Prolog

636 63 0
                                    

Dunia memang kadang selucu itu. Kita gak bakalan tahu kapan akan dipermainkan sama keadaan. Pengen protes juga sama aja, enggak bakalan ngasih efek apapun. Terlalu munafik kalau aku bilang aku kuat, nyatanya itu semua omong kosong. Keseharian yang aku jalani dikerubungi kehampaan saat hening. Selalu ada yang kosong saat aku membuka mata. Ingin menerka-nerka bahwa semuanya hanya sebatas mimpi buruk, namun nihil, kenyataannya semua memang nyata.

Tapi ada kata-kata yang gak akan pernah aku lupain, "Kita hidup cuma punya dua pilihan 'meninggalkan atau ditinggalkan' itu semua udah jadi hukum alam, uda tertulis di buku takdir. Yang cuma bisa kita lakuin sekarang cuma nunggu waktunya. Nangis boleh, tapi sewajarnya aja. Dan jangan lupa untuk mengikhlaskan. Karna orang yang  disayang gak bakalan tenang buat ninggalin kita, kalo kita sendiri aja gak ikhlas sama kepergiannya." Kata-kata yang pelan-pelan aku terima dengan akal sehat. Berat? Pasti. Semua butuh proses ngejalaninya.

Ini aku dan sebuah cerita kelam yang ku lalui berasama kakak perempuanku. Dan akan terus menjadi kisah kelamku sampai kapanpun.








•••

Uda gatel tangannya dari dulu pengen publis cerita ini.

Makasihhhh banget yang udah mau vote sama komen^^


Start
21 jan 2021

𝐓𝐡𝐞 𝐋𝐚𝐬𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang