberi tugas dan mempercayakan Arin sebagai mandor, jadi Arin punya kuasa untuk menyuruh – nyuruh dua seniornya.
Padahal Arin tidak tahu saja, justru Juan yang memanfaatkan perasaan dua lelaki yang menyukai adiknya itu untuk bekerja. Juan sengaja meminta Arin menjadi mandor, agar Dirga dan Rama yang susah nurut itu mau bekerja dan patuh pada Arin.
"Perasaan gue yang Presiden Mahasiswa dan Wakil Ketua Tim di sini, kenapa jadi gue yang disuruh – suruh dia?" ujar Dirga sembari memindahkan sampah daun ke dalam lubang.
"Kak Dirga! Di sini daunnya masih ada!"
"Iyaa bentar!" sahut Dirga otomatis.
Rama melihat itu lalu menggelengkan kepalanya. Dia masih tak mengerti dengan Dirga, jelas – jelas lelaki itu terang – terangan menunjukan rasa suka melalui sikapnya, tapi mulutnya selalu saja berkata sebaliknya. Sangat berkontradiksi.
Dia berharap, Dirga akan terus seperti itu sampai akhir, agar dirinya bisa mempunyai kesempatan lebih besar, dibanding lelaki yang denial terus itu.
Sementara itu di dalam Adipati, terlihat Yerin, Joy dan Kalla tengah sibuk bertiga.
"Nih, nih, selanjutnya lo mau sama siapa Joy? Kalla aja gimana?" tanya Yerin mengatur aplikasi tiktoknya.
Kalla sudah menunggu untuk membuat video tiktok selanjutnya bersama Joy, tapi gadis itu malah tiba – tiba menarik Reno yang lewat mendekat.
"Gue bikin sama Reno!"
"Ayo Ren, jangan kerja mulu lo, santai dulu," ujar Joy lalu menarik lelaki itu untuk mulai mengambil posisi.
"Gue gak tahu cara mainnya," balas Reno.
Yerin melirik, "lo gak pernah main tiktok?" Reno menggeleng. "Gak pernah."
"Gampang, biar gue ajarin," tangkas Joy.
"Liatin gue yaaa!" Joy lalu memulai aba – aba, yang langsung diikuti Reno.
Melihat itu, Kalla yang sedari tadi sudah ikut bermain, mulai menepi.
Pun begitu Yerin yang memilih untuk ke dapur ambil minum.
Di dapur, Yerin bertemu dengan Hoshi yang tengah membuat kopi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERTIGABELAS | 47 Days With Them✔ [OPEN PO check IG allyoori]
General Fiction[B E R T I G A B E L A S] ▪︎selesai▪︎ • College but not about collegelife in campus • Semi-baku • Lokal AU 13 orang terpilih dari dua perguruan tinggi berbeda, untuk hidup bersama selama 47 hari kedepan dalam sebuah rumah yang terletak di dusun terp...