“Jika ditanya ingin apa aku sekarang?.
Aku hanya ingin bahagia.
Menjalani hidup yang semestinya.
Aku selalu berharap dan berdoa agar hidupku baik baik saja.”-ANNYA DWYNE DELBERT-
Pagi ini Annya bangun dengan sendirinya. Tanpa bantuan dari Oma, bahkan bisa dibilang dia tidak bisa tidur tadi malam.
Lihatlah garis lingkar hitam dibawah kelopak matanya. Menandakan kalau dia kurang tidur, dan jangan lupakan mata sembabnya itu.
Sepertinya dia juga menangis semalaman.
Dia berjanji pada dirinya untuk tidak menangis lagi, ini terakhir kalinya dia akan menangis sepuasnya.
“Ok..Annya, lo boleh nangis sepuas hati lo. Tapi setelah ini lo harus belajar menghadapi semuanya. Jadi kuat! Oke.” ucapnya dalam hati.
Dia menuju kamar mandi, setelah itu dia merapikan dirinya di depan cermin. Menambahkan sedikit make up tipis disekitar matanya. Dia tak ingin Oma dan Opanya menjadi khawatir.
Setelah selesai dia bergegas kebawah. Menemui Oma dan Opa.
“Good pagi Oma Opa…” sapa Annya sambil berusaha tersenyum.
Tersenyum? Itu hanya senyuman palsunya. Dia hanya tidak ingin melihat Opa dan Omanya bersedih dan merasa bersalah karna telah menyuruhnya untuk kembali.
Itulah mengapa dia tersenyum.
Kali tidak ada kesunyian di meja makan, sesekali tertontar canda diantara ketiganya.
“Jadi kapan aku akan kembali ?.” tanya Annya pada Oma dan Opa.
Mereka terdiam dan raut wajah mereka menjadi sedih. Melihat itu Annya juga ikut sedih, tapi dia bisa apa.
“Oma Opa Annya akan baik baik saja, jadi jangan bersedih seperti itu. Annya tidak suka.” pintanya.
“Jadi kapan?.” tanyanya lagi.
Opa menghela napas dan tersenyum kearah Annya.“Besok kamu akan kembali, jadi jangan lupa bersiap siap setelah ini.” ucap Opa.
“Mengenai sekolahmu, kamu akan bersekolah ditempat sahabatmu.” ucap Oma
Hmmm..baiklah. Setidaknya dia bisa bertemu sahabatnya, itu akan sedikit menghibur dan mengisi kekosongan disaat rasa sakit itu juga datang.
“Ok..itu bagus, terdengar cukup baik untukku. Terimakasih Oma Opa Annya sayang kalian.” ucap Annya tulus.
“Kami lebih menyayangimu sayang.” ucap Oma dan Opa.
Setelah selesai sarapan Annya menuju taman belakang Mansion Opa dan Oma. Duduk di kursi taman.
Kini dia memegang hpnya hendak menghubungi seseorang seberang sana.Tut…..
“Halo? ini lo? beneran lo Annya?.”
“Hmmm..iya ini gue.”
“Akhirnya lo calling gue juga beb..kenapa? pasti lo kangenkan sama gue?.”
“Bacot! besok gue balik ke indo.”
“Hah?..serius? sum-…”
Tut…tut…tut..
Annya langsung memutuskan panggilannya. Yang penting dia sudah bilang kalau dia bakalan kembali.
Drrt…drrt.
Bunyi notif bahwa ada pesan masuk
Crocodile Savan🐊🐊
Buset Nnya..kenapa lo matiin telponnya?
Gue kan masih kangen sama bebeb gue!
😘🥰😚Brsk ! L bnyk bct
Ya ampun. Jahat banget lo sama gue
Eh tapi lo udah bilang belum kalau lo mau balik sama anak curut 1 lagi?
🤔😂😚Blm. G ush blg !
Buset …keyboard hp lo rusak ?
Singkat amat?😂🥰😘G.!😑
Nghokey …👌besok lo gue jemput
Jadi jangan kemana mana.
Tunggu abang dek..
Babay Annya sayang 👋
😘🥰😚Read
Sebenarnya dia tak ingin merepotkan Savan, Tapi karna dia sendiri yang menganjurkan diri ya sudah. Lumayankan ada supir pribadi buat ngbawain koper.
Los Angeles International Airport
Disinilah dia sekarang, berdiri sendiri sambil memegang tiket keberangkatannya ke Indonesia.
Jangan tanya dimana Opa dan Oma. Gadis itu tak mengizinkan keduanya ikut mengantar dirinya kebandara.
Flashback on
“Kamu yakin gak mau diantar sama Opa dan Oma?.” tanya Opa.
Annya tersenyum. Dia tau meraka sangat mengkhawatirkan dirinya.
“Iya..Oma Opa gak usah, kalian disini aja. Nanti kalau kalian ikut antar Annya yang ada Annya malah gak bisa pergi karna berat ninggalin Opa dan Oma.” ucapnya lirih.
“Kami pasti akan sangat merindukanmu sayang, telpon kami kalau kamu butuh sesuatu”
“Baiklah..Annya pergi dulu” sambil bergantian memeluk Opa dan Oma.
“Jaga Kesehatan kalian, dan Opa jangan terlalu sibuk dikantor.”
Dia melambaikan tangannya, dan masuk ke mobil.berjalan menuju bandara.
Flashback off
“Goodbye L.A “ ucapnya lirih saat pesawat yang dia tumpangi akan take off.
Sebaikanya dia tidur. Karna perjalanannya panjang dan nanti orang pertama yang dia lihat adalah Savan.
Oh..tidak. Dia baru menyadari kenapa dia harus memberi tahu Savan kalau dia akan kembali.
Bisa dipastikan dia akan sangat berisik nanti. Tunggu dan lihat saja.
Tapi dia juga tidak bisa berbohong dia juga sangat merindukan Savan.“Kau berada disampingku saja
Itu sudah sangat cukup membantuku.”Hai…kalian aku comeback lagi 👋👋
Jangan pelit vote and coment ya guys 😇😉
Aku sayang kalian banyak banyak🥰🥰
Yang sabar ya nunggu chapter berikutnya …
KAMU SEDANG MEMBACA
ANAR || ON GOING
Teen FictionPasti semua orang ingin merasakan kebahagian. Meskipun tidak bisa kita pungkiri kalau masalah pasti akan datang kapan pun itu. Kita hanya bisa selalu mengkuti dan menjalani segala sesuatu yang telah di rencanakan Tuhan. Tapi tidak dengan gadis...