Chapter 2

767 25 1
                                    

Judul Novel Jepang :

Junai (Pure Love) 純愛

Author(s) : Shuhdoh Rena

Artist(s) : Nara Chiharu

English Translator :

Cocobees [ www.novelupdates.com/series/junai ]

-

Aku bermimpi...

Aku kembali ke kelas enam di sekolah dasar. Aku absen dari sekolah selama sekitar seminggu karena sakit rubella, dan ketika aku kembali, aku melihat bahwa ruang kelas itu kekurangan satu meja siswa. Aku berpaling kepada teman-temanku, "Di mana Suzuki?"

Aku bertanya-tanya...

"Suzuki?"

Semua orang menggelengkan kepala mereka dan mengatakan tidak ada orang dengan nama itu.

"Apa yang kalian katakan? Suzuki – orang yang ditransfer ke sini di semester kedua!"

Berpikir bahwa semua orang membuliku dan mempermainkanku karena aku tidak masuk sekolah, aku menjadi sangat marah dan menyerang semua orang.

"Kita tidak memiliki murid pindahan di kelas kita."

Tidak hanya teman-teman yang biasanya bergaul denganku mengatakan hal ini, tetapi bahkan ketua kelas, Miyata, telah menjawab ini, terdengar bingung. Aku meledek dan mengatakan kepada mereka untuk berhenti main-main. Aku tidak percaya mereka, tidak peduli apa.

Seseorang telah memanggil guru, dan aku terdiam.

"Sensei, semua orang bilang mereka tidak tahu siapa Suzuki-kun!" Aku menjelaskan alasan ledakanku pada guru, tapi bahkan gurupun terlihat bingung dan memberi aku jawaban yang mengejutkan:

"Aku juga tidak kenal Suzuki-kun."

Sang guru menekan tangannya ke dahiku seolah memeriksa apakah aku masih demam. Teman-teman sekelasku juga mengintipku, tampak cemas. Kemudian aku mulai khawatir bahwa mungkin aku sedang bermimpi atau mungkin mengalami mimpi buruk. Pemikiran ini telah menguasaiku, dan aku berpegangan pada guru dan mulai menangis.

Suzuki-kun – Suzuki Hajime-kun – adalah seorang siswa pendiam yang dipindahkan ke kelas kami pada akhir Oktober selama semester kedua. Ketika dia berdiri di ruang kelas, di depan papan tulis dan menyebut namanya, aku mengagumi wajahnya yang sempurna. Sungguh aneh bagiku, seorang anak kecil, memiliki kekaguman yang kuat terhadap anak lain, tetapi aku mengaguminya justru karena anak yang begitu cantik seperti dia ada di dunia ini. Semua gadis ingin berinteraksi dengan Suzuki-kun. Anak-anak itu mengejeknya dengan memanggilnya 'lelaki cantik', karena dia tidak bermain sepak bola saat istirahat. Tetapi mungkin karena dia begitu rupawan, mereka tidak pernah menindasnya. Tetapi pada saat yang sama, diberkati dengan keindahan seperti itu telah menjauhkan orang dari keinginan untuk berteman dengannya.

Meskipun dia populer, Suzuki-kun selalu sendirian. Kadang-kadang, aku melihatnya pulang ke rumah sendirian ketika aku juga dalam perjalanan pulang, tetapi aku tidak pernah bisa mendapatkan keberanian untuk memanggilnya 'ayo pulang bersama' dan hanya melihatnya dari belakang dengan perasaan bersalah yang tidak perlu dihatiku. Aku berdoa untuk berbicara dengannya dan menjadi temannya walau hanya satu hari, tetapi aku tidak pernah bisa menjadi orang pertama yang memulai percakapan dengannya, apa pun yang terjadi. Aku diam-diam memandangnya dari kejauhan, karena aku tahu bahwa aku juga hanya satu di antara semua teman sekelasnya. Suzuki-kun menghilang saat aku tidak masuk sekolah. Aku benar-benar tidak percaya itu, jadi ketika aku pulang, aku bertanya kepada ibuku di mana Suzuki-kun pindah. Tetapi ketika ibuku mengatakan kepadaku bahwa dia tidak mengenal murid pindahan yang bernama 'Suzuki-kun', aku telah berhenti menyebutkan namanya lagi. Ini adalah hal yang aneh terjadi, tetapi aku merasa aku tidak perlu mempertanyakan keberadaan Suzuki-kun lagi. Tak lama setelah itu, aku masuk ke sekolah menengah dan sebelum aku menyadarinya, aku lupa tentang Suzuki-kun.

[ TAMAT ]  Junai (Pure Love)  [BL - Jepang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang