Broke

18 9 4
                                    



"Karna penyesalan selalu datang terlambat"-








Lisa nama gadis pecinta mendung tanpa hujan, baginya hawa mendung sangatlah nyaman berbeda saat hujan udara jadi lebih dingin dan ketika panas udara seakan membakar raga yang ada

"Lisa!! Kenapa malah tiduran?! enak-enakan kamu pulang-pulang bukannya ngapain malah tiduran emang dasar anak gak tau diri!! Gak bisa diandalkan!!" Bentak Sabrina, ibu Lisa

"Apa sih Bu teriak-teriak?! Suaranya itu loh ganggu banget!" Teriak Rohman

"Liat tuh anak mu!! Pulang bukannya beresin rumah malah tiduran, pemales banget persis kaya bapaknya!!" Ucap Sabrina

"Enak aja kamu ngatain aku pemales!! Kalo aku pemales kamu gak akan bisa makan sampai detik ini tau gak!! Dasar istri gak tau diri!!" Ucap Rohman

"Alah kamu tuh bisanya ngasih apa sih?! Kamu tuh gak bisa menuhin kebutuhan aku tau gak!! Jadi suami gak berguna!!" Ucap Sabrina

Lisa bangkit dari tidurnya lalu pergi ke kamar mandi meninggalkan bapak dan ibunya yang berdebat hingga saling melempar barang satu sama lain

Di dalam kamar mandi Lisa menangis, ia lelah harus seperti ini setiap hari, setiap pulang kerja ia akan dicecar dengan cacian sang ibu dan disuguhi dengan pertengkaran kedua orang tuanya

Itulah alasan Lisa memilih pekerjaan fulltime dibanding part time, selain gajinya sedikit lebih banyak ia juga bisa sedikit menghindar dari rumahnya yang sudah tak memiliki titik nyaman sama sekali

Lisa keluar kamar mandi, tak sengaja kakinya menginjak pecahan kaca hingga terluka, ia melihat sekeliling sudah berantakan

Lisa menghela nafas lalu mencabut pecahan kaca itu dari kakinya, dengan kaki yang berdarah Lisa membereskan rumah yang sudah seperti kapal pecah itu

Setelah selesai Lisa bergegas ke kamarnya untuk mengobati lukanya, tak lupa ia mengunci pintu kamarnya agar tak ada yang masuk dan mengganggu nya lagi

Lisa menghela nafas, terkadang ia merasa benar-benar lelah dengan hidupnya sampai rasanya ia ingin menyerah seakan tak ada lagi alasan yang mengharuskan nya tetap bertahan

Lisa menatap meja belajarnya, lalu ia duduk di kursi meja belajar perlahan ia mengambil karsus berisi kumpulan buku diary nya yang sudah ia simpan bertahun-tahun

Lisa membukanya satu per satu, melihat tahun tanggal serta apa saja yang pernah ia tulis, dari sekian banyak tulisan dari hari-hari yang pernah ia lewati isinya hanyalah keinginan untuk mengakhiri hidupnya

Lisa tersenyum miris, entak sudah berapa banyak ia menulis keinginan nya untuk mengakhiri hidupnya entah sudah berapa kali ia melakukan percobaan bunuh diri tapi Tuhan masih membiarkannya hidup dengan menanggung beban yang sama selama bertahun-tahun

"Sebenarnya untuk apa aku hidup?" Ucap Lisa miris disertai air mata yang mulai tak bisa dibendung

Sejak kecil, Lisa sudah kehilangan kasih sayang karna sang ibu melahirkan adiknya, ketika remaja Lisa harus membantu sang ibu setiap pulang sekolah hingga ia tak punya  waktu bermain seperti anak seumuran nya, dan bahkan sekarang pun saat ia sudah bekerja dan bisa memberikan uang kepada keluarga nya ia masih saja selalu disalahkan atas pertengkaran orang tuanya

"Hiks kenapa aku harus lahir ke dunia ini Tuhan? Kenapa hiks? Kenapa aku harus hadir saat aku tidak pernah diharapkan hikss" ucap Lisa putus asa

Lisa membuka laci meja belajarnya yang terkunci, ia mengeluarkan banyak amplop gajiannya selama ini

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

All AboutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang