ㅁㅁㅁㅁㅁㅁㅁㅁㅁㅁㅁㅁㅁThe Truth Untold [박 세림]
ㅁㅁㅁㅁㅁㅁㅁㅁㅁㅁㅁㅁㅁ
Suara deringan yang nyaring ditelinga siapapun di bangunan itu memekakkan telinga. Wanita yang tengah duduk di depan para siswa berdiri sembari mengepaki barangnya. Dan dipeluknya erat barang-barang tersebut. Dia menarik kedua sudut bibirnya. "Untuk hari ini, saya cukupkan sekian. Terima kasih anak-anak," ucapnya.
Lalu sang ketua kelas mengetuk meja, dan disusul dengan berdirinya para siswa. Mereka semua membungkuk pada sang guru dengan hormat sebagai tanda terimakasih. Tak lupa ucapan terimakasih pada sang pembimbing.
Dan setelahnya wanita itu pergi dari kelas. Mereka semua mengepaki barangnya dengan terburu. Berbeda dengan gadis yang memiliki bulu mata panjang nan lentik. Begitupun pupil matanya yang kecoklatan, sangat indah.
Namun hal itu yang justru membuatnya dibenci para orang. Mengapa dia dibenci? Tentu saja karena mereka iri padanya. Terlebih gadis itu berasal dari keluarga yang tak mampu. Dia terdaftar di sekolah elit ini karena usahanya sendiri, dia mendapat peringkat tiga besar di sekolah menengahnya dulu. Maka dari itu, saat mendaftar dia tak perlu tes apapun dan langsung diterima.
"Minju, lo jangan lupa piket hari ini! Awas kalo kabur!" ancam seorang lelaki yang menjadi ketua kelas disana. Gadis dengan rambut panjang dan riasan agak tebal di wajahnya melirik pedas. "Iya-iya bawel amat lo!" dengusnya. Lalu dia melanjutkan obrolannya dengan dua temannya yang lain. Ya, membicarakan sang ketua kelas yang kini sudah pergi bersama teman-temannya.
"Sok wibawa tuh bocah." umpatnya.
Lalu gadis yang terlahir di keluarga sendok emas itu melirik di pojok kelas. Tepatnya pada gadis yang tengah menarik resleting tasnya, dan bersiap untuk menggantungkan tasnya. Namun ketiga gadis kaya itu datang dengan mengangkat dagunya agak tinggi. Kedua tangan mereka pun menyilang di dada.
"Song Hyera."
Gadis itu mendongakkan kepalanya. Menatap lesu pada tiga gadis di depannya. Pasti akan terjadi lagi. Belum lagi sekarang kelas sudah sepi. Apalagi siswa yang mendapat jatah piket hari ini pun juga kabur.
"Lo ga ada acara kan habis ini?"
Hm, Hyera duga jika dia mengatakan apa acaranya setelah ini pasti dia akan memaksa. "Ada kok. Ak-"
"Minju-ya, masa lo lupa kalo dia ini pekerja paruh waktu di kedai ayam itu." potong gadis di sebelah kanan Minju. Lee Chaeryeong.
"Wah, kira-kira dia bakal nolak ga ya hari ini?" tambah si gadis yang berada di sebelah kiri Minju. Kim Minjeong. Minju tersenyum sarkas setelah mendengar ucapan kedua temannya. Namun matanya masih setia menatap Hyera.
"Yaudah, langsung aja." Minju menegakkan tubuhnya. "Gue mintol gantiin gue piket. Oke?"
Percuma, sekeras apapun Hyera menolak dia takkan bisa terhindar dari tuntutan Minju. Dan terpaksalah gadis itu mengangguk saja. Hingga ukiran senyum tercetak di bibir ketiga gadis di depannya. "Good gurl." final Minju. Lalu dia dan dua anteknya pergi dari sana sembari membicarakan rencana mereka selepas ini.
"Guys, kita ke mall yuk! Katanya ada liptint yang di pake sama Chanyeol!"
"Wah, gabisa dibiarin nih. Kita kudu cepet-cepet kesana!"
Gadis dengan mata indah itu menghela nafas panjangnya. Dia menunduk lagi, melihat beberapa buku yang masih tersebar di tasnya. Kembali pada aktivitasnya tadi, dia memasukkan semuanya ke dalam tas dengan rapi. Dia harus kerja lebih cepat hari ini. Setelah ini, membersihkan kelas, dan pergi ke kedai ayam tempat dia bekerja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Orange [Cravity]
Fanfic[Hiatus] •MINI PROJECT• Karena sesuai vote kemarin, aku buat lawan main anak-anak Cravity itu OC ada dua OC disini, OC lokal dan non-lokal. untuk OC lokal namanya Lovita Reysha Habiba (panggilan Lovita, Rey, atau Echa) untuk OC non-lokal namanya Hy...