Dua

100 32 0
                                    

***

Alicia Pricilla. Gadis yang akrab dipanggil Alicia ini sedang kesal sambil menunggu temannya yang entah kenapa begitu lama di dalam toilet.

"Si Jihan ga bikin wc kan? Lama banget!" ucapnya kesal.

"Jihan lama banget! Gue tinggal nih!" teriak Alicia dari luar toilet.

"Sabar! Nanggung bjiir." teriak dari salah satu bilik toilet yang tak kalah nyaring.

"Bodo aah gie tinggal lo."

"Ih Alicia tungguin bego! Ini juga kenapa tai nya gak mau keluar!" teriak Jihan kesal.

"Jihan jorok!" teriak Alicia.

"Hehe..."

Sungguh hari senin yang sangat damai bukan.

"Yok balik." ucap Jihan sembari mencoba merangkul Alicia namun langsung ditepis gadis itu.

"Lo udah cuci tangan kan?" tanyanya dengan tatapan penuh selidik.

"Udah lah, nih udah gue seprot parfum juga."

"Jauh-jauh sana.."

"Iya iya."

Keduanya kembali berjalan ke kelas mereka, setelah menyelesaikan urusannya masing-masing.

"Alicia!"

Kedua gadis itu menoleh saat seseorang memanggil Alicia.

"Lice lo di cari pak Burhan." ucap Bintang dengan nafas berat akibat berlari tadi.

"Ngapain?"

"Gak tau, lo ke kantor guru sana. Takutnya penting." Ucap Bintang lagi.

"Jihan lo duluan aja gue mau ke ruang guru. Thanks Bintang." ucap Alicia sembari meninggalkan teman sekelasnya.

"Kenapa tuh?" tanya Jihan saat Alicia sudah menghilang dari pandangan keduanya.

"Entahlah."

.

Alicia berjalan menyusuri lorong dengan langkah gontai. Gadis itu tak henti menggumamkan kata-kata kasar.

Mungkin dewi fortuna tak memihakmya sekarang. Tubuhnya tertabrak dari arah samping, dan sialnya dia jatuh dengan pantat yang mendarat terlebih dahulu.

"Anjirlah." gumamnya pelan.

Masih dengan posisi duduknya, Alicia menatap geram pemuda itu. Bukannya menolong, dia justru mematung ditempatnya.

Migo Januar . Nama yang Alicia tangkap dari name tag pemuda itu. Alicia tak mengenalnya, entahlah gadis itu tak perduli.

Alicia memilih bangun dari posisinya, sembari memukul pantatnya pelan guna menghilangkan debu yang mungkin menempel di roknya.

'Dasar sialan,' geramnya kesal.

"Aduh sayangku jatuh kan." Alicia langsung mengalihkan pandanganya, dia kaget begitu mendengar suara pemuda tadi.

"Uluh-uluh untung kalian gak pecah yaa. Aduh sakit gak. Maafin aku yaaa~"

Dasar gila. Alicia kesal karena pemuda tadi lebih mementingkan parfumnya daripada meminta maaf.

Gadis itu memilih pergi dari sana. Dia tak mau berurusan dengan siswa aneh itu dihadapannya itu. Alicia terlalu malas untuk berurusan dengan orang yang tak dia kenal.

"Dasar gila!" teriak Alicia sambil berlalu.

***

See yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

See yaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KANG PARFUM?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang