Missing Sequel

17.8K 926 61
                                    

(yah ada sequelnya. Bonus hehe)

 

     

  
        







"Boleh ya maa? Pleaaaseee?~"

Nyonya Huang tetap kukuh menggelengkan kepalanya menjawab bujukan maut yang dilayangkan putri semata wayangnya, Renjun. Gadis itu tengah memohon padanya agar diizinkan mengikuti acara kemah akhir pekan yang diadakan sekolah. Usia Renjun tengah berada di usia yang sangat labil, bukannya tidak mempercayai sang putri, mama Huang hanya takut akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada Renjun.

"Sekali ini aja maa, janji deh gaakan ikutan lagii~" masih belum menyerah, Renjun kali ini mengusal dilengan mamanya dengan manja.

Dan rupanya itu berhasil!

Mama Huang mengusap pelan rambut Renjun lalu menghela nafasnya, memang benar kata pepatah drama, orangtua takkan bisa menang melawan anak-anaknya.

"Mama bisa izinin kamu ikut, tapi Donghyuck juga harus ikut. Gimana?" Tawar mamanya.

Renjun berpikir sejenak, Donghyuck bukanlah masalah besar untuknya. Jadi kalaupun dirinya harus terus berdekatan dengan Donghyuck, tidak apa-apa.

"Okay! Makasih maaa, injun sayang mama ~!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sakit?"

"Sedikit hehehe.."

"Teriak panggil aku kan bisa. Kenapa harus lari-lari sih?" Kesal Donghyuck.

"Abisnya pengen ngagetin tadinya, gatau kalo bakalan nyungsep." Gerutu Renjun.

Kali ini Renjun melukai lututnya karena berlari mengejar Donghyuck yang hampir lenyap berbelok di koridor sekolah. Alhasil, lututnya terluka karena tersandung kakinya sendiri. Padahal tak ada hal penting yang harus disampaikan.

Entahlah, Renjun hanya melakukan hal yang biasa, membuat Donghyuck pusing dan khawatir.

Kedua remaja tanggung itu tengah berada di ruang UKS. Donghyuck dengan telaten membalut luka di lutut Renjun dengan perban kecil.

"Selesai. Jangan lari-lari lagi."

"Uhumm.."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tok tok ~

Dengan perlahan Renjun membuka pintu kamar Donghyuck dan masuk kedalam. Kata yang tepat untuk menggambarkan kamar Donghyuck adalah pengap. Jendela kamarnya tidak terbuka seperti biasa, lampunya mati hingga suasana didalam begitu gelap, ditambah dengan AC yang sengaja dimatikan. Membuat ruangan ini panas sekali menurut Renjun.

Dilihatnya gundukan manusia dibawah selimut tebal Donghyuck disana. Dengan hati-hati, Renjun menyingkap selimut milik Donghyuck dan menatap wajah pria itu yang menggigil dan pucat.

Renjun mengerucutkan bibirnya kesal. Ini hari minggu dan Donghyuck sudah berjanji untuk mengantarnya membeli pernak-pernik moomin terbaru, tapi mamanya Donghyuck menelpon Renjun dan mengatakan Donghyuck yang terserang demam tadi pagi. Tanpa pikir panjang, gadis muda itu segera mendatangi rumah Donghyuck dan menerobos.

Untung saja mama Donghyuck sudah terbiasa dengan itu.

"Hyuuuck kok sakit sih? Katanya janji mau nganter.." rengeknya. Donghyuck tidak menjawab, hanya bergumam.

"Hyuuck udah makan belum? Makan dulu ya? Aku bawain makanannya. Sebentar."

Renjun bergegas keluar dari kamar Donghyuck dan menuju dapur, mama Lee yang berada didapur lantas memberikan makanan dan obat pada Renjun.

Hyuckren : Random 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang