☁01 | Dinda Clairene☁

307 185 397
                                    


Typo bertebaran!
Happy Reading♡
Yang belum follow akun author, yok di follow dulu.
.
.
.
Bel istirahat sudah berbunyi sejak satu menit yang lalu. Siswa siswi kelas 11 MIPA 2 sudah berhamburan keluar kelas, hanya tinggal beberapa orang saja yang masih menetap.

"Ehh? Sadgirl? Gue nggak sadgirl ya mon maap, " imbuh Miaa yang fokus dengan ponsel nya.

"Ada apa sih di hp lo? Kayaknya sibuk banget," tanya Fara sambil celingak-celinguk melihat ponsel Miaa.

"Ngeliatin doi yang jadian sama yang lain kali," balas Mutia sambil merapikan buku-buku nya.

"Wah, lo mau ngajak berantem nih ceritanya?" Ucap Miaa tak terima atas tuduhan Mutia.

"Heh! udah gede juga masih aja mau berantem," lerai Dian. "Nanti aku nikahin baru tau rasa!"

Dinda yang sudah menyusun buku nya ikut nimbrung "Mereka? Tanpa berantem? Oh tidak mungkin," ucap Dinda dengan songong, "Mujizat tuh kalau mereka akur," lanjut Dinda.

"Gue kalem gue diem," kata Fara sambil menutup mata.

"HAHH? KALEM? KALEM DARI LUBANG SEDOTAN IYA," ucap Dinda dan Mia kelewat ngegas.

"Harus ngegas ya kalian ngomong nya?" tanya Fara. Bukan apa-apa suara Dinda dan Mia membuat telinga jadi sakit, hampir menyerupai suara toa.

Mutia dan Dian harus bersabar menghadapi sahabat-sahabat mereka, "Nyimak DPR debatt." cetus mereka lalu terkekeh bersama.

"Ehh, kita nggak ke kantin nihh?" Tanya Fara. "Cacing di perut gue udah pada nagih makanan nihh,"

"Nggak usah deh, gue udah bawa bekal dari rumah. Ada banyak nihh," jawab Mia sambil mengeluarkan bekal yang di bawa nya dari rumah.

"Oke fix, kita nggak ke kantin!" ucap Dinda. "Sekarang waktunya..." Dinda menjeda perkataan nya, seolah sambungan nya akan sangat menakjubkan bagi pendengar.

Mereka menatap Dinda seolah meminta untuk melanjutkan ucapan nya yang terjeda.

"Waktunya gosip cogan," Ucap Dinda antusias.

Mereka semua memutar bola matanya malas, dan menghela nafas secara bersamaan. Terkadang mereka bingung, kenapa bisa-bisanya mereka berteman dengan seorang fuckgirl tingkat dewa seperti Dinda.

Dinda memutar kursi nya mengarah meja Dian dan Mutia, "tau nggak sih... "

Mutia langsung memotong ucapan Dinda, "Nggak tau dan nggak mau tau, " Ucap nya kesal. "Lo nggak bosan apa gosipin cogan mulu, tiap hari cogan terus. Bosan gue dengernya,"

Dinda memutar bola matanya malas, "Yeuu, bilang aja lo iri. " Jawab Dinda.

"Siapa juga yang iri. Iri tuh sama orang yang pinter, rajin ibadah, bukan sama lo yang tau nya cuman cogan doang. " Balas Mutia.

Mia bertepuk tangan, "Mutia doang emang,” Ucap nya sambil terkekeh. "Dengerin tuh Dinn! Jangan cogan terus, ingat tugas-tugas lo. " Sambung Mia menasehati.

Dinda berdecak pelan, "Serah, yang penting gue happy." Ucap nya.

"Tau nggak sih, semalam gue ke indomaret ketemu cogan dong. Tapi, cuek banget. " Ucap Dinda mulai bercerita.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Awan Kelabu || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang