Chapter Sembilan

7 5 0
                                    

Diana's Pov

   Mataku baru terbuka saat langit mulai berubah warna menjadi senja. Aku sedang di pantai sekarang, anak eh pria yang menyetir tadi ada di depan sana. Duduk di atas pasir-pasir lembut sendirian.

   "Hei."

   Dia menoleh, "Tidurmu nyenyak?," tanyanya.

   Aku mengabaikan pertanyaannya dan tanpa ragu duduk di sebelahnya.

   "Hei, kau suka sekali mengabaikanku, ya?" dia berujar sambil tersenyum.

   "Mau minum?" Jihoon menawarkan _soft drink_.

   "Ck, sini aku yang buka." dia berdecak melihatku tak bisa membuka tutupan kaleng.

   "Sebenarnya aku tak suka yang ini. Aku suka yang satunya," bantahku.

   Dia hanya tersenyum, "Kau mau minum apa?" tanyanya.

   "Tak usah. Aku rasa minimarket jauh dari sini," ujarku sambil mengambil minumanku di tangannya.

   "Itu ... Soal kau bertemu denganku, apa yang ku lakukan?" dia bertanya lagi sambil mengusap tengkuknya.

   Slurrp
  
   Slurrp

   "Bukannya sudah kubilang, kau merengek minta es krim."

   "Seberapa kuat pun aku berpikir, aku tak merasa ..." bantahnya ragu.

   "Ya sudah, lupakan saja," sahutku santai.

   "Kau masih ingin di sini?” tanyaku sambil meneguk habis minumanku.

   "Kau mau pergi?"

   Aku mengangguk, "Aku akan ke Dublin jam sembilan."

   "Aku akan mengantarmu," pungkasnya lalu pergi menuju mobil.

Heal MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang