•••••
Seorang pria dengan pakaian formal masuk ke ruangan Jeon Jungkook. Jimin berdecak saat melihat sang pemimpin perusahaan tersebut sibuk berkutat dengan banyak berkas.
"Ada apa hyung? tumben sekali." tanya Jungkook yang sedang duduk angkuh di belakang meja kerjanya.
"Santai sedikit Jungkookie, setidaknya persilakan aku masuk dulu, ada yang harus aku bicarakan denganmu." Jimin menerobos masuk dan duduk di sofa ruangan itu dengan berpangku sebelah kaki.
Setelah melihat lelaki yang dipanggil dengan sebutan hyung itu duduk, Jungkook kembali berbicara "Jadi kedatanganmu kesini ada apa?" tanya Jungkook mengalihkan pandangannya untuk melihat Jimin.
Jimin mendengus kesal, Jungkook selalu saja begitu. Tak bisa diajak berbasa-basi.
"Begini Jung, teman Rosie sedang mencari pekerjaan. Dan aku mendengar kalau di perusahaanmu ini sedang membutuhkan sekretaris? Bisakah kau memperkerjakan teman Rosie di perusahaanmu?" Ucapan Jimin membuat Jungkook menoleh kearah Jimin.
"Sebenarnya posisi itu sudah ada yang mengisi dan pengumuman itu sudah ditutup seminggu yang lalu," ia tampak berpikir sebekum melanjutkan, "Kau beritahu saja bahwa dia harus datang besok, aku akan bantu." setelah berkata seperti itu, Jungkook kembali membaca berkasnya.
Jimin tersenyum mendengarnya, "Terima kasih, Jungkookie sang tuan dermawan. " Kekeh Jimin sambil menepuk bahu Jungkook.
"Sama-sama. Kalau begitu bisa tinggalkan ruanganku, karena aku sedang sibuk." perkataannya sangat dingin. Setelah mengucapkan terimakasih Jimin pamit pulang.
Setelah kepergian Jimin, Jungkook segera bergegas menghubungi seseorang, setelah panggilan terhubung dia berkata dengan nada pelan, "Siapkan aku pesanan malam ini, aku mau yang sudah berpengalaman." Tanpa menunggu jawaban dia memutuskan sambungan telepon itu sepihak.
•••
Lalisa sedang berkutat dengan dengan isi pikiran sejak tadi, sedangkan Rose pergi sejak dua jam yang lalu. Pikirannya melalang buana sampai sebuah dering ponsel menyadarkannya.
"Yeoboseo?"
"Lisa, aku sudah berbicara dengan temanku. Dan besok kau bisa langsung datang ke perusahaannya."
"Jinjja? terima kasih oppa atas bantuannya, aku akan datang besok." Lalisa meloncat-loncat kecil kerna terlalu senang.
"Kalau begitu akan kukirimkan alamat perusahaannya padamu, jika besok ada kendala kau bisa bertanya padaku."
"Nee! gomawo." setelah sambungan teleponnya terputus dia tersenyum lebar, dan berlari untuk menyiapkan keperluan untuk besok.
•••
Pagi harinnya Lalisa sudah siap untuk berangkat ke alamat kantor yang sudah diberikan Jimin kemarin. Lalisa memutuskan untuk menaiki bus agar bisa menghemat uang.
Setelah sampai, dia berdecak kagum.
'Benar-benar besar sekali Perusahaan temannya Jimin oppa.' Batin Lalisa.
Lalisa berjalan pelan, sesekali tersenyum saat berpapasan dengan karyawan kantor disana, "Anyyeonghaseo! saya Lalisa. Saya mendapat panggilan jika saya diminta datang kesini oleh tuan Jeon Jungkook." ia tersenyum ramah dan menambah kesan baiknya, tidak ada yang bisa menolak pesona Lalisa.
"Mari ikut saya, tuan Jeon sudah menunggu." setelahnya mereka berjalan beriringan menuju ruangan Jungkook dilantai 27. Mata Lalisa tidak berhenti untuk memandang takjub perusahaan raksasa tersebut.
•••
Tok!
Tok!
"Permisi tuan, tamu yang anda tunggu sudah datang." ucap sang wanita yang mengantar Lalisa ke ruangan Jungkook.
Pria itu mengalihkan pandangannya dengan tatapan dingin.
"Biarkan dia masuk, dan kau silakan lanjutkan pekerjaanmu." tanpa menoleh dan ia melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.
Setelah berterima kasih, Lalisa mengambil nafas pelan sebelum melangkah masuk kedalam ruangan Jungkook.
"Selamat Pagi tuan, Perkenalkan saya Lalisa Belleva. Kemarin saya mendapat panggilan dari tuan Jimin jika hari ini anda meminta saya untuk datang ke perusahaan anda." Lalisa mengucap tegas.
'Aish kenapa dia sangat tampan, kukira Tuan Jeon Jungkook seperti pemimpin perusahaan lain yang berkepala botak dengan perut buncit' ujarnya tanpa suara.
Jungkook mendongak untuk melihat lawan bicaranya. Cantik, satu kata yang terlintas di kepala Jungkook saat melihat Lalisa. Jungkook menatap intens pada wanita di depannya, ia mengerutkan keningnya saat melihat Lalisa yang semakin menundukkan kepalanya.
"Tatap lawan bicaramu, ketika sedang berbicara." Nadanya terkesan dingin. Perlahan Lalisa mengangkat kepalanya, maniknya dapat bertemu langsung dengan mata tajam milik sang pemuda.
"Maaf, tuan." Lalisa berusaha profesional walau hatinya berdebar kencang. Sedangkan Jungkook masih betah menatap Lalisa, setelah sadar situasinya Jungkook langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Jungkook berdiri, dan duduk di sofa dalam ruangan itu. "Duduk." Perintah Jungkook. Lalisa menyusul Jungkook untuk duduk di sofa.
'Mengapa undercut itu sangat keren! kurasa kau sudah gila Lalisa. Berhenti berpikir yang tidak-tidak'
"Jimin hyung bilang padaku, kalau kau sedang mencari pekerjaan." ucap Jungkook setelah melihat Lalisa sudah duduk di hadapannya.
"Benar, tuan. Saya sedang mencari pekerjaan." ucap Lalisa seraya tersenyum.
Jungkook menarik sedit sudut bibirnya saat melihat Gadis-nya tersenyum. Heol! apa barusan dia bilang?
Jungkook tersenyum, "Kau bisa bekerja disini, setelah kupikirkan aku membutuhkan Private Assistant. Bagaimana? kau tertarik bekerja denganku?
Lalisa tersenyum lebar, "Tentu, tuan. Karena saya memang sedang mencari pekerjaan, jadi kapan saya mulai bisa bekerja tuan?" tanya Lalisa antusias tanpa melunturkan senyumannya.
Jungkook menepuk tempat kosong disebelahnya. "Kemari." titahnya. Lalisa segera bangkit dan berpindah ke sisi kosong yang dimaksud Jungkook.
"Selain menjadi Private Assistant, kau juga harus mengurusku layaknya suami. Aku bersedia membayar kau tiga kali lipat jika kau mau? Bagaimana babe?" tangannya perlahan mengelus surai Lalisa. Lalisa mulai merasa gelisah,tetapi bukankah gaji tiga kali lipat sangat menggiurkan? dia bahkan bisa membeli apartemen setelah 2 bulan bekerja.
tanpa berpikir panjang dan konsekuensi besar ke depannya, Lalisa menganggukkan kepalanya pelan dan berusaha tersenyum.
Jungkook mengepalkan tangannya untuk menahan rasa senang yang membucah dalam dirinya, sesuatu yang dapat menghancurkan apapun itu.
Ah! Jungkook sangat menyukai kepatuhan gadis ini.
•••••
best regards,
taniakyleee
KAMU SEDANG MEMBACA
bossie jeon // lizkook✔️
Historia Corta[COMPLETE] Berusaha bertahan untuk tetap tegar ditengah bencana yang terus menimpanya, Lalisa tidak pernah sekalipun putus asa. Ia berusaha bangkit dari keterpurukkan dengan bantuan teman-temannya. Dan kini, masalah baru datang lagi dikala dirinya...