kian-3

2.4K 213 15
                                    

Author POV...

Brak brak brak...

"Anak durhaka!!! Waktunya bangun!" teriak mommy Kian yang mengendor gedor pintu kamar kian.

"Ahhhh five minute please" jawab kian dengan suara serak nya namun yahh namanya orang baru bangun, jadi suara nya nggak mungkin kenceng.

"Kiana Alvendra!!!!!! wake up!" teriak mommy Kian yang udah pasti ga tau kalau kian dah bangun, jadi mommy nya tetep teriak teriak ga jelas kayak orang gila eh astagaaa orang tua aku katain.

"Yessss madammmm" teriak kian yang berjalan sempoyongan ke arah pintu lalu membukanya dan menatap mommynya dengan tatapan memelas.

"Mandi Sekarang! mommy tunggu di bawah, ada yang mau kita bicarakan!" ujar mommy kian lalu berjalan pergi.

   Kian yang mendengar perintah sang madam, langsung berdiri tegap berlari dan mandi dengan kecepatan penuh, dia berfikir bahwa hari ini dia akan di sidang atas suatu hal yang dia sendiri tak tau apa itu.

   Dengan kecepatan kilat dia turun ke ruang keluarga dengan pakaian lengkap dan jangan lupakan sepatunya yang terbalik.

   Namun aneh? Kenapa tak ada orang di ruang tamu, ia pun melihat pembantu di rumah nya dan bertanya ke mana menghilangnya keluarganya.

   Art itu pun membawa Kian ke meja makan dan ternyata di sanalah semua keluarganya berada dia pun duduk dengan hati yang dug dah dug dah.

"Kiana Alvendra!" panggil Daddynya.

"S-siap Dad" jawab Kian, Daddynya pun menatap tajam mata sipit kian.

"Kau tau kan? mommy mu ini sedang hamil adik mu".

"S-siap! tau Dad"jawab kian yang menelan paksa Saliva nya.

"Kamu tau kan wanita hamil tak boleh stres" tanya Daddynya, Otak kian pun konek dan langsung mengerti apa maksud Daddynya.

"Iya dad...maaf udah bikin mommy stres" jawab Kian dengan pandangan tertunduk ke bawah.

"Bagus! kamu sudah sadar kalau begitu....".

"Kalau begitu a-apa Dad?".

"Berapa banyak uang tabungan mu?".

"Uhmmm....uhmmm  100,000,000,00 dad".

"Itu tabungan dari kelas berapa?".

"Uhmmm SMP kelas 1 Dad".

"Tabungan SD mu kemana?".

"Hmmm di simpan dad".

"Berapa jumlah nya?".

"Uhmmm....kurang lebih 30.000.00"

"Kalau begitu 30.000.00 berikan pada ayah, uang itu akan ayah simpan untuk biaya lahiran mommy mu nanti".

   Kian terkejut mendengar ucapan Daddy, namun ia tak berani melawan semua ini memang salahnya dia selalu membuat Mommy nya marah marah dan mungkin mengakibatkan mommynya sedikit stres dengan sikap nya.

"Hmmm...iya dad nanti kian transfer" jawab kian lesuh.

"Ikhlas?" tanya mommynya, Kian tersenyum lalu mengangguk.

   Setelah sarapan, Kian dan keluarganya mulai melakukan aktifitas masing masing.

   Kian yang pergi bersama Sha bersaudara, Al bersaudara pergi kerja Daddy nya pun pergi bekerja, sedangkan mommynya pergi shopping.

   Aura kian pun terlihat sangat suram saat sampai di sekolah, Shan bersaudara hanya menggeleng kasihan melihat adik perempuan nya yang malang.

"Lah? Kian? bisa juga Lo Dateng tepat waktu" sahut Alix selaku anak OSIS yang nggak Deket Deket amat sih sama kian.

KIANA ALVENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang