"Singkat"

1 0 0
                                    

Tanpa kau tahu
Aku selalu merindukanmu
Tanpa kau mengerti
Aku selalu saja menanti
Hadirmu selalu menjadi bahagia
Lukaku kau sembuhkan dengantawa
Hanya denganmu selalu ingin berdua
Tua renta akan terus bersama

"Sudah siap" gumamku di hadapan kaca kamarku, sembari merapikan, akupun turun menemuinya

" Yuu berangkat" pas di depannya aku berkata sambil tersenyum simpul

"Gini dong ukhty, pake rok , jilbab, kan jadinya love love , wkwkw " sambil nyubit hidungku

Aku hanya senyum saja membalasnya.

Dengan cuaca sore di hirup pikuk jalan kota, aku dan dia menikmati perjalanan menggunakan sepeda motor.

Sampainya disuatu tempat , tak ramai karena sedang pademi covid 19 , akupun masuk mall 3 lantai , disana hanya terlihat segelintir orang yang berlalu lalang dengan protokol kesehatanpun tak lupa

Kemudian sebegitu singkatnya perjalanan sore itu, banyak sekali cerita yang dibagikan dan menjadikan lega di dada.

Akupun tertawa sangat kencang sampai lupa, sedang ia yang menatapku lekat.

" Ada apa ? Ada yang salah? Maaf ya, aku kelepasan"

" Tidak " jawabnya

" Terus ??? "

" Ceritakan apa yang membuatmu sakit, jangan so jadi jagoan di depanku, aku sudah mengenalmu sangat lama sya, apakah kau tahu? Aku menghilang dan mengasingkan diri darimu membuatku hampir menghilangkan nyawaku sendiri?" (Nafasnya terasa kasar di hempaskan) " apakah kau tahu? Ketika ayahmu berpulang, aku sangat mengkhawatirkanmu? Berulangkali aku coba menghubungimu tapi tak kunjung ada jawaban? Berulangkali aku singgah di rumahmu tak kunjung bertemu? Ceritakanlah? Bahuku selalu ada untukmu Sya , percayalah aku sangat merindukanmu Sya " lanjutnya

" Percayalah aku baik baik saja Lateef Nohan, Tuhan percaya aku sangat kuat, buktinya saja ibu dan ayahku pulang lebih awal dibandingkan diriku, aku mampu berdiri dengan kokoh, aku mampu tersenyum di bibir ini, apalagi yang harus ku ceritakan Nohan?"

" Meskipun bibirmu berkata tidak apa apa dan biarpun kamu berdiri kokoh kuat, dan tawamu membuktikan bahagia, sedangkan matamu selalu menunjukan air mata Sya "

Iapun langsung mendekap tubuhku dengan erat , akupun tak mampu lagi membalasnya dengan kata atau kalimat , sungguh rasanya sangatlah berat Sekarang, sangatlah sulit untuk melaluinya, hanya percaya bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik.

Malampun masih menjadi sebuah perjalanan , perjalanan yang selalu menjadi pelajaran untukku, dengan tangisan dia terdiam, dengan tawaku iapun terdiam, aku nyaman berada di dekapannya, sungguh ...

'Jangan biarkan aku mencari dekapan yang lain, bantu aku !!' ( Batinku menjerit )

Semuanya berlalu seiring waktu, 3 hari ini aku selalu bersamanya, bergandeng tangan dengannya, berbagi cerita hingga tertawa bersama sangat manis ku rasakan, seperti tempat paling ternyaman kini ku duduki ...

Rintikan hujan membasahi dengan lambat dibadan kedua insan ini, namun benar " dunia terasa milik berdua " tak terasa , melaju lambat dan terus tanpa henti bercerita

Namun pada akhirnya hujan semakin deras, sehingga aku dan dia duduk di pinggiran untuk menepi

Dengan segelas teh yang di nikmati, dia membuka pembicaraan.

" Dulu waktu aku jatuh parah dari sepeda motor, kamu tega banget gak jenguk "

Akupun memalingkan wajah darinya tersenyum simpul

" Weee.. jawab uy, aku nanya "
(sambil mencolek lenganku)

" Ya abis, kamu banyak penggemarnya sampe sampe aku gak boleh jenguk kamu tau, aku diem nganter sampe gang rumah kamu doang, mana banyak nyamuk aku di gigitin "

" Hahahaha, kamu nya aja yang terlalu baik sama orang, makannya kayak aku dong egois " jawabnya

( Flasback )

4 tahun lalu Lateef Nohan mengalami kecelakaan parah di sepeda motor, ia melaju sangat kencang diderasnya air hujan , sungguh hal ini selalu ku ingat sampai sekarang, namun aku hanya mengetahui kabarnya dari temanku yang mencintai Nohan , posisi inilah yang membuatku sulit dekat dengannya.
Sungguh khawatir, namun aku hanya mampu mendo'akan nya tanpa ia mengetahui perasaanku, padahal sebaliknya, akupun mencintainya dari ia memakai seragam putih merah.

......

" Sya ?? " Panggilnya dengan lembut

" Hemm, kenapa ?? "

" Aku boleh nanya ?? "

" Boleh Nohan , asal jangan nanya yang aneh aneh aja "

" Emang kayak gimana nanya aneh aneh coba ? "

" Misalnya suara cacing kayak gimana , terus kenapa Upin Ipin gak gede gede "

" Hahaha, kamu yang aneh Sya , aku cuman mau nanya tentang perasaan kamu ?? Sama aku gimana ?? , Aku nunggu kamu Sya, selalu "

Spontan aku terkejut dengan pertanyaannya, 'Tuhan aku harus apa dan bagaimana sekarang' batinku

" Ya engga gimana gimana, gini gini aja lah , sayang udah gitu "

" Sya aku mau serius sama kamu "

" Aku mau dua rius "

" Jangan becanda Sya "

Aku melihat sorot matanya, ketulusan yang ia pancarkan, sungguh Tuhan maafkan aku, aku ingin berterus terang namun kenapa sesulit ini

" Pulangyu? "
Ajakku menarik lengannya

namun kemudian dia menggenggam tanganku dengan sangat lembut , merengkuh dihadapan ku, mengeluarkan cincin yang sangat lucu

" Nohan? Jangan becanda"

" Aurelia Syanazahra, aku benar benar ingin memilikimu, bersama selalu hingga akhir nanti tua renta "

Syok , di saksikan banyak orang , entah bagaimana rasaku sangat campur disana , bingung apa yang harus di ucapkan, hanya pasrah terdiam dan membeku, hanya air mata yang menjawabnya

" Maukah? " Tanyanya memperjelas

Aku hanya mengangguk , kemudian ia yang memasangkan cincin dijari manis ku, sangat pas dan imut kurasa

Ia mendekapku dengan kencang dan terdengar isaknya, suara tepukan orang orang yang tak ku kenal sama sekali ..

"Aku hanya ingin berlarut di dekapanmu Lateef Nohan, bersamamu dengan perjalanan ini selamanya "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PerjalananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang