Rumah Jinhyuk ramai tidak seperti hari biasa yang hanya ada dirinya dan beberapa asisten rumah tangga. Meski sebenarnya Jinhyuk tidak suka acara ulang tahunnya dirayakan karena ya acara ini bukan sepenuhnya acara ulang tahunnya tetapi juga acara orang tuanya bertemu koleganya, tapi tak apa setidaknya setiap satu tahun sekali tandanya di hari ulang tahunnya akan ada mama dan papanya di rumah.
Hari ini usia Jinhyuk lima belas tahun, Jinhyuk menghela napas melihat suasana taman dari balkon rumah lantai dua miliknya, ada kue ulang tahun dan jamuan lainnya tersedia, anak-anak yang berlarian kemudian diteriaki orang tuanya untuk tidak berlari karena khawatir akan jatuh atau menabrak sesuatu, orang-orang berjas dan gaun indah yang saling berbincang ataupun memegang gelas berisi minuman di tangannya. Mata Jinhyuk berhenti mengedar ketika ada seorang anak dengan topi baret cokelat, kemeja putih bergaris dengan celana cokelat selutut menoleh ke kiri dan ke kanan kemudian takut-takut memasukkan permen dan cokelat ke dalam saku celana, satu-satu ia masukkan dengan hati-hati layaknya pencuri yang takut terpegok saat melakukan kejahatan. Senyum anak itu mengembang penuh kemenangan ketika rasanya permen dan cokelat yang ia ambil cukup atau karena saku celananya sudah tak memiliki space lagi. Senyum itu juga mengembang dari bibir Jinhyuk.
Jinhyuk berjongkok menyamai tinggi anak itu, “Ini buat kamu,” Jinhyuk menyerahkan satu kantung Shiba Pouch yang berisi permen dan cokelat.
Matanya mengerjap menatap Shiba Pouch, “Ini apa?”
Jinhyuk hanya memberi gesture untuk membukanya sendiri.
Senyum itu kembali mengembang setelah dirinya mengintip apa isi di dalamnya, “Makasih Kak.”
Anak itu bersiap untuk berlari, “Eh, tunggu!” ujar Jinhyuk.
Dirinya menoleh. “Nama kamu siapa?” tanya Jinhyuk.
“Wooseok, Kim Wooseok.”
YOU ARE READING
Fond Lover
Fanfictionwhen you can tolerate everything his act is it love? or fool? Naration sosmed au on my twitter