KIAN-2

3K 215 2
                                    

*Author

   Hari ini adalah hari kedua MOS dan semua siswa siswi kini di kumpulkan di lapangan beberapa siswa terlihat mulai kepanasan di karenakan cuaca yang kini membakar kulit mereka.

   Dan salah satu dari ratusan siswa itu,ada satu siswi yang dengan asiknya natap satu wajah yang ada tepat di depan matanya.

   Yah siapa lagi kalau bukan Kian,dan yang di tatap kian adalah sang kakak Shan yang lagi koar koar dengan gagah nya di depan ratusan siswa.

"Kian, Lo nggak kepanasan ya?" tanya Ge yang menatap heran wajah kian yang biasa saja.

"Uhm? Panas? Ga tuh biasa ja kok lagian ini panas mentari di pagi hari,jadi yah ga panas panas amat dah".

"Ga panas pala lu! nih liat sekeliling semua pada gerah dengerin kakak ganteng di depan yang lagi ngoceh gak jelas".

"Kakak ganteng?".

"Iyaaaa tuhhhhh Kaka Shan Putra Alvendra yang gantengnya luar luar biasa" tunjuk Ge pada Shan.

   Dan Shan pun menatap Ge dan Kian lalu mengedipkan sebelah matanya dan mengigit kecil bibir nya, banyak anggota MOS yang langsung teriak teriak ga jelas tapi teriaknya dalam hati sih soalnya pada takut kalau teriak beneran.

   Wajah greget mereka membuat Ge sama Kian jadi jijik+ilfil liat muka mereka, Kian pun menatap Syan dan mengeleng jenah melihat sifat penggoda kakaknya yang 'aktif'.

"Kakak Lo ganteng gue cantik humm terlihat sangat cocok ya Bun" gumam  Ge, kian menatap jijik pada Ge dan menjauh beberapa meter dari Ge.

"Eh santai biawak! gue becanda aelah lagian kalau jodoh kan nggak akan kemana, jadi yah santai aja".

"Hum.." balas Kian lalu kembali mendekat ke Ge.

   Dari jarak beberapa meter di atas panggung ada seorang gadis dengan mata tajam lagi natap Kian dan Ge, dengan tatapan kesal dan penuh amarah.

"Mampus dah lu Kian hari ini bakalan kena ganjaran" -shasha.

- - - - - -

   Kini semua siswa sedang beristirahat dengan tenang di kantin sekolah sembari menikmati makanan mereka.

   Begitupun Kian dan Ge yang sedari pagi mereka terlihat berjalan bersama, bukan karena Ge suka pada Kian atau sebaliknya hanya saja mereka bersama terus karena mereka merasa mereka adalah dua teman yang cocok untuk bersama.

   Yah walaupun banyak siswa yang mau Deket Deket Kian tapi Kian hanya diem karena dia ga suka di tempelin apalagi yang nempel ga se frekuensi sama dia.

   Dan dari kejauhan ada beberapa OSIS yang masuk salah satu dari mereka adalah Mara sang ketua OSIS cantik yang dengan anggunnya jalan ke arah meja Kian dengan wajah datar tanpa senyuman.

"Kian Alvendra ikut kita ke ruang OSIS" ujar Salah satu OSIS yang memegang buku catatan, entahlah itu buku apa yang jelas hanya tertulis catatan.

"Lah? Temen saya kenapa mau di bawa kak? prasaan dia nggak lakuin kesalahan deh seharian ini yah walau belum seharian tapi dia ga ngelakuin apa apa loh kak masa kakak bawa" sela Ge yang sudah memegang tangan Kian yang baru saja bersiap berdiri.

"Lo nggak usah ikut campur" ujar Mara lalu menarik Kian dengan paksa dan mendorongnya untuk berjalan duluan.

"Lah?....".

.  .   .
,   ,   ,

Brak...

   Pintu ruang OSIS terbuka dengan suara kencang akibat di tendang oleh mara yang menyeret paksa dirinya.

KIANA ALVENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang