1

15 1 2
                                    

hari ini hari pertama livi sekolah di sma rajawali sejak kelulusannya beberapa bulan lalu. livi sudah bersiap rapi menunggu jemputan dari saka tetangga yang sekaligus teman masa kecil livi yang kini juga satu sekolah dengan livi.

tin tin 

saat mendengar suara motor saka, livi yang sedang sarapan segera bangkit dan mencium pipi mamanya "lily berangkat dulu ya ma, dadah" pamitnya kepada bu juwita yang sedang mengoleskan selai ke roti.

"buruan, mau mulai ini upacaranya" kata saka. 

" iya sabar, masih 15 menit juga, sejak kapan lo jadi rajin?" jawab livi sambil menalikan jaketnya ke pinggang karena saka memakai motor besarnya lalu naik ke jok belakang.

"sejak bunda ngijinin boleh beli motor kalo gue jadi lulusan terbaik walaupun agak gamungkin tapi coba dulu sabi deh. udah belum?"

"udah"

"pegangan"

"iya, bawel"

saka dan livi segra berangkat ke sekolahannya di tengah perjalanan livi teringat bahwa dia akan bertemu nathan, mantannya. entah bagaimana livi akan berekspresi jika bertemu nathan. sebenarnya mereka tidak bermusuhan bahkan berteman karena livi yang memutuskan untuk tidak bersikap childish dengan bermusuhan dengan sang mantan, tetapi tetap saja akan terasa canggung jika sampai mereka bertemu

"saka, ntar kalo lo liat kak jonathan tarik gua ya?'

"hah?!" suara angin membuat saka tidak bisa mendengar suara livi dengan jelas.

"kalo lo liat jonathan tarik gue, pokonya jangan sampe ketemu. ya?" ulang livi setengah teriak.

"iya iya" balas saka teriak juga.

future and chance

"baik anak anak sekian amanat dari saya, di kelas kalian sudah tertempel daftar anggota kelas, jadi setelah barisan dibubarkan silahkan berpencar mencari kelas masing masing dan semoga beruntung." ucap pak damar selaku wakil kepala sekolah dan pembina upacara hari ini.

setelah upacara selesai livi dan saka langsung mencari di lantai satu tepatnya bagian kelas 10 berada. "livi, itu kakel yang mondar mandir pake almamater osis ya? sibuk banget kayanya."

livi celingukan mengikuti arah pandang saka yang tertuju kepada seorang gadis dengan senyum manis dan tertulis nama Kalia Sadil N. "hah? masa iya? tadi gue liat nathan pake itu berarti dia osis juga dong?" jujur saja saat upacara berlangsung livi secara kebetulan melihat nathan ditengah barisan para siswa dan hanya dia sendiri yang memakai almamater.

"udah ah, buru cari kelasnya. bentar lagi pasti disuruh kumpul lagi dilapangan" ucap livi final karena lelah memikirkan nathan. gini banget sih punya otak, nge-stuck di jo-mantan mulu - batin livi.

kini mereka sudah menemukan kelas mereka dan mereka ternyata sekelas 'lagi' hingga membuat keributan kecil antara mereka di kelas.

"aslian gue cape liv deketan lo mulu." ledek saka

"lo pikir gua ngga bosen juga sama lo terus?" seperti yang kalian tau saka dan livi adalah teman satu kelas sejak sekolah dasar hingga sma sekaligus tetangga yang hanya berjarak beberapa rumah saja. entah ini bisa disebut takdir atau bukan tapi inilah faktanya, mereka terlihat seperti kekasih kemana pun selalu berdua padahal jika sudah bertengkar saka bisa saja pulang dengan badan pegal karena di pukuli oleh livi, begitulah mereka.

baik, kembali ke cerita. setelah berdebat tetap saja mereka duduk sebangku dibelakang. "kalo tidur biar ga keliatan banget sama gurunya." kata saka. mereka berdua ini sama saja jarang mendengarkan guru memberikan penjelasan tetapi tidak pernah memiliki nilai yang jelek mungkin karena seimbang dengan skill menyontek mereka.
*jangan di contoh ya temen temen (´▽')ノ

saat ini semua siswa kembali berkumpul di lapangan menyaksikan para kakak kelas dari osis dari masing masing ekstrakulikuler mengiklankan bidang nya agar banyak siswa baru yang tertarik untuk masuk ke dalam ekskul tersebut.

sekarang giliran nathan memperkenalkan ekstrakulikulernya yaitu pmr. sedari nathan menjelaskan, secara tidak sengajs pandangan mereka bertemu dan livi langsung memalingkan matanya berpura pura tidak kelihat setelah dirasa cukup lama, livi kembali menatapnya entah apa yang dia pikirkan yang jelas hanya memperhatikan karena mungkin ini penting jika dia ingin mengambil ekstrakulikuler. iya, mungkin ...

future and chance





support cast :

radisaka jeromian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

radisaka jeromian

________

kadang tuh kalo niat nulis otaknya mampet, terus kalo udah kepikiran tu mager gatau deh. semoga kalian suka. jangan lupa vote sama comment ya ‹3






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Future and ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang