02. Saphire

1.3K 200 21
                                    


"Hanya dengan mengetahui bahwa tempatku pulang ada di sini, itu saja sudah cukup memberiku kekuatan."

♫ Terjemahan bebas dari: Uru - Remember ♫

.

.

.

1884

Off, anak yang diberkati dewi Lunar, begitulah mereka menyebutnya. Seorang alpha yang lahir saat lunar eclipse merah menyala. Sejak kecil, Off mampu menguasai segala jenis ilmu tanpa perlu bersusah payah. Kemampuan fisik dan pengetahuannya luas tak tertandingi. Di tengah keberadaan half-wolf yang semakin punah, kelahiran Off merupakan berkah keajaiban yang hanya muncul seribu tahun sekali. Off sangat dipuja dan dikagumi oleh kaumnya. Namun ada 1 hal yang menjadi pantangan bagi setiap anak yang diberkahi dewi Lunar, ia tidak boleh jatuh cinta sampai akhir khayatnya, karena, kelak saat ia mati, ia akan menjadi mate dewi Lunar di atas cakrawala.

1902

Off, jangan jatuh cinta.

Begitulah ucapan seorang gadis berselimut cahaya dalam mimpinya setiap malam. Selama beribu-ribu malam yang ia lewati, Off mengangguk saja. Off belum tahu apa arti cinta. Dari segala macam buku ilmu pengetahuan yang ia baca, tidak ada satupun yang memahamkan kepalanya tentang arti 5 huruf yang setiap malam ia dengar dalam mimpi.

Hingga suatu malam, di bawah bulan sabit kuning yang melengkung menempati tahta gulita cakrawala, di bawah ribuan bintang yang berkedip ria, di ujung ombak yang menyapa, di atas batu karang hitam yang menjulang, sepasang mata saphire menatap Off dengan kerlip yang lebih indah dari segala macam cahaya, lebih indah dari segala jenis spektrum warna, lebih indah dari seorang gadis berselimut cahaya yang datang di mimpi-mimpinya.

Off terpaku pada sepasang saphire di atas karang, ombak yang ia dengar berubah menjadi melodi yang menghangatkan, angin dingin seolah turut bergemuruh riang, tanpa sadar, senyum Off mengembang.

Sesaat kemudian, sosok dengan sepasang saphire di bola mata itu menghilang.

***

2002

Hampir setengah isi lemari sudah Gun keluarkan. Barang-barang berserakan di atas lantai. Kamarnya berantakan sejak ia pulang sekolah 1 jam yang lalu. Namun Gun belum juga menemukan apa yang ia cari.

Gun berkacak pinggang, menggaruk pelipis sebentar, lalu kembali membuka tiap laci dalam lemari pakaiannya.

"Gun?"

Gun menoleh, mendapati ayahnya yang berdiri di ambang pintu kamar. Tidak lama, Gun kembali fokus pada isi lemarinya.

"Cari apa?"

Gun menghentikan gerakan tangan yang sedang menyusuri isi salah satu laci.

"Akte, KK, surat dari rumah sakit, lalu..." Gun menghitung jari-jari. "obat yang waktu itu. Apa namanya? Supressant?"

Ayah Gun mengernyitkan dahi, lalu berjalan mendekati anaknya.

"Gun, kamu...?" Ayah bertanya hati-hati.

"Aku sudah tahu, ayah." Gun menatap ayahnya. "Aku sudah tahu kalau aku omega. Tapi aku tidak mengerti. Aku anak ayah, kan?" Mata Gun mulai berkaca-kaca, gelisah tergambar jelas di wajahnya.

"Gun..."

"Ayah orang biasa kan? Lalu aku siapa? Kenapa rasanya aneh? Apa aku anak yang ditemukan di suatu tempat?"

Scar Mate [OffGun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang