Osamu hanya bisa bersandar pada dinding lorong Rumah Sakit dan menatap Pintu ruang Operasi yang terutup di hadapanya. Kakinya bergetar hebat ia tak mampu menahan beban tubuhnya sendiri sehingga ia pun merosot terduduk di lorong.
Kepalanya tertunduk, tanganya menangkup wajahnya ia tak bisa tenang menunggu saudara kembarnya meregang nyawa di dalam ruang operasi.
Ia tak mampu membayangkan jika memang ucapan Atsumu benar bahwa biarlah ini menjadi pertadinganya sebagai Timnas Jepang yang pertama dan Terakhir. Ia tak mampu membayangkan hidup tanpa Saudara kembarnya karena sejak lahir mereka telah bersama.Semua kejadian masa kecil mereka berdua secara tiba-tiba berputar di otak Atsumu bagaikan slide film.
Masa ketika mereka masih balita dan pertama kali memasuki bangku sekolah TK, diantar oleh Ibu mereka.
Osamu mengenakan Tas Hijau berbentuk Katak dan Atsumu mengenakan Tas Merah yang berbentuk Kepiting, Lengkap dengan seragam berwarna biru dan topi kuning.
Osamu saat itu masih sangat penakut, ia hanya berdiri didepan pintu kelas dengan menunduk sembari memilin ujung baju seragamnya dengan bibir mengerucut. Atsumu lah yang menarik tangan Osamu dan meyakinkan Osamu bahwa sekolah itu menyenangkan dan akan menjadi teman Osamu jika tak ada yang mau berteman dengan Osamu.Masa ketika Osamu dan Atsumu menginjak usia 7 tahun dan memasuki bangku Sekolah Dasar. Saat itu sedang liburan musim panas dan mereka berada di Rumah neneknya yang terletak di Hokkaido.
Atsumu mengajak Osamu untuk bermain sepeda, dan saat itu Osamu belum terlalu mahir dalam bersepeda. Tetapi Atsumu tetap memaksa Osamu supaya cepat bisa menguasai Sepeda agar bisa cepat bermain denganya pula , Osamu pun akhirnya bersepeda hingga menuruni gunung di tempat neneknya tinggal, saking semangatnya ia balapan sepeda dengan Atsumu ia pun jatuh terperosok ke semak-semak dan lubang besar di dekat hutan.
Atsumu pun menangis menjerit hingga kedua orangtuanya menghampiri, Ayah Mereka pun masuk ke dalam semak-semak untuk mengangkat Osamu yang juga menangis dengan lutut yang berdarah dan pergelangan kaki kanan yang sedikit bengkok.
Akibat kejadian tersebut Osamu pun terpaksa menghabiskan masa liburanya hanya diatas ranjang dan sekitaran rumah neneknya dengan kaki yang dibebat gips dan tongkat berjalan. Atsumu tak henti-hentinya menangis ketika di depan Osamu, ia takut Osamu mati meninggalkanya.
Setelah Osamu meyakinkan Atsumu bahwa ia hanya mengalami tulang bergeser dan baik-baik saja akhirnya Atsumu pun berhenti menangis dan berjanji akan menggendong Osamu selama kakinya belum sembuh.
Suatu hari Atsumu memasuki kamar Osamu yang sedang beristirahat dan memberikan 1 buah origami burung bangau, Atsumu mengatakan pada Osamu bahwa jika ia membuat burung bangau sebanyak 1000 buah maka keinginan akan terkabul.
Alhasil mereka pun melipat banyak sekali burung bangau setiap hari yang dikumpulkan dan disimpan di dalam toples kaca besar, dan suatu hari saat tepat pada burung bangau ke 1000 kaki Osamu benar-benar sembuh dan sudah bisa digerakan lagi.Masa ketika Osamu kedinginan ditengah hujan salju, Atsumu memberikanya Syal Hitam untuk menghangatkan diri dan menggendong Osamu hingga sampai kerumah.
Itulah kali pertama mereka berjanji untuk mati bersama.Masa ketika Atsumu dan Osamu yang memasuki bangku SMP, dan Atsumu yang memaksa Osamu untuk masuk kedalam Klub Voli.
Osamu yang tadinya tidak tertarik sama sekali terhadap Voli pun akhirnya menjadi Middle Blocker dengan Kekuatan spike yang luar biasa. Hingga kombinasi Miya Bersaudara di Tiap tim yang mereka gawangi pasti menjadi kunci dari kemenangan
Dan hingga saat ini Voli pun menjadi passion utama AtsumuMasa Ketika Mereka menghabiskan liburan di Hokkaido, Osamu yang membeli dua boneka musang aneh dan Atsumu yang membeli Marimo.
Osamu selalu mengingat perkataan Atsumu tentang Marimo yang berumur panjang, dan hal itu tentunya membuat hatinya sangat sakit ketika mengingat kondisi Atsumu saat ini
Atsumu selalu ingin seperti Marimo yang berumur panjang supaya bisa terus bermain voli sepanjang hidupnyaIa terus mengutuki penyakit yang diderita Atsumu dalam diam, diantara jutaan umat manusia di Jepang mengapa harus Atsumu?
Mengapa harus saudara kembarnya?
Mengapa harus Atsumu yang memiliki jutaan mimpi untuk diraih?
Mengapa harus menyerang saat karir Atsumu di dunia Voli sedang gemilang?
Mengapa?
Mengapa?
Dan Mengapa?
Itulah pertanyaan yang selama ini berputar-putar didalam kepala Osamu
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins Bond | Miya Twins Fanfiction
Fanfic[END] Miya Twin Brotherhood Fanfiction Rate: T (All Age) Genre: Sport, Drama, Brotherhood, Hospital, Angst All Character Belong to Haruichi Furudate "Bagiku belahan jiwa antar dua manusia itu tidak nyata dan tidak ada. Belahan jiwa yang sesungguhny...