- 4 -

128 12 1
                                    

Malam hari telah tiba, jam menunjukan pukul 8 malam dan irene masih menunggu orang tuanya pulang, namun lagi lagi ia mendapat kabar tentang kesibukan orang tuanya. Sungguh miris.

"sepertinya aku tidak diinginkan" ucap irene dengan senyum miris beranjak dari kasur dan duduk di sofa sebelah jendela

"jembatan itu sungguh indah...aku ingin kesana-" ucap irene terpotong untuk mengambil nafas. "-dan menyusul kibum oppa"

irene terdiam hanyut dalam dunia lamunannya dengan mata yang masih menatap jembatan yang terlihat dari jendela kamarnya. beberapa menit telah irene lalui dengan terdiam hingga tiba tiba dia berdiri dan mengendap-endap keluar rumah.

"haaahhh~ ini sangat dingin oh astaga aku sudah gila hingga seperti ini" gumam irene sembari mengusap usap lengannya sendiri

"tadi waktu pergi sama paman setelah dari sini belok terus lurus sampaiii" ucap irene antusias sambil berjalan mengikuti arah keyakinannya

beberapa menit irene telah berjalan hingga sekarang ia telah sampai pada tempat tujuannya. Jembatan disitu bisa dibilang tidak rame dan tidak sepi karena beberapa orang masih berlalu lalang entah bersama keluarga, bersama pacarnya, temannya dll.

Irene berdiri di memandangi sungai yang arusnya tidak terlalu deras itu dengan tatapan sendu. 'apakah setelah aku melompat mereka akan memperhatikanku?' pikir irene. Irene benar benar tidak tau lagi, pikirannya sudah sangat kalut, nafasnya memburu, keringat bercucuran, dadanya sesak dan mukanya pucat. Irene mencoba melewati pembatas jembatan, hal gila tersebut mengambil perhatian orang orang yang berjalan maupun beberapa yang mengendarai mobil motor keluar dan berusaha menghentikan irene.

"oh astaga Demi Tuhan kembalilah nak" ucap salah satu ibu ibu yang berhenti melihat tindakan irene

"hey turunlahh buat apa kau seperti itu"

"kembaliii"

dan teriakan teriakan lainnya yang membuat irene dikerumuni banyak orang.

irene berusaha mengatur nafasnya yang sudah tidak teratur sembari tangan kirinya memegang dadanya yang sesak. "mama, papa maafin aku belum bisa bahagiaiin kalian. aku udah capek dengan semua ini. aku ingin menyusul dan bahagia bersama kibum oppa. Eomma Appa berjanji padaku untuk berubah setelah kejadian dulu tapi mengapa tiada satupun yang berubah." ucap irene menatap sungai dibawahnya. Ia sudah tidak mendengarkan kata kata orang yang ramai dibelakangnya.

"selamat tinggal eomma, appa dan selamat bertemu lagi oppa" gumam irene menutup mata mulai melepas kedua tangan dari pegangan jembatan lalu-

BYURRR

***

kejadian itu tak luput dari pengheliatan suho yang sedang berjalan jalan santai di dekat jembatan. Tentu suho terkejut ketika mendengar beberapa orang mengatakan ada yang bunuh diri di jembatan. Tak terlalu banyak orang dijembatan karena beberapa orang memutuskan untuk pergi dan beberapa menetap menunggu polisi datang.

"hey kalian sudah menelfon polisi?" tanya suho pada sepasang kekasih

"tentu!! mereka akan datang sebentar lagi" jawab si perempuan

"baiklah, saya akan turun dan mencari perempuan itu semoga ia masih bisa diselamatkan." ucap suho lalu pergi ke bawah jembatan dan menyebur ke dalam sungai tersebut

5 menit sudah dihabiskan suho untuk mencari perempuan itu namun tidak ketemu. Suho yang sudha terlalu panik mencoba menyelam lagi dan akhirnya ia bertemu dengan perempuan itu.

"hah? ini kan yang sama pak yesung td siang. gila ya ni cewe?!" batin suho langsung membantu melepas sesuatu yang melilit kaki irene lalu membawa irene ke daratan

di pinggiran sungai sudah ada polisi dan satu ambulance yang menunggu. Begitu suho keluar dari sungai, petugas rs dan polisi langsung bertindak. Dan tentu saja suho juga dibawa ke rs karena ia yang menyelamatkan irene. Ya menyelamatkan, kalau suho telat irene telah tiada.

setibanya di rumah sakit, irene langsung dimasukkan ke ruangan ICU, suho menunggu keluarganya dan keluarga irene yang telah di hubungi oleh pihak kepolisian untuk datang.

keluarga suho telah tiba di rumah sakit. Suzy langsung memeluk suho khawatir. "Suho-ya!! kau tidak apa apa kan? kau kenapa hah?"

"aku gapapa ma, aku cmn nolongin cewe yang mau bunuh diri" jelas suho

"huaaaa oppaaaa lo kenapa sii! gue pikir lo kenapa napa hiks" ucap jisu memeluk suho sambil menangis

"gue gapapa kali udah jangan nangis ini di rumah sakit lho" ucap suho membalas pelukan dan mengelus kepala jisu

"lo juga hyung. Pergi malem malem ga bilang bilang halmeoni sampai panik sendiri hampir pingsan loh!" omel doyoung

"ya sorry, gue liat orang bundir kaget lah ya gue tolongin. Terlebih lagi ternyata gue pernah ketemu sama cewe yang mau bundir anjir" jelas suho

"suho ucapannya!!"

"eh iya maaf ma."

"hah serius hyung? siapa?" tanya doyoung kepo

"kepo lu! gue ga kenal. cuman tadi siang liat dia sama pak yesung" ucap suho, doyoung dan jisu hanya ber oh ria

"dengan keluarga Bae Joohyun?" tanya dokter yang baru keluar dr ruangan irene

"eh bukan dok, orang tuanya belum datang, memangnya dia kenapa dok?" tanya suzy

"dia depresi, dia juga mengonsumsi obat penenang, sepertinya ia juga kesepian."

Candu | SureneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang