IF YOU DON'T LIKE BOYS LOVE/SHOUNEN AI/YAOI, PLEASE JUST IGNORE IT.
MINSUNG/HYUNSUNG/MINSUNGJIN/ LEE MINHO| HWANG HYUNJIN| HAN JISUNG CHANGLIX/ SEO CHANGBIN| LEE FELIX
STRAY KIDS
ROMANCE, HURT/COMFORT, BL/YAOI, T, AU, OOC
ALL CAST BELONGS TO GOD AND THEMSELF
Warning: Yaoi| Boys love| Genderswitch
~Nappeun Bam~
.
Sinar mentari sedikit bersembunyi di balik awan, menjadikan pagi kian dingin di penghujung bulan Maret. Tangan yang mengepal tersembunyi mencari kehangatan. Tiap langkah kaki berderu cepat tak ingin berlama-lama pada suhu jalan. Termasuk ia yang kini berlari memasuki sebuah gedung tempat peraduannya.
"Huaaa dingin sekali." Seru pria itu setelah memasuki bangunan tersebut.
PLAAKK!
"Ya! Hyung, tidakkah kau bosan memukul bokongku?" Protes ia kepada pelaku pemukulan tersebut.
"Ohh ini membantu menghangatkan tanganku. Hahaha. Annyeong Jisungie." Jawab sang pelaku memberi alasan yang menurut sang korban sangat tidak masuk akal.
"Di pergi begitu saja, setelah memukul bokongku? Aishh.. Ku balas kau nanti." Gerutu ia, sang korban yang dipanggil Jisung oleh sang pelaku. Ya, dia Han Jisung seorang pria berusia 23 tahun. Hanya seorang pria biasa yang menjalankan kehidupannya seperti orang pada umumnya. Yah, menurutnya tak ada yang spesial dalam kehidupannya. Layaknya manusia biasa, ia pun memasuki ruangannya untuk menjalankan aktivitas rutin di tempat kerjanya.
Jisung letakkan tasnya di bawah mejanya dan mengeluarkan semua perlengkapan kerjanya. Menyalakan komputernya, melihat jadwal tugasnya yang harus ia selesaikan hari ini. Memilah draf-drafnya hingga datang sosok lain menghampirinya.
"Annyeong!" Sapa pria itu kepada Jisung. Perawakannya tinggi dan ramping, wajahnya pun menggambarkan ketampanan yang paripurna. "Sedang mencari apa?" Tanya ia yang melihat Jisung hanya fokus pada layar komputernya.
"Oh, aku sedang mencari file raw poster ku kemarin. sajangnim memintaku sedikit merubahnya. Tapi sejak tadi aku tidak menemukannya." Jawab Jisung ditambah dengan wajahnya yang memelas.
"Mau kau cari sampai Lino hyung membuang anak-anak kucingnya, tidak mungkin kau menemukannya. Kau kemarin mengerjakannya di komputer milikku." Jawab pria tampan tadi sambil menunjukkan file raw yang dimaksud Jisung tadi.
"Aigoo.. Ku kira aku tidak sengaja menghapusnya. Terima kasih Hyunjin-ah. Kau penyelamatku." Histeris Jisung setelah mendapatkan apa yang ia cari. "Sangat menyebalkan jika aku harus membuatnya lagi. Gomawo Hyunjin-ah." Jisung pun langsung menyerahkan drive-nya untuk menyalin datanya.
"Kau edit saja di komputer ini. Aku akan menunggumu." Jawab pria tersebut yang Jisung panggil Hyunjin tadi. Sedangkan Jisung tidak banyak protes dan langsung bertukar tempat dengan Hyunjin.
Jisung perhatikan sejenak penataan meja kerja Hyunjin. Artistik dan klasik adalah penggambaran yang sempurna untuk menilainya. Ia pandangi sebuah figura yang menampilkan potret dirinya dengan Hyunjin. Terbesit kilasan memorinya saat pertama kali ia mengenal Hyunjin sang rekan kerjanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.