┈━═☆ Eleven ☆═━┈

1.4K 244 39
                                    

❝ 𝐈𝐬 𝐢𝐭 𝐭𝐨𝐨 𝐥𝐚𝐭𝐞 𝐧𝐨𝐰 𝐭𝐨 𝐬𝐚𝐲 𝐬𝐨𝐫𝐫𝐲? ❞𝚂𝚘𝚛𝚛𝚢 - 𝙹𝚞𝚜𝚝𝚒𝚗 𝙱𝚒𝚎𝚋𝚎𝚛

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝ 𝐈𝐬 𝐢𝐭 𝐭𝐨𝐨 𝐥𝐚𝐭𝐞 𝐧𝐨𝐰 𝐭𝐨 𝐬𝐚𝐲 𝐬𝐨𝐫𝐫𝐲? ❞
𝚂𝚘𝚛𝚛𝚢 - 𝙹𝚞𝚜𝚝𝚒𝚗 𝙱𝚒𝚎𝚋𝚎𝚛
.
.
.
.
.
.
.
.

Rasanya semenjak [Name] mengetahui soal kontrak pernikahannya dengan Killua dari Gon dia jadi semakin canggung menghadapi Killua.

Tapi [Name] masih tidak mengerti, jika memang selama ini Killua menyukainya kenapa waktu itu Killua menolaknya mentah-mentah?.

"Onee-sama?"

[Name] berjengit tersadar dari lamunannya dan ternyata Kalluto serta Killua baru saja dari kamar Alluka , nampaknya beberapa hari ini hubungan Alluka, Killua dan Kalluto juga membaik membuat [Name] senang melihatnya.

"Sedang apa Onee-sama disini?"Tanya Kalluto

"Ah, aku tadi berniat menyusul kalian ke kamar Alluka hehe"

"Souka, tapi sebaiknya Onee-sama datang nanti sore saja karna Nee-sama sedang tidur"Jelas Kalluto, [Name] mangut-mangut tanda mengerti.

"Kalluto, jika kau membutuhkanku untuk PR aku ada di Gym"Celetuk Killua menepuk pelan kepala Kalluto, bocah itu tersenyum lebar seraya mengangguk.

"Onee-sama, bunga yang kemarin kita tanam sudsh tumbuh lho!"

"Benarkah?"

"Eum! Onee-sama harus melihatnya sekarang!"Ajaka Kalluto antusias seraya menarik tangan [Name] dan mengajaknya ke taman belakang, Killua tertawa kecil melihat tingkah adik bungsunya itu lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju Gym.

Begitu sampai di Gym ternyata ada Illumi serta sahabatnya yang sepertinya baru saja akan pulang.

"Hisoka?"Gumam Killua, setelah Hisoka benar-benar pulang Killua pun masuk ke ruang Gym.

"Aniki, kau melarangku punya teman tapi kenapa kau berteman dengan Hisoka?"Gerutu Killua kesal, sejenak Illumi sedikit terkejut karna Killua tiba-tiba muncul di belakangnya.

"Kill, kami tidak berteman"

"Lalu?"

"Dia partner kerjaku"

"Tch, apa bedanya itu?!"

"Kami bekerja serta berbinis, itu yang membedakannya"

Killua mendengus seraya duduk di salah satu kursi untuk mulai mengangkat barbel yang berukuran cukup besar, Illumi mengusap keringat yang menetes di pelipisnya menggunak handuk kecil yang dikalungkan dilehernya.

Fireworks || PungudProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang