NB : Heyyo~ Fiya back again! Bagaimana, ada yang merindukan cerita ini?
So, Happy Reading, y'all!^^
***
"Anakku ... Kemarilah ...," panggil seorang wanita paruh baya berparas cantik dan memiliki senyuman manis, sembari memanggil anaknya yang pergi entah ke mana.
"Bunda ... Cari aku!" seru seorang anak perempuan yang sedang bersembunyi di halaman belakang yang cukup luas.
"Baiklah, Bunda akan mencari dan menangkapmu ...," wanita yang dipanggil Bunda oleh putrinya itu segera mencari sang anak yang berada di taman belakang. Ia tersenyum tatkala melihat putrinya yang ternyata bersembunyi di dekat tanaman. Wanita paruh baya itu mendekat, kemudian segera menangkap putrinya.
"Bunda menemukanmu!" serunya tak lama kemudian, yang membuat sang anak terkejut. Wanita itu memeluk putrinya dengan erat, sembari mengelus kepalanya dengan lembut.
"Kenapa Bunda tahu aku disini?" tanya anak perempuan itu sambil merengut, rupanya ia sedikit kesal karena dengan mudahnya sang Bunda menemukan dirinya. Wanita paruh baya itu tertawa mendengar pertanyaan putrinya yang terkesan sebagai bentuk protes.
Tidak ingin berlama-lama melihat putrinya merasa kesal, wanita itu pun menjawab, "Kemanapun putri Bunda ini akan pergi, Bunda akan selalu menemukanmu, Sayang. Jadi, jangan pernah jauh-jauh dari Bunda, ya?" jelas wanita itu, lalu mencubit pelan hidung putrinya, "Nanti kalau kamu jauh-jauh dari Bunda, Bunda akan merasa sedih,"
"Iya Bunda, putri kesayangan Bunda ini tidak akan jauh-jauh dari Bunda. Mi Young 'kan adalah putri Bunda. Jadi, Mi Young akan menemani Bunda sampai Bunda sudah tua nanti!" kata anak perempuan yang ternyata bernama Mi Young itu. Hal ini langsung membuat wanita tersebut terharu dan tersenyum manis pada akhirnya.
"Iya Sayang, terima kasih sudah hadir di dalam kehidupan Bunda. Meskipun Ayah kini sudah tiada, setidaknya, Bunda punya anak pintar seperti dirimu. Bunda bangga sekali denganmu," ucap wanita itu sambil mengusap surai sang anak.
"Iya, Mi Young 'kan pintar karena Bunda juga!" kata Mi Young kecil lalu mencium pipi wanita itu. Mereka pun tertawa bersama.
"Ya sudah, makan siang dulu, yuk. Habis ini kamu tidur siang, ya?" kata wanita itu, ia lalu membawa putri kecilnya tersebut menuju ruang makan. Mereka makan berdua saja, karena sosok kepala keluarga yang selalu menemani keharmonisan keluarga mereka telah tiada, ia meninggal dalam kecelakaan.
Begitu mengetahui sang suami meninggal, wanita tersebut akhirnya memutuskan untuk tetap memimpin perusahaan sekaligus merawat putrinya itu seorang diri. Terkadang, putrinya itu ia titipkan pada sang Ibu mertua, karena Ibu mertuanya menawarkan diri untuk membantu mengurus putrinya itu. Sebenarnya wanita itu tidak enak hati, apalagi Ibu mertuanya juga sudah cukup tua usianya. Namun, sang Ibu mertua mengatakan tidak masalah untuk mengurus cucunya itu, karena ia juga merindukan mengurus anak kecil. Dan akhirnya, wanita tersebut menyetujui tawaran sang Ibu mertua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Past Time | Seo Changbin [END] ✅
Novela JuvenilLee Ye Eun, seorang gadis yang polos dan baik hati, memiliki masa lalu yang cukup menyakitkan. Meskipun demikian, ia tetap bersikap ceria sampai seseorang yang berada di masa lalunya itu perlahan datang satu-persatu. Mereka semua adalah kunci yang s...