1

26 4 0
                                    

Maaf sebelumnya karna ini beneran cuma cerita abal-abal yang bahkan gak lebih dari 1000kata. Dan untuk yg berkata "ngejiplak dengan alibi terinspirasi" karna nemu karya serupa, sori banget nih bikin kecewa, yakali yg gw jiplak itu cuma separagraf tapi bisa ngasilin cerita hampir 1000 kata.

-------------@@----------_---------------------@@------__
Suasana sunyi terlihat kental dalam ruangan bernuansa monokrom di salah satu gedung di pusat kota Seoul.

Sangat berbanding terbalik dengan pikirannya yang kacau setelah seminggu yang lalu mendapat berita tentang pernikahan wanita impiannya a.k.a sekretarisnya.

Yaaaaaah, benar dugaan kalian, ini adalah kisah cinta seorang boss dan sekretaris nya yang luar biasa mempesona. Jadi maaf jika kalian berharap cerita ini berbeda dari yang lain.

Back.
Meski terlihat selalu santai, nyatanya hatinya tak baik-baik saja. Menahan luka tak kasat mata kalau kata anak sekarang (tak bermaksud menyinggung yang sudah tua) yang sudah lama ia tutupi dengan sangat rapi. Tapi itu konsekuensi yang harus ia hadapi sejak awal karna berani menaruh benih cinta pada wanita yang sudah berstatus sebagai kekasih orang. Terlebih sang pria adalah salah satu sahabat terbaiknya.

Andai saja. Hanya seandainya, andai lelaki itu bukanlah lelaki itu, tentu ia tak akan sungkan untuk berusaha memamerkan pesonanya yang tak kalah menawan dari lelakinya.

Eh, tapi tanpa ia berpamer ria tentang pesonanya. Buktinya banyak wanita di luar sana yang sudah terpesona. Jadi, mungkinkah hanya wanita itu saja yang sudah buta. Buta akan pesona yang sudah dari lahir ia bawa dengan mudahnya.

Serius, Baekhyun sampe heran bagian mana dari tubuhnya yang tidak mempesona sehingga membuat wanita itu tidak terkesima.

Tuhkan, hanya memikirkan nya saja Baekhyun bahkan bisa kagum akan kesempurnaan yang dia miliki.

"Hah!!!" Desahnya. Berharap dengan begitu ia bisa sekalian membuang pikirannya yang kacau.

Yup. Dari tadi memang Baekhyun terlihat sedang mengerjakan sesuatu dengan jari bergerak aktif di atas keyboard. Tapi percayalah, kalimat yang disajikan oleh monitor bahkan tak bisa kau artikan dengan telajang mata. Karna nyatanya, kalian akan menemukan bahwa kalimat yang terdapat dalam lembar kerja, selalu sama setiap lembarnya.

Brak
Pintu terbuka dengan nelangsa disusul namja albino yang masuk tergesa langsung duduk ke sofa tanpa diminta.

"Hyung!"

"Hmm" tanpa menoleh, Baekhyun jelas tau itu siapa.

"Kau mengacuhkanku"

"Tidak" sahutnya sambil terus mengetik sesuatu yang sebenarnya tadi sudah dia ketik pada lembar kerja sebelumnya.

"Tapi kau terlihat sok sibuk"

"Aku benar-benar sibuk asal kau tahu"

"Ayolah hyuuung, aku ingin menyampaikan berita bahagia. Tapi kau bersikap secuek itu pada dongsaeng kesayanganmu ini"

"Asal kau tahu aku hanya tertarik pada investasimu, tidak lebih"

"Terus saja bahas kerjaan dan kujamin kau akan menjadi perjaka tua karna tak ada yang mau menikah denganmu"

"Aku kaya, tampan, rupawan dan selalu berhasil menarik perhatian"

"Tapi tidak saat kau sedang berada di kantor" sergahnya

"Aku tidak begitu" jika ada Yoona disini, sambungnya dalam hati.

"Yasudah, lanjutkan pekerjaanmu" jawabnya lelah. Namun justru mendapat atensi dari Baekhyun yang justru menolahkan kepalanya.

"Ada apa? Kau tau aku tak punya banyak waktu mengingat datelineku ke London semakin dekat"

"Akhirnya kau perhatian juga" Sehun tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya karna berhasil menggoda hyungnya itu "Aku hanya ingin menyampaikan bahwa pernikahanku dipercepat".

"Kenapa? Yoona hamil?" Ayolaaaah, Baehkyun sudah benar-benar akan meledak karna berita mereka akan menikah. Lalu ini apa ? Dipercepat ?

"Hahahaha, kau benar-benar. Yoona bukan wanita seperti itu asal kau tau"

"Jelas" Jawab nya tegas "tapi kau seperti itu" Baekhyun tau benar kelakuan bejat Sehun sejak dulu, meski harus diakui, sejak ada Yoona mereka tak pernah lagi mengunjungi diskotik untuk bersenang-senang dengan wanita disana, mereka hanya akan singgah untuk menenggak beberapa teguk wine saja itupun harus dengan pengawasan ketat dari sang sekertaris.

"Ayolah hyuuung, kau tau benar bahwa aku sudah berhenti"

"Kuharap begitu" atau kau akan berakhir masuk ke rumah sakit jika sampai aku menemukan penyakitmu kambuh lagi, sambungnya.

Selanjutnya mereka mengobrol ringan hingga waktu mendekati jam makan siang dan Sehun terpaksa pergi karna ada urusan.

Sepeninggalan Sehun, Baekhyun berniat menghubungi seseorang melalui telepon.

Tak butuh waktu lama untuk menunggu, karna pada detik ke tiga panggilan sudah terhubung

"Halo"

"Apakah karna diriku?" Tembak baehkyun setelah sambungan telephon diterima.

"Hah?" Jawab seseorang diseberang

"Ah, bisakah kau kemari?"

"Aku sudah menyerahkan surat pengunduran diriku kepada HRD"

"Aku ada sedikit kendala berkaitan dengan berkas yang akan kubawa ke London besok" lanjutnya, harap-harap cemas. karna serius Baekhyun benar-benar belum terbiasa dengan keabsenan sekertaris kesayangannya a.k.a calon isteri sahabatnya a.k.a Im Yoona.

"Ouh, baiklah. Nanti kuusahakan akan mampir. Kebetulan ini aku sedang bersiap ke luar"

"Sarapan? Sendirian?" Lanjut nya cepat. Kan siapa tau sosok nan canti jelita tersebut bermurah hati mengijinkannya untuk ikut bergabung.

"Hahaha" tawanya renyah "Sarapan yang kedua kali"

"Aku bahkan belum sarapan"

"Ah benarkah?"

"Hmm"

"Kalau begitu kita bertemu di cafe depen kantor saja, aku tak enak jika ke kafe lantai satu mengingat aku bukan lagi bagian dari perusahaan.

"Baiklah, kita kesana saja" dan panggilan ditutup tanpa ada salah satu yang berniat memberikan salam penutup.

Langit yang terlihat cerah tampak berdusta dengan memurunkan sedikit titik-titik air hujan. Matahari yang terik tak singkron dengan hawa yang terasa sedikit sejuk karena gerimis.

Baekhyun sudah tiba lebih dulu beberapa menit dari Yoona. Mereka memesan makanan dan benar-benar membahas tentang pekerjaan.

Hingga saat pekerjaan sudah selesai dan makanan mereka sudah habis Baekhyun menunjuk kearah pelangi yang terbentuk indah bak tudung tepat pada bangunan HB corp.

"Kedepannya mungkin akan sulit menemukan momen seperti ini" katanya dengan wajah sedih.

Yoona sadar, entah itu tentang pelangi ataupun tentang pertemuan mereka saat ini. Jelas akan sulit untuk terulang kembali. Jadi alih-alih memberi respon, Yoona memilih memandang bangunan kokoh di depan mereka, saksi bisu perjalan kisah Baekhyun dan Yoona.

Karna tak semua rasa bisa bersama.
Tak semua asa berujung menderita.
Asal kita selalu percaya, bahwa semua ada masanya.
Tetaplah berjuang dan lakukan yang terbaik untuk diri kita.

___________@@_________
23 Januari 2021

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang