Prolog

107 15 7
                                    

  Suatu hari, pertikaian antara Malaikat dan Iblis terjadi, pertikaian yang membawa bencana pada alam dunia. Iblis melanggar kesepakatan dengan memaksa jiwa manusia untuk memasuki neraka. Hal itu membuat para Malaikat geram. Kesepatakan Malaikat dan Iblis itu adalah tak memaksa jiwa apapun untuk memasuki surga ataupun neraka sebelum ajal makhluk itu tiba, dan biarkan amal mereka yang menentukannya. Ketika Malaikat dan Iblis saling melepas kekuatan, dunia saat itu menjadi kacau, begitu banyak nyawa yang melayang.

  Namun, di antara para Malaikat dan Iblis yang saling bertikai, Sang Malaikat Keadilan dengan salah satu Iblis terkuat mengajak para Malaikat beserta Iblis lainnya untuk menjaga perdamaian jagat raya seperti sebelumnya. Ajakan itu jelas ditolak, kedua belah pihak ingin sisi mereka yang membawa banyak jiwa. Lalu, Iblis yang bersama Malaikat Keadilan itu menyarankan satu hal.

  "Jika kalian tiba bisa rukun seperti biasa, bagaimana jika kita memainkan sesuatu? Aku dan Malaikat Keadilan akan membuat suatu kristal dengan tanda infinity di dalamnya, Eight Infinity."

  Kristal yang dia maksudkan adalah untuk menjadi target utama permainan di antara mereka, dan membuat alam dunia menjadi medan permainan mereka, bahkan Maha Kuasa menyetujuinya. Jika salah satu dari sisi itu mendapatkan kristal Eight Infinity, maka kemakmuran atau kehancuran abadilah yang akan menemani makhluk hidup yang ada di dunia untuk selamanya.

  Mitos yang beredar di antara masyarakat saat ini mulai luntur, benar atau tidaknya, kebanyakkan dari mereka tidak peduli. Namun, jika mitos itu benar adanya, mereka harus siap akan hasil. Apakah Kemakmuran atau Kehancuran yang menanti mereka?

  Sampai saat ini pula, hanya ada satu kerajaan yang mempercayai mitos tersebut, Kerajaan Emerald, dan membuat Rajanya yang sekarang begitu tenggelam dalam ketakutannya. Takut akan dunia miliknya runtuh gegara ulah Malaikat maupun Iblis pada mitos itu. Maka, pada Tahun 895 E, Sang Raja pergi jauh ke daerah luar Area Timur Kerajaan Emerald, pergi jauh dari kerajaannya, lebih tepatnya pergi menuju Geraja Timur Emerald, tempat ia dahulu menemukan takdir masa depannya.

  Gereja Timur Emerald, gereja kuno yang dipenuhi tumbuhan rambat di tiang-tiangnya, bahkan bertempat hampir di dalam hutan belantara, gereja yang hanya diketahui keberadaannya oleh anggota kerajaan bergaris keturunan Raja. Gereja yang dapat melantunkan musik merdu, musik yang didampingi kicauan para burung, padahal di gereja itu tak ada satu pun alat musik yang terlihat. Gereja yang sudah menjadi reruntuhan itu membiarkan cahaya rembulan menyinari Raja dan orang-orang yang ia panggil kemari, orang-orang itu segera menghadap pada Rajanya.

  "Para Prajurit Kebanggaanku, kalian adalah bagian terbaik dari kerajaanku. Kalian harus bangga dengan tanda yang ada diri kalian itu, tanda itu telah membuat kalian menjadi makhluk terkuat di antara seluruh makhluk. Kalian menjadi makhluk yang paling ditakuti tanpa kalian inginkan, dijauhi oleh teman, orang terdekat, bahkan keluarga kalian. Tapi! Aku berbeda! Bagiku, kalian makhluk paling suci, makhluk kuat yang patut disegani dan dikagumi, bukan untuk ditakuti."

  Suara angkuh Sang Raja Kerajaan Emerald itu menggelegar ke setiap sudut reruntuhan gereja itu, orang-orang yang ia panggil kemari pun hanya mendengar apa yang Raja mereka katakan. Namun, di antara suara angkuh milik Raja itu, mereka menyadari celah Sang Raja mengeluarkan suara seperti ketakutan dari awal dirinya bersuara. Terutama saat ini, suaranya angkuhnya tak lagi bisa menutupi suara ketakutan yang begitu jelas di telinga orang-orang yang dipanggilnya.

  "Kepala Penyihir Kerajaan Emerald. Stone A. Todd."

  Stone A. Todd, nama pertama yang diucapkan oleh Raja. Nama dari seorang pria putih jangkung yang telah membunuh Kepala Penyihir Kerajaan sebelumnya. Nama dari Kepala Penyihir Kerajaan termuda ini, bahkan sukses membuat orang-orang takut akan dirinya, seseorang yang dapat merapalkan mantra kematian. Dan saat ini, mata hijaunya hanya memandang tegas Raja di hadapannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DYSTOPIA: The Eight WarriorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang