Kilas Balik
Seorang wanita berlari menghindari seseorang yang mengejarnya dengan niat membunuh. Wanita tersebut terus berlari, tidak tau sampai kapan dia harus berlari. Wanita tersebut berlari melewati mayat manusia dengan keadaan yang mengenaskan, bau busuk sangat menyengat di tempat tersebut.
"Tolong selamatkan aku."
Selasa 20/2/2018
Di taman sekolah, yang memiliki berbagai jenis tanaman hias yang indah, 3 gadis sedang berbincang bincang suatu hal.
"Yo guys, selamat pagi!" sapa seorang gadis kepada dua sahabatnya, Diena. Gadis manis dengan tinggi 158 cm, memiliki sifat periang.
"Pagi juga," jawab kedua sahabatnya, Vany dan Fillan. Vany adalah gadis cantik, berkulit paling putih dan tubuhnya paling tinggi diantara mereka bertiga, yaitu 167 cm. Sedangkan Fillan adalah gadis tomboy berambut pendek, tingginya 159 cm, hanya selisih 1 cm dengan Diena.
Mereka bertiga sekarang sudah duduk di bangku kelas 11, jurusan mereka berbeda. Fillan dan Diena dan Fillan berada di jurusan Bahasa, sedangkan Vany berada dijurusan IPA. Mereka sudah menjadi sahabat semenjak duduk dibangku SMP.
"Eh kalian mau denger cerita horor, yang denger denger ini nyata ?" tanya Vany.
"Boleh, apa tuh ?"
"Tentang kasus pembunuhan masal di tahun 1967, tau kan kalian ?" tanya Vany lagi.
Diena dan Fillan mengangguk tanda mengetahui tentang kasus mengerikan tersebut.
"Nah gua denger denger nih ya dari guru, soalnya gua sempet nguping nih,"
"Parah Vany kang nguping,"
"Biarin, nah nih dengerin ya. Gua denger guru-guru pada bahas ruang bawah tanah. Kepala sekolah bilang ke guru-guru, untuk selalu mengunci pintu bawah tanah tersebut, agar anak anak tidak mengetahui bahwa sekolahan mempunyai Ruang bawah tanah," Diena dan Fillan yang mendengar cerita tersebut tentu saja terkejut akan hal tersebut.
"Gua denger ruang bawah tanah itu bekas pembunuhan masal yang terjadi pada tahun 1967, dan konon katanya siapapun yang masuk ruang bawah tanah tersebut, akan mati dan tidak akan kembali," ucap Vany serius.
"Hah ? beneran ? masa sih gegara masuk ruang bawah tanah langsung mati," ucap Diena tak percaya.
"Emmm, kalau soal ruang bawah tanah gua percaya, soalnya gua pernah liat pintu yang dijaga ketat sama satu satpam, tak hanya dijaga pintu tersebut juga digembok, bahkan saat gua ngeliat tuh pintu, gua bingung kenapa pintu buluk kaya gitu harus dijaga," ucap Fillan.
"Yaps, ruang bawah tanah itu ada di belakang sekolah kita," jawab Vany.
"Oke oke, sekarang gua percaya kalau sekolah ini ada ruang bawah tanahnya, tapi gua gak percaya kalau masuk situ bisa mati," jelas Diena.
"Bener juga sih, gimana kalau kita nyari artikel tentang pembunuhan masal itu ?" ajak Fillan.
"Gas aja, kita ke ruang komputer sekarang," ucap Vany.
Mereka berjalan bersama menuju lab komputer yang berada disamping ruang guru. Tanpa basa basi mereka masuk keruang komputer tersebut tanpa seijin dari guru. Menurut mereka, salah siapa sekolahnya melarang siswa siswi untuk membawa Handphone.
Pertama tama mereka masuk kedalam forum dengan tema berita pada tahun 1967, lalu Diena mulai mencari berita pembunuhan tersebut dengan topik "pembunuhan masal pada tahun 1967". Muncul beberapa artikel, Diena mencari artikel yang kiranya panjang dan memuat banyak hal.
Akhirnya Diena berhenti di satu artikel yang menurutnya menarik. Diena memanggil kedua sahabatnya, dan mulai membacakan artikel tersebut.
"Dikisahkan seorang anak laki laki yang terlahir di keluarga yang sangat kaya. Di balik kekayaan milik keluarganya. Keluarga tersebut memiliki dunia gelap. Penuh dengan kesadisan dan pembunuhan. Ibu dari anak tersebut bernama Abriela Griel, seorang wanita yang lulus dari bidang kedokteran, dan menyukai eksperimen. Ayah dari anak tersebut bernama Aliexo Griel, seorang ilmuan yang sangat gila dengan berbagai eksperiment berbahaya. Pada suatu hari ketika anak itu berusia 10 tahun, gegelapan mulai menyelimuti dirinya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Team ( Sedang Di Revisi )
HorrorBeberapa anak SMA yang nekat memasuki tempat bawah tanah yang mengerikan. Kejadian kejadian mengerikan dan di luar nalar mulai menghantui diri mereka masing masing. Akankah mereka selamat ? (Proses di revisi ) [END] (Akan ter up semua, jika semua ba...