bagian 2 -kakak alumni

157 12 0
                                    

tak akan ku mengenal cinta, bila bukan karena hati baikmu.

- Tulus, monokrom.




kira-kira Dila sudah lima belas menit menatap ponselnya di aplikasi Instagram, bulak balik melihat postingan dan sorotan di akun seseorang yang semalam baru saja mutualan akun dengannya. dia menahan senyum.

namanya Rayen.

ternyata dia alumni SMEA angkatan 2019 lalu, anak multimedia. Dila berpikir, bisa-bisanya dia malah berkenalan dengan alumni yang bahkan bukan anak alumni sekolahnya.





yesterday

"makasih ya" Dila menerima ponselnya kembali dengan senyum canggung.

"cakep," ujarnya, tersenyum, Dila mengerjab. "fotonya" sambungnya. kedua temannya disebelahnya bersorak meledek.

buaya pasaran..

"gue yang fotoin soalnya." lanjutnya lagi, sepertinya dia sadar bahwa dirinya sangat cringe.

"haha iya, makasih ya."

harus respon bagaimana lagi?

cowok itu hanya tersenyum sedari tadi, lalu dia menaikan alisnya. "temennya pada kemana?" tanyanya.

nanya ke Dila?

"oh, gak ada. sama adek."

cowok itu mengangguk-angguk, kedua teman disebelahnya berbisik-bisik kepada cowok itu lalu berjalan ke belakang, sepertinya pamit. dan mereka canggung.

jujur Dila mau bergeser berjalan menjauh darinya, karena sekarang sedang break dia bingung harus bagaimana, apalagi sekarang posisinya mereka berdua bersebalahan.

dia hanya bisa menatap sekitar, lalu entah kenapa tiba-tiba matanya salah fokus ke arah album Tulus yang terlihat sedikit di tas selempang cowok tersebut.

"loh?!?" cowok itu menoleh kaget.

Dila menunjukkan jarinya ke arah tas cowok itu. "album Tulus yang-" cewek itu menutup bibirnya takjub.

"oh ini, dikira apa." cowok itu mengeluarkan album tersebut. "niatnya gue mau minta tanda tangan langsung ke Tulusnya, tapi kayaknya buat sekarang gak mungkin." ujarnya dengan kekehan kecil.

"kerenn bangett..."

"lo mau?"

"HAH?!"

orang disekitar mereka langsung menoleh, seketika mereka menjadi pusat perhatian untuk beberapa detik.

"sorry," Dila menutup bibirnya lagi, tidak bisa berkata-kata. "hah, emang-"

"emang boleh?..."

cowok itu tertawa, mengangguk. "kalau udah di tanda tangan sama Tulus-nya gue kasih." jawabnya, garis wajah Dila langsung menurun.

"sama aja, mustahil."

"loh? gak ada yang mustahil."

"serius tapi?" tanyanya masih tidak percaya, cowok itu mengangguk dengan senyuman friendly nya.

"kalau beneran gue bantu minta tanda tangannya, kalau bisa nanti gue tarik kakinya Tulus tuh di depan." ujar Dila random membuat cowok tersebut terbahak.

"gak gitu lah, bisa-bisa lo jadi viral nanti." katanya, "pokoknya nanti bisa, soalnya gue mau nonton konsernya bulan depan."

dia mengulurkan ponselnya. "minta ig lo."












Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

812 km untuk RayenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang