Hujan. Di tengah bulan September, hujan terus turun. Awan menutupi matahari, membuat hari siang bolong menjadi gelap. Suara rintikan hujan mengisi ruangan itu. Goeun ada di ruangan tersebut sedang membaca novel. Ruangan tersebut adalah ruangan favoritnya, yaitu ruang kerja yang ada di apartmentnya. Ia sedang menikmati weekend dengan hobinya itu.
"Jdaarr!" tiba-tiba ada suara petir menyambar.
"AAAAAAA", teriak Goeun kaget.
Tiba-tiba datang seorang pria bertubuh tinggi lari ke ruangan dimana Goeun berada.
"Goeun-ie, tenang. Tenang sayang, tidak apa-apa, ada aku di sini." kata laki-laki itu sambil memeluk Goeun dengan erat, berusaha menenangkan wanita mungil itu.
"Oppa, ada petir." lirih Goeun sambil terisak, hampir menangis.
"Tidak apa-apa sayang, itu hanya petir." Jawabnya sambil mengusap punggung Goeun.
Namanya Kim Goeun, perempuan yang takut dengan petir. Petir selalu membuatnya teringat pada masa lalunya yang kelam. Entah masa lalu apa, ia tidak bisa ingat. Yang ia tahu adalah masa lalunya yang menyeramkan, masa lalunya yang identik dengan petir. Ia merasakan ketakutan yang luar biasa jika mendengar petir. Seperti phobia, tetapi ia merasa bahwa itu terlalu berlebihan jika disebut phobia.
Untungnya ada laki-laki tersebut. Laki-laki yang selalu ada di sampingnya. Laki-laki yang ia cintai. Oppa-nya. Suaminya. Lee Minho-nya.
Minho pun membantu Goeun berjalan menuju kamar mereka. Goeun duduk di kasurnya dan bersandar pada kepala kasur sambil meregangkan kakinya. Minho ikut duduk, dan menatap istrinya. "Aku sangat berterima kasih kepada Tuhan. Ia telah memberikanku perempuan yang sangat cantik dalam kehidupanku." ujar Minho kepada istrinya.
"Huft, hanya cantik?"
"Tidak hanya itu, tetapi juga pintar, baik hati, penyayang, dan yang paling penting..." Minho diam tidak melanjutkan kalimatnya.
"Apa, Oppa? Ayo, jangan diam saja, aku butuh pengakuanmu." pinta Goeun.
"Yang paling penting adalah, istriku ini sangatlah sexy" jawab Minho dengan tatapan nakalnya.
"Yah, Oppa!" Goeun memukul lengan Minho dengan pelan.
"Jdaarr!" tiba-tiba ada suara petir lagi.
"AAAAA" dengan reflek, Goeun memeluk Minho.
"Hadeh, tadi aku dipukul, sekarang dipeluk. Untung aku suami yang pengertian."
"Oppa, aku takut." Kali ini Goeun tidak sehisteris tadi, karena kali ini ada Minho yang ada tepat di hadapannya, di pelukannya. Goeun menemukan kehangatan. Minho menjawabnya dengan senyuman. Ia membantu istrinya untuk tiduran di kasur.
Minho pun juga merebahkan tubuhnya di sisi kasur sebelah Goeun. Goeun dan Minho mendekatkan diri sambil memeluk satu sama lain. Mereka menghabiskan sabtu siang mereka dengan mendapatkan kehangatan.
-
Segitu dulu yah buat chapter pertama hehe. Btw ini aku baru pertama kali bikin cerita wp, masih newbie. Klo aku ada kesalahan atau kalian mau ngasih saran ke aku bisa langsung kasih tau aja ya guys. Bakal aku terima kritik dan sarannya. Semoga kalian suka sama cerita ini, jangan lupa vote yahh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Way of Mine
FanfictionKim Goeun dan Lee Minho. Mereka adalah sepasang suami istri. Kehidupan rumah tangga mereka dipenuhi dengan kebahagiaan. Walaupun begitu, hidup pastinya berisi masalah-masalah. Entah masalah yang timbul karena masa lalu mereka, masalah yang terjadi...