Part 1 | AWAL

98 8 45
                                    

Aneska Leona Megantara seorang putri bungsu dari keluarga kaya raya yang berprofesi sebagai wanita karier diusianya yang baru menginjak 21 tahun. Memang terbilang cukup muda untuk dikatakan sebagai seorang wanita karier.

Anesa terlahir dari sebuah keluarga konglomerat membuatnya banyak berlatih tentang cara mengelola bisnis keluarganya. Diusianya yang masih muda Aneska berhasil mendirikan perusahaannya sendiri yang cabangnya sudah ada di berbagai daerah di nusantara dan bahkan perusahannya banyak menanam saham di berbagai persusahaan ternama di dunia mencapai negara-negara di Asia dan Eropa.

Aneska melangkahkan kaki jenjangnya di pelataran Bandara Internasional Supadio Pontianak. Dengan mengenakan kacamata hitamnya Aneska berjalan bak model internasional. Banyak pasang mata yang menatap iri ataupun terpana terhadapnya.

Aneska, sudah mengeluhkan betapa panasnya berada di Kota Khatulistiwa, padahal baru beberapa menit lalu ia tiba. Aneska datang bukan untuk bertamasya tetapi untuk meresmikan cabang perusahaannya yang berada tak jauh dari Kota Pontianak.

"Masukkan kopernya, aku tak sabar merebahkan tubuhku yang sangat lelah ini." Ucap Aneska kepada Romi, asisten pribadi Aneska yang merangkap menjadi sekertarisnya. Aneska menjadikan Romi sebagai asisten pribadinya karena Romi seusia dengannya dan memiliki kecerdasan serta kemampuan dalam mengurus bisnis.

"Baik, Nona." Jawab Romi kemudian memasukkan barang bawaan Aneska ke dalam bagasi mobil.

Aneska mendudukkan dirinya di dalam mobil di ikuti oleh asisten pribadinya yang duduk di samping kursi kemudi.

"Berapa lama perjalanan menuju hotel?" tanya Aneska.

"Sekitar lima belas menit, Nona." Jawab Romi.

"Lima menit, aku ingin tiba disana dalam waktu lima menit!" ucap Aneska.

Romi meneguk salivanya mendengar ucapan dari sang majikan. Kemudian Romi berbisik kepada sopir yang akan membawa mereka menuju hotel.

"Bawa kami ke hotel dalam waktu lima menit, aku akan memberikanmu tip." Bisik Romi kepada Sopir.

Setibanya di hotel Aneska langsung memesan dua suit room, satu untuknya dan satu lagi untuk Romi.  Setelah sampai di depan pintu kamarnya, ia segera masuk dan merebahkan dirinya sembari memejamkan mata. Sedangkan Romi langsung menuju ke kamar hotelnya yang berada di sebelah kamar hotel yang di tempati oleh Aneska setelah meletakkan koper dan barang bawaan Aneska.

Tak lama ponsel Aneska berdering, membuatnya membuka kelopak matanya. Aneska lalu menerima panggilan telephone tersebut tanpa merubah posisinya. Iya masih tetap berada di zona nyaman dengan merebahkan badannya yang terasa sangat lelah.

"Hallo, apakah kamu sudah tiba disana Aneska?" tanya Kenta Megantara, kakak laki-laki Aneska.

"Iya kak, aku baru saja tiba di hotel. Di sini sangat panas tapi suasananya nyaman tidak terlalu ramai seperti di Ibu Kota Jakarta." Ujar Aneska.

"Baiklah kalau begitu, selamat istirahat. Aku akan kembali bekerja." Ucap Kenta.

"Apa? Bekerja? Bukankah kakak berjanji akan menghadiri peresmian cabang perusahaanku besok?" tanya Aneska.

"Iya aku akan menghadirinya bersama ayah, ibu dan juga Leonal, aku berjanji." Jawab Kenta.

Leonal yang disebutkan oleh Kenta adalah adik bagi Kenta dan kakak laki-laki bagi Aneska. Kenta Megantara adalah kakak laki-laki pertama Aneska sedangkan Leonal Megantara adalah kakak laki-laki kedua Aneska.

"Tapi kenapa kakak sibuk bekerja, bukannya bersiap-siap. Apakah kakak tidak akan memberikanku sebuah hadiah kejutan seperti biasanya saat kita akan bertemu?" Aneska kembali bertanya kepada Kenta.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kapten Ananta [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang