Happy reading💕
Nadin menghampiri mamanya yang sudah duduk anteng di kursi makan.
"Pagi, Ma," sapanya.Mamanya menoleh, "hei pagi sayang! Sini sini mama udah bikinin kamu sarapan."
Nadin menurut, dan mulai menyantap oatmeal bercampur pisang buatan mamanya itu.
"Mama pulang jam berapa tadi malem? Nadin nggak denger mama buka pintu," tanyanya memulai obrolan.
"Jam sepuluh.
Mama intip kamu udah tidur pulas di kamar, jadi mama biarin aja.""Emm, nanti pulang jam segitu juga?"
"Iya sayang. Mama udah masakin makan siang kamu kok, nanti kamu tinggal panasin kalau perlu. Bisa kan?"
"Oke, Ma. Bisa kok."
Mamanya bekerja di restaurant, harus berangkat pagi dan pulang larut malam. Sudah tiga hari kesibukannya dimulai.
Terkait papanya, beliau tetap menetap di Bandung, bersama kakaknya. Kedua orangtuanya bukan lagi sepasang suami-istri, melainkan resmi bercerai satu bulan yang lalu.
"Gimana sekolahnya? Suka?"
"Lumayan."
Berbicara tentang sekolah, ia jadi teringat dengan abangnya Hana.
"Mama tau nggak Ma?"
"Apa?"
"Ada orang gila di sekolah Nadin Ma!"
"Hah?! Masa si?"
"Iya Ma beneran! Trus Nadin kejebak sama sandiwaranya!"
"Sandiwara gimana maksudnya?"
"Dia ngaku-ngaku pacaran sama Nadin! Padahal Nadin nggak kenal sama dia."
"Trus Nadin langsung terkenal? Padahal baru satu hari sekolah?"
Nadin mengangguk pelan, "kok mama bisa nebak si."
"Yee mama kan pernah muda, pernah lah nemuin kejadian semacam itu."
Keduanya hanya terkekeh kecil.
"Eh udah jam enam. Mama berangkat duluan ya sayang," pamit mamanya sembari menyambar tas di kursi sebelahnya.Nadin mengangguk dan menyalaminya, "hati-hati, Ma."
"Iya," lalu langsung berjalan ke arah pintu depan, sedikit buru-buru.
Tapi baru beberapa detik, mamanya kembali lagi.
"Sayang," membuat Nadin mendongak, sedikit terkejut."Kenapa, Ma? Ada yang ketinggalan?"
"Bukan.
Itu ojol pesanan kamu udah nungguin di depan."Nadin mengernyit, "ojol? Nadin belum pesan ojol, Ma."
"Lho? Trus itu siapa di depan gerbang?"
"Hah? Nggak ta-- eh kayaknya cowok gila itu, Ma!"
Nadin buru-buru bangkit dan mengintip di balik pintu yang sedikit membuka. Mamanya mengikutinya dari belakang.Terlihat seorang cowok sedang duduk di atas motor. Hodie hitam membalut tubuhnya. Wajahnya tak begitu jelas. Namun jika diamati dari postur tubuh, itu mirip abangnya Hana! Oh iya, kemarin cowok itu sempat mengatakan akan menjemputnya ke sekolah.
Sedikit ragu, Nadin berteriak dari celah pintu. "Woi!! Kamu Ka Sur ya?!!"
"Sayang, udah jelas-jelas itu orang bukan kasur!"
"Namanya emang Ka Sur, Ma. Coba perhatiin deh Ma, tuh kan dia nengok!"
Cowok itu menoleh ke arah Nadin. Alisnya bertaut seperti sedang memastikan pandangan. Lalu kemudian, tersenyum lebar dan melambaikan tangan kanannya, seolah menyapa 'hai'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Baper! Gue Pakboy
Teen Fiction"Semanis apapun tingkah gue ke lo, seperhatian apapun gue sama lo, plis gak usah baper. Jangan diambil hati. Karena hati gue sctv, satu untuk semua." *** Sekedar cerita yang kutulis saat gabut:v Cover by: _Alifapriliani yang dipublish oleh Fitrirezk...