Fall

673 26 0
                                    

Hai, namaku Mikayla Angeline Medson. Aku berumur 19 tahun. Aku memiliki kakak perempuan bernama Kristen Stewart Medson. Kedua orang tua kami sudah meninggal akibat kecelakaan yg menimpa kami sewaktu itu. Pada saat aku berumur 7 tahun, dan Kristen berumur 10 tahun.

Flashback on:

Seorang anak berusia 7 tahun sudah tak sabar akan pergi camping dengan keluarganya. Ibu Mellie, sudah mempersiapkan persiapan suaminya Medson beserta kedua anak perempuannya yang bernama Kristen dan Mikayla, dengan tersenyum riang.

"Ibu, apakah barang-barangnya sudah siap? Ayolah, aku sudah tidak sabar untuk camping!" Ucap Mikayla.

"Sudah sayang, bilang ayahmu untuk mengangkat semua barang-barang ini." ucap ibu Mellie dengan tersenyum lembut sambil mengelus rambut emas anaknya.

"Okey! Aku akan memberi tahunya!" ucap Mikayla riang.

SKIP

Sekarang keluarga kecil Medson itu sedang berada diperjalanan untuk pergi camping.

"Apakah kalian tidak sabar untuk melakukan camping?" tanya Mellie kepada kedua anaknya.

"Ya!" ucap keduanya serempak riang.

Medson tertawa seraya menatap kedua anaknya dengan lembut.

"Hahaha. Baiklah, kalian berdua menyamai---"

"MEDSON!!! AWAAAASSSS!!!!" ucap Medson terpotong karna istrinya.

BRAAAKKKKK!!!!!!

Flashback off.

Dan kejadian itulah Medson dan Mellie meninggal dunia dan meninggalkan kedua anaknya yang cantik.

Tapi Kristen dan Mikayla sudah bersemangat kembali. Karena Kristen sudah menikah dengan Robert Pattinson dan mempunyai 2 anak yang cantik dan tampan.

Dan Mikayla, dia masih mempunyai sahabat dari kecilnya, bernama Justin Bieber.

Mikayla's Point of view

Aku sekarang menatap bosan televisi yg sedang menyala.

Kemana Justin? Biasanya kalo aku sedang bosan seperti ini, dia pasti datang. Tapi untuk sekarang, kemana dia? Huhhh! Pasti dia sedang asik bermesraan dengan Barbara, pacar barunya itu.

Apa aku kerumahnya saja? Yasudah lah, daripada aku mati bosan.

Aku langsung kerumah justin, karna rumah justin tepat didepan rumahku.

Aku menekan bel rumahnya. Tak lama keluarlah wanita paruh baya yang tak lain adalah Pattie. Ibunda Justin.

"Hei Pattie, apakah justin berada dirumah?" ucapku seraya tersenyum. Pattie menggeleng. "Tidak, tadi dia pergi bersama kekasih ya itu." ucap Pattie dengan nada seperti tak suka.

Biar ku perjelas. Pattie memang tidak menyukai Barbara. Karena barbara adalah wanita yang kurang baik. Atau memang tidak baik. Satu hari Justin pernah pulang dengan keadaan mabuk. Yang tak lain adalah karena Barbara. Justin mabuk dan kadang 'bercinta' dengan barbara. Setelah pulang yang kukira sepulang bercinta dengan barbara. Dia membentak pattie karena pattie menanyakan darimana justin. Dan aku menenangkan pattie dan berbicara dengan justin dan justin malah membentakku.

Bahkan sekarang justin jarang menyapaku.

Pintu ruang depan terbuka. Oh, ternyata Justin dan Barbara. Aku melihatnya, dia hanya menatapku dengan tatapan dingin.

Sakit rasanya ditatap dingin seperti itu oleh justin. Karna apa?

Aku mencintainya.

Ya. Bodoh memang. Mencintai sahabatku sendiri. Aku mencintainya sejak aku berumur 15 tahun.

"Ya. Begitulah memang dia sekarang. Sikapnya dingin dan selalu membentakku. Dan pasti, karena wanita itu." ucap pattie murung dan sedih seraya menunduk.

"Ya, Pattie. Aku mengerti keadaanmu." aku mengusap pundak Pattie.

Justin's point of view

Aku sebenarnya tidak mencintai Barbara. Aku hanya menjadikannya pelampiasan nafsuku. Yang hanya ku cintai hanya satu orang. Yaitu sahabatku sendiri.

Ya. Aku mencintai Mikayla.

SKIP 1 BULAN.

Aku puas menikmati tubuhnya. Ah dia memang memuaskan. Haha.

"Justin, turunlah kebawah untuk sarapan." ucap mom dari bawah.

Aku menuruni anak tangga dan mendapati mom sedang menyiapkan sarapan untukku. Dan...

Ada Mikayla.

"Hai, pagi." ucap mikayla sembari tersenyum. "Ya,pagi." ucapku dengan tersenyum kikuk.

Aku memakan sandwichku dan meneguk susuku. Aku akan bertemu dengan barbara. Katanya ada yang ingin dia bicarakan. Itu membuatku penasaran.

Aku langsung menyambar kunci mobilku dan langsung menancap gas ke cafe yang barbara bilang.

Setelah sampai, aku langsung mencari dimana dia menduduki tempatnya.

Dia melambaikan tangannya dan aku langsung berjalan ke arahnya. "Hai, apakah kau menungguku lama?" ucapku sambil mengecup bibirnya singkat.

"Tidak. Okey justin, ada yang harus aku bicarakan." ucapnya gugup. "Ya, bicarakan saja." ucapku."uhm.. Aku hamil."ucapnya masih gugup. "Apa?!" aku sangat kaget mendengarnya kalau dia hamil. Bagaimana kalau dia hamil anakku? Aku belum siap untuk itu. Oh my lord.

"Tenang saja, aku bukan hamil karna kau. Tapi aku hamil karna perlakuan sahabatku, Harry." ucapnya. Huh. Untung saja.

"Yasudah, cuma itu yg ingin ku sampaikan. Kurasa, kita cukup sampai disini. Bye. Thank you for everything." dia mengecup keningku singkat.

Cih, dasar jalang.

Untuk apa aku direstoran ini sendiri? Mending aku pulang.

Mikayla's point of view

Aku tengah terduduk di ruang tengah rumah Justin. Bukan aku yg mau, Pattie yang menyuruhku untuk menemaninya disini. Aku sedang memainkan games di handphone ku.

Tiba-tiba pintu rumah Justin terbuka. Aku cuek. Dia menghampiriku dan memelukku dari samping.

Tiba-tiba dia berbisik "kau milikku." bisiknya.

"Ha?!" aku kaget. "Ya, kau milikku." ucapnya. "Kau milik barbara." ucapku heran. Dia terkekeh. "Bukan, aku suda tidak mencintainya. Sama sekali tidak. Aku hanya mencintaimu. Dari kita masih kecil."ucapnya

"Ya-a-a ta--" aku terpotong karna dia melumat bibirku lembut. Aku pun terdiam sebentar dan membalasnya.

Aku melepaskan ciuman ini. "I love you."bisiknya sambil mencium pipiku.

"I love you too." ucapku. aku tidak bisa menyembunyikan pipi merahku. "Pipimu memerah." ucapnya sambil mengelus pipiku.

"OH MY GOD!" aku dan justin terkaget. Ternyata itu Pattie. Justin berdiri dan menghampiri Pattie. "Maafkan aku belakangan ini aku sering membentakmu dan menyakiti perasaan mu. Maafkan aku." ucap justin memegang tangan Pattie.

"Ya. Aku sudah memaafkanmu." ucap pattie tersenyum senang dan mencium pipi anaknya. "Kalian harus menikah. Harus!!" ucap Kristen dari belakang. Aku terkaget.

"Ya! Betul kata kristen. Secepatnya." ucap pattie. Aku dan justin bertatapan dan tertawa.

THE END.

-------------------

Fall - Bieber love story (one shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang