#Perkenalan tokoh#
Naina Rahma, biasa di sapa dengan sebutan Rahma. Seorang gadis SMP yang baru lulus dan masuk ke SMK Swasta. Usianya baru 14 tahun (Terlalu muda bukan untuk masuk SMKN?). Karena jaman sekarang usia di utamakan untuk sekolah agar tidak ketuaan di bangku sekolah.
Rahma berperawakan pendek, putih, langsing, hidungnya biasa aja dan berwajah manis.
Ia juga punya sahabat laki laki yang selalu bersamanya kemanapun ia pergi karena pesan bundanya.
Mereka mendaftar di sekolah yang sama bahkan mereka satu kelas lagi dan nomer absennya atas bawah. (Sungguh kebetulan bukan atau ide author?). Bukan karena Andra tidak pintar tapi karena SMK Negeri sangat jauh dari tempat tinggalnya dan orang tuanya juga tidak ingin anak laki laki satunya berpendidikan jauh serta takut akan pergaulan bebas karena jarak antara rumah dan sekolah dan yang akhirnya memilih sekolah SMK terdekat meskipun Swasta.
Nandra Rohman, sapaannya adalah Andra. Usianya 16 tahun. Pemuda berperawakan tinggi, putih, badannya berisi tapi kekar karena sering ngegym, mancung dan tampan.
***
Bel pulang sekolahpun berbunyi menandakan jam sekolah telah usay.
Rahma yang sedang dapat jadwal piket pun pulang sedikit terlambat, sedangkan Andra sudah pulang dengan motornya.15 menit kemudian Rahma dan teman setim piketnya sudah selesai dan bergegas untuk ke rumah masing masing. Namun saat turun tangga ia bertemu Andra yang sedang duduk di tangga sambil memutar mutar ponselnya karena kegabutan.
Rahma menepuk pundak Andra untuk menanyakan.
Rahma: "Ndra, kenapa duduk di tangga?."
Andra: "Mau pulang bareng, bolehkan?."
Rahma: "Boleh, ayo."
Mereka berdua turun ke lantai dasar dan keluar pagar sekolah dan menyebrang jalan serta jalan di pinggir trotoar dan berhenti di pemberhentian stop/halte untuk menunggu angkutan umum.
5 menit telah menunggu, ada angkot yang lewat dan mereka naik kebetulan arah rumah sama hanya saja jaraknya cukup berbeda.
Untung angkotnya hanya mereka berdua serta tukang angkot.
Andra: "Rahma, boleh gak aku tanya sesuatu sama kamu?."
Rahma: "Hmm, tanya aja Ndra."
Andra: "Kamu kenapa gak pernah peka si sama perasaan cowo cowo yang suka sampe ngejar ngejar kamu demi pengen jadi pacar kamu, Rahma?."
Rahma: "Kamu kaya gak tau aja pergaulan bebas di jaman ini. Aku tu menghindari itu. Aku gak mau bunting duluan."
Andra: "Tapikan gak semua cowo bikin cewe bunting, paling kasih perhatian gitu, kasih sayang, bagaikan alarm buat kamu dan barang kali ada yang ngasih makan dan minum buat kamu ketika jam istirahat." (Jelas Andra yang berharap Rahma mau membuka hati bagi siapapun itu)
Rahma: "Enggak deh. Aku gak berharap yang modus begitu. Aku pengen yang langsung baca kalimat langsung bebas."
Andra bingung dengan kalimat apa yang di maksud Rahma hingga bisa bebas?
Andra: " Kalimat apa si?."
Rahma menepuk jidatnya karena sahabatnya ini tidak pandai main kata kata seperti dirinya.
Tukang angkot hanya tersenyum kecil melihat interaksi dua penumpang yang asik membahas perdebatan tentang asmara.
Rahma menjawab : "Kalimat ini loh 'Saya terima nikah dan kawinnya bla bla bla'. Itu loh Ndra."
Andra dan tukang angkot tersenyum dan mengerti maksud Rahma.
Andra: "Oh ijab kobul. Bilang dong dari tadi, biar aku gak bingung main kata kata sama kamu."
Rahma terkekeh melihat Andra yang baru enggeh dengan maksud baiknya demi masa depan yang cemerlang hingga lupa jika gang rumahnya sudah terlewat.
Sesampainya di depan gang besar di dekat rumah Andra, tukang angkot berhenti karena Andra yang memintanya.
Rahma pun ikut turun dan bertanya "Ko aku turun disini si. Gara gara kamu si Ndra ngajakin ngobrol, jadi kelewatkan gang rumahku."
"Ya udah, ayo ke rumah ku. Biar aku antar make motor."
Rahma kesal dalam diam tapi ia tetap berjalan mengikuti langkah kaki Andra hingga sampai di teras rumah. Andra langsung menyalakan mesin motor dan mengajak Rahma.
Di perjalanan ke rumah Rahma.
"Ndra, motor kamu ko udah di rumah si dan kunci motornya ada sama kamu pula tanpa masuk rumah buat ngambil?.""Kan tadi aku pulang dulu naro motor, abis tu kesekolahan lagi biar pulang bareng kamu naik angkot kalo naik motorkan kamu nya gak mau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dikejar Kejar Cinta
Novela JuvenilSeorang gadis lugu yang harus mendengar dan menghindar dari rayuan manis dan bualan dari laki laki yang terus mengejarnya meski sudah menjauh beberapa kali tetap saja, laki laki itu tidak menyerah begitu saja