Sudah hampir 45 menit, Diena belum kembali. Ryoda memutuskan untuk menyusulnya tapi seketika Ryoda dan yang lainnya terkepung oleh musuh.Ryoda tidak menyangka jika para musuh menyadari tempat persembunyiannya. Musuh di hadapannya berjumplah 6 orang, tepat di pintu. Jika saja Julius, Fillan, Gyota, tidak terluka parah mungkin mereka bisa melarikan diri. Huh...
Beruntung saja musuh tidak membawa pistol atau benda tajam. Ryoda memberanikan diri untuk melawan. Tetapi karena tangannya terluka saat melawan megah dan choco, Ryoda tidak berhasil melumpuhkan mereka semua, justru dirinya menjadi semakin parah.
Terdengar suara tembakan dari luar. "Polisi ?!" Ryoda melihat banyak orang dengan pakaian formal. "Apakah mereka polisi asli ?"Saat Ryoda berfikir, tiba tiba pandangannya mulai kabur dan kesadarannya menghilang.
Sebelum Ryoda kehilangan kesadaran seutuhnya, dia berfikir dan heran kenapa terdapat polisi ? kenapa tidak dari dulu ? Ryoda berfikir Diena juga termasuk dalangnya, karena dari mereka semua hanya Diena yang tidak terluka, apalagi ketika Ryoda meminta Diena untuk bersembunyi menjaga yang lainnya, tidak ada perlawanan dari Coco maupun megah. Ryoda sama sekali tidak berfikir bahwa Diena terbunuh.
Diena State
Diena membuka matanya, Diena Melihat dirinya di dalam ambulan dan berfikir bahwa semua telah aman. Diena di bawa keruang UGD, tiba tiba saja ruangan itu berubah menjadi kotor, penuh darah, dan berbau busuk serta anyir. Suster suster yang membawanya menghilang. Diena terkejut bukan main, karena dirinya berfikir bahwa semua telah aman dan selesai. Karena Diena takut,Diena keluar dari ruang UGD dan mencari jalan keluar.
Semakin dia melangkah kesegala arah, semakin dirinya melihat perubahan yang menakutkan pada rumah sakit tersebut. Diena mencoba keluar dari rumah sakit terebut, namun tidak ada satupun pintu yang menuju ke luar rumah sakit, hanya terdapat pintu ruangan. Diena membuka salah satu ruangan ,dilihatnya ruangan ini, terlihat mayat manusia yang digantung dengan keadaan sudah dikuliti.
Rasa merinding dan mual memakan Diena, Diena dengan segera pergi dan menutup pintu ruangan itu kembali. Dinding dinding ruangan yang dilewati oleh Diena tiba tiba saja menjadi kaca transparan, yang menjadikan bagian dalam ruangannya terlihat. Diena melihat banyak sekali mayat manusia dalam keadaan mengenaskan. Terdapat 1 ruangan yang terlihat didalamnya terdapat manusia yang sedang di siksa oleh psikopat. Entah kenapa Diena memandangnya terus menerus, seperti tidak bisa berpaling dari penyiksaan manusia yang dilakukan oleh psikopat itu.
Hatinya berkata untuk menemui si psikopat itu, tetapi tubuhnya mencegah. Diena bingung harus kemana, tidak lama kemudian Diena di sentuh di bagian pundak oleh seseorang. Diena sontak dan langsung memalingkan wajah ke sumber sentuhan tersebut.
"megah ?!"
"yo kak Diena, apa kabar ?"tanya Megah
"bukanya kau sudah mati gua bunuh ?"
"ya aku sudah mati, dan ini hanya arwahku,"
"lalu mau apa kau ? mau menggangguku lagi ?
"Tidak, aku hanya ingin menceritakan sebuah cerita, alasanku melukai kalian, dengarkan baik baik, karena ini adalah kunci kamu dengan tubuh dan jiwamu bisa keluar dari dimensi ini."
"Dimensi ?"
"Ya, dimensi penghakiman. Jadi tolong dengarkan cerita ini."
Diena tidak paham maksud dimensi penghakiman, lebih baik dia mendengarkan cerita yang akan disampaikan oleh Megah.
FLASHBACK On ( Megah Pov )
Aku terlahir dari keluarga kaya raya, nama besar keluargaku adalah Grivelix. Aku adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Awalnya aku adalah anak tunggal, hingga aku mempunyai adik. Saat adik ku terlahir semua berubah, kamarku dipindahkan di paling belakang, sedangkan adikku menempati kamarku. Tahun demi tahun, adikku mulai tumbuh menjadi dewasa, begitupun denganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Team ( Sedang Di Revisi )
TerrorBeberapa anak SMA yang nekat memasuki tempat bawah tanah yang mengerikan. Kejadian kejadian mengerikan dan di luar nalar mulai menghantui diri mereka masing masing. Akankah mereka selamat ? (Proses di revisi ) [END] (Akan ter up semua, jika semua ba...