Second

26 1 0
                                    

"Bolehkah aku ikut bergabung? Tak ada kursi kosong yang tersisa, oh iya ini es krim sebagai bentuk permintaan maafku dan ganti rugi." Clarissa tersentak dari lamunan saat mendengar suara yang dikenalinya.Bangsat! Tak bisa kah hidupku sekali saja merasakan kedamaian-tukas Clarissa dalam hati

"Walau seujung kuku pun saya tidak sudi menerima pemberian anda, cepat pergi dari sini sebelum tangan saya menciptakan maha karya dipipi anda!" ketus Clarissa,ia sangat ingin menampar manusia lancang dihadapannya yang bahkan belum diberi ijin tapi sudah duduk

"Kamu sangat mengenali ku bukan? Aku tak suka di perintah, jadi untuk permintaan tadi ditolak." dengan sangat menyebalkan, pria itu tersenyum kearah Clarissa

Plak

"Tadi saya sudah memeringati anda! Jika anda tidak suka diperintah maka saya sangat tidak menyukai orang yang tidak mematuhi saya." jawaban yang terlontar begitu dingin dari Clarissa

Orang-orang di sekelilingnya memandang heran kearah Clarissa karena bahasa Indonesia yang di pergunakan. Ia tidak akan pernah mau mengalah apalagi yang sampai di toko es krim adalah Clarissa, menunjukan smirk setelah berhasil mengusir pria yang mengganggu ketenangannya,dengan riang Clarissa kembali menikmati es krimnya

Usai menghabiskan es krimnya,Clarissa beranjak dari kursi lalu keluar toko. Tiba-tiba tangan kokoh menariknya kemudian menyeretnya ke arah mobil Lamborghini Huracan Lp 610-4

"Lepas!!" teriakan dari Clarissa sama sekali tidak ditanggapi

"Kamu sangat mengenalku bukan? Aku tidak menyukai wanita yang keras kepala, sekarang masuk." pria menyebalkan yang membuat mood Clarissa berantakan itu membuka pintu mobil

"Kalau saya tidak mau bagaimana? Apa sepanjang perjalanan, otak yang anda miliki sudah tercecer dijalan? Sungguh tidak tahu malu, cepat lepaskan." ujar Clarissa marah karena pria bodoh itu mencengkram terlalu kuat sehingga tangannya seperti ingin lepas dari tempatnya

"Cepat masuk atau cium." perintah nya

"Lancang sekali anda mengancam saya." Clarissa segera mencari handphone yang ada ditasnya untuk menghubungi sang sekertaris

"Fine." pria itu menarik bahu Clarissa dan mempertemukan benda kenyal dengan bibirnya. Dia membeku ditempat,sedetik kemudian tangannya memukul dada bidang yang ada dihadapannya."Masih mau membantah lagi huh?" pria itu menyungging senyum miring

"AKHHH." yup, teriakan itu datang dari pria kurang ajar yang menciumnya sembarangan. Clarissa mengambil kesempatan untuk berlari dan memberhentikan taksi kemudian bergegas pergi meninggalkan toko es krim

Cih, memang kalau pria tersebut membawa mobil mahal lalu Clarissa akan tunduk dan mengikuti perintahnya? Tentu tidak. Tanpa sepengetahuan pria itu, ia mengambil botol bekas parfum yang sudah di isinya dengan sepuluh cabai campur lada bubuk untuk amunisi jika ada yang bersikap kurang ajar. Dia membencinya! Bagaimana bisa manusia yang dia temui dibangku semasa SMA dulu bertingkah menjadi semakin menyebalkan? Saat di toko es krim pria itu dengan lancang duduk tanpa ijin Clarissa dan tadi dijalan pria itu sangat lancang menciumnya! Astaga, apakah selama perjalanan dari Indonesia ke Italy otaknya tercecer dijalan atau memang pria yang sangat dibencinya menetap di Italy? Huh, sepertinya Clarissa besok akan memanggil dokter psikisnya!

Bel yang berada dikamar hotelnya pun berbunyi, Clarissa membuka pintu lalu terlihat Luna yang membawa sebuah kotak besar. Apakah kalian tahu apa isi didalam kotak besar? Ya, sekotak yang berisikan beberapa wine kesukaannya. Ia mengernyitkan alis menandakan keheranan "Dari siapa ini?" tanyanya kepada Luna

"Tuan muda menitipkan untuk nona." senyum ramah Luna kepada atasan sementaranya

Clarissa terdiam, satu sisi ia merasa keheranan mengapa dirinya ditanggung serta diperlakukan istimewa ? Satu sisi, ia merasa bahwa ini sebuah berkat dimana kesakitan kemarin memiliki buah hasilnya sekarang. Clarissa merasa terharu bahkan merasa dipedulikan

"Grazie, ma per favore dì al tuo padrone di non dare nulla che possa commettere un errore." senyum tulus untuk membalas keramahan Luna
(Terimakasih tetapi tolong beri tahu tuanmu untuk tidak memberikan sesuatu yang dapat membuat kesalahan)

"Va bene signorina, mi dispiace ." Ucap Luna mengundurkan diri dari hadapan Clarissa

TBC....

Andare a CasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang