BoBoiBoy Solar, terkenal akan keserba tahuannya dan suka melalkukan eksperimen. Ia banyak membantu orang layaknya sebuah perpustakaan berjalan. Namun bagi mereka yang sial, hanya akan menjadi kelinci percobaan si Ilmuwan Dadakan. Walau kadang berakh...
BoBoiBoy Solar, terkenal akan keserba tahuannya dan suka melakukan eksperimen. Ia banyak membantu orang layaknya sebuah perpustakaan berjalan. Namun bagi mereka yang sial, hanya akan menjadi kelinci percobaan si Ilmuwan Dadakan. Walau kadang berakhir entah beruntung atau sial parah? Tidak ada hal yang bisa menjadi tolak ukur kepastiannya.
Sebuah cerita BoBoiBoy Elemental Siblings oleh LeyGend.
Disclaimer
Karakter yang digunakan tidak lain adalah hak cipta milik Monsta.
Cerita kemungkinan akan berkesinambungan dengan cerita sebelumnya (prequel/sequel). Catatan akan diberikan pada bagian yang mengandungi hal tersebut.
Dalam cerita ini :
(Usia karakter BoBoiBoy diurutkan berdasarkan waktu munculnya kuasa tahap dua)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- BoBoiBoy Halilintar
- BoBoiBoy Taufan
- BoBoiBoy Gempa
- BoBoiBoy Blaze
- BoBoiBoy Ais
- BoBoiBoy Duri
- BoBoiBoy Solar
-Sai
-Nut
-and more...
~
~
~
1. Cuti
Satu hari lagi ditengah libur sekolah. Sebagian orang bilang kalau libur sekolah itu menyenangkan. Tetapi jika kau berada satu rumah dengan saudaramu yang sedang 'perang dingin', lain lagi ceritanya.
Solar, yang termuda dari para bersaudara BoBoiBoy bangun dari ranjangnya. Sebuah hari cerah yang sempurna ada dihadapannya. Kalau saja jalur keluar masuk rumah tidak disumbat oleh dua penjaga sukarelawan, masing-masing berada pada zona kekuasaannya. Halilintar duduk di sofa ruang tengah sementara Gempa di dapur entah apa yang sedang dikerjakannya.
Nyaris tidak mungkin bagi Solar untuk mendekati pintu keluar rumah tanpa bersinggungan dengan mereka. "Uh, pagi-pagi udah bikin suasana tegang. Kenapa sih harus ada Kak Hali disitu?"
"Memang kenapa kalo Kak Hali disitu?" tanya Duri polos. "Ish... kau lupa kejadian tempo hari ke?" Solar menatap Duri sinis. (Read : Tak Sependapat) "Ingat kok. Lewat kan tinggal lewat." jawab Duri.
"Iya! Tinggal lewat aja!" Sebuah pintu mendadak dibanting oleh penghuni kamarnya. Solar dan Duri yang ada di dekat pembatas balkon tercengang dan langsung menoleh kebelakang. Terlihat Blaze yang sudah berpakaian kaos oblong dan celana pendek, tidak seperti Duri yang masih memakai baju tidur.
