08.00 WIB
Suasana rumah sakit yang tidak pernah sepi. Banyak pasien yang berdatangan dengan keluhan berbeda beda. Beberapa petugas kebersihan yang membersihkan lantai agar tetap steril. Perawat yang sibuk kesana kemari untuk melihat dan memeriksa para pasiennya. Ada juga beberapa perawat yang sedang membagikan beberapa menu sarapan kepada semua pasien.Salah satu perawat dengan perawakan semampai membawa beberapa menu sarapan untuk pasiennya. Salah satu kamar yang didatangi adalah kamar Rey. Tok tok
"Selamat pagi dik Rey, bagaimana keadaannya hari ini?" Ucap perawat dengan tersenyum ramahRey hanya menonton acara televisi kesukaannya. Dia tidak memperdulikan perawat yang masuk membawakan menu sarapan. Perawat hanya tersenyum dan menaruh makanan Rey di meja nakas samping ranjang. Perawat itu mengecek beberapa alat kesehatan yang ada di ruangan Rey dan mengatur meja makan untuknya
"Untuk makanannya kakak taruh di samping nakas ya" ucap Perawat sambil memasang meja makan di atas ranjang. Rey hanya menjawab dengan anggukan saja karena dia sangat fokus menonton TV.
auhh, rintihan perawat itu, ujung jarinya berdarah karena tak sengaja mengenai ujung sesuatu yang runcing berada di ranjang Rey. Rey spontan melihat tangan perawat itu, entah mengapa saat Rey melihat darah itu dia merasakan lapar. Pandangannya tidak terlepas dari ujung jari perawat itu. Perawat segera mengambil tisu yang ada dimeja ruangan dan membersihkan darah yang keluar.
"kakak baik baik saja, yasudah kakak mau obatin ini dulu ya, adik Rey makan dulu biar cepet sembuh" selesai mengatakan itu perawat langsung keluar dari kamar Rey
Rey menggelengkan kepalanya berusaha menghilangkan ingatannya pada darah tadi. Rey menatap menu sarapan yang ada di samping ranjangnya. Dia mengambil makanan itu dan menyantapnya. Baru saja beberaapa makanan yang masuk seketika Rey merasa ada yang aneh pada perutnya. Dia lapar tadi ketika dia makan seketika tubuhnya menolak makanan masuk. Akhirnya Rey memuntahkan makanannya ke lantai. Dia mencoba menyuap beberapa sendok teteap saja dia memuntahkan kembali makanan yang dia makan.
"kenapa semua makanan yang aku makan keluar lagi" ucap Rey kesal, akhirnya dia meletakkan makanan tadi ke tempat semula
Rey kembali melihat TV, dia terus menerus mengganti saluran TV mencari acara yang menarik. Dia berhenti saat melihat acara Happy Tree Friends. Banyak sekali darah yang muncul, dan kadang organ tubuh yang keluar seperti otak, dan isi perut. Sebelumnya Rey sangat jijik melihat kartun ini, tapi tidak dengan sekarang justru acara itu sangat menarik. Membuat Rey semakin lapar.
Rey sangat frustasi dia lapar, tapi ketika diisi makanan justru memuntahkan makanannya. Rey menutup matanya dan memukul mukul kepalanya.
"ayolah rey, kau ini kenapa.... arghhhh" teriak Rey, tanpa ia sadari mata sebelah kirinya berubah menjadi hitam
(mungkin gambarnya seperti itu)
ceklek, pintu kamarnya terbuka muncullah Agas dibaliknya. Rey yang sangat kesakitan karena rasa laparnya membuat dia menjadi tersengal sengal karena susah mengatur pernapasannya, Rey menatap Agas dengan tajam, dia sekarang sangat kelaparan. Agas yang mengetahui perubahan Rey langsung menutup dan mengunci pintu ruangannya. Agas mendekati Rey yang saat ini dia menatap tajam kearahnya
"ternyata dugaanku salah, kau berubah jauh lebih cepat dari perkiraanku nak"
Rey terus menggeram dan tidak bisa mengontrol emosinya. Agas memberikan sebuah bingkisan, entah apa isinya Rey menciup sesuatu yang menurutnya sangat lezat. Rey yang saat itu kesadarannya hilang karena kelaparan langsung mengambil bingkisan itu dengan paksa. Agas menatap Rey yang memakannya dengan lahap
"semoga kau kenyang nak..."
setelah makanan itu habis, barulah kesadaran Rey kembali. dia menatap tanganya, alangkah terkejutnya tangannya penuh dengan darah. Rey menatap Agas yang duduk dikursi samping ranjangnya.
"om... Rey habis nga ngapain... i i ini tangan rey kenapa?" tanya Rey dengan tangan yang gemetar hebat melihat tanganya penuh dengan darah
"kamu makan liver" jelas Agas
seketika Rey langsung terdiam dan menatap tanganya yang penuh dengan darah
KAMU SEDANG MEMBACA
Liver for Life
Vampire"apa kamu melihat semuanya?" Tanya seorang pria "Iya aku melihatnya" jawab gadis itu seraya menatap pria itu dengan tampang tak percaya "Apa kau takut?" Tanya sekali lagi sambil menyentuh pipi mulus gadis itu. Setelahnya pria itu langsung pergi Teri...