Seorang gadis terlihat tengah berkutat di depan leptop dengan ke sepuluh jari tangan yang menekan keyboard tanpa ragu membuat ruang kamarnya bising oleh suara yang di hasilkan peraduan tangan dan benda kesayangannya itu.
Aprilia adalah namanya,ia menempuh pendidikan di sekolah menengah kejuruan tulis terlahir dari keluarga yang tak mampu membuatnya bertegat membesarkan namanya melalui sesuatu yang selama ini ia sukai,menumpahkan semua imajinasinya di leptop kesayangannya,membuat kisah fiksi yang kemudian menjadi sebuah buku yang dapat ia tukar menjadi uang.
Dari situ pasti kalian sudah bisa menebak apa pekerjaannya,ya seorang penulis.
Lia tak pernah berharap lebih dari apa yang ia lakukan,mendapat tawaran dari penerbit yang menerima untuk menerbitkan hasil karyanya saja ia sudah sangat senang.
Tapi tentu saja ia menyembunyikan identitasnya,ia menggunakan nama lain untuk setiap buku yang ia terbitkan tidak ada yang tahu bahwa dialah penulis dari buku yang selama ini teman temannya baca,bahkan pihak penerbit pun tak pernah bertemu langsung dengannya,ia hanya duduk di kamarnya setelah sepulang sekolah dan menumpahkan semua karangan ceritanya di malam hari.
"Ahhh,lelahnya satu bab lagi maka buku ini bisa di terbitkan esok pagi"
Gumam Lia ketika berhenti sejenak untuk merilekskan jari jarinya,ia memang tengah menyelesaikan cerita baru yang akan di bukukan esok pagi seperti perjanjian yang telah ia lakukan dengan pihak yang akan menerbitkan karyanya.
"Ck,tapi setelah mereka menerbitkan ini mereka memintaku membuat cerita yang berbeda dari yang selama ini ku buat dan itu benar benar membuat ku pusing"
Bagaimana tidak pusing?,jika mereka menginginkan jendre cerita yang selama ini tak ia percayai?,yah mereka memintanya untuk membuat cerita fantasi seperti hantu dan makhluk lainnya.
Ohh yang benar saja bahkan ia tak pernah berfikir bahwa makhluk seperti itu ada dan berbentuk seperti apa,bagaimana mungkin ia menuangkan hal yang sama sekali tidak ada di dalam fikirannya untuk di buat sebuah cerita?
"Lebih baik aku menolaknya"
Ya,memang harus seperti itu Lia benar benar tidak bisa membuat karangan apapun tentang hal hal seperti itu dan jika tidak mau otaknya hancur maka ia tidak akan pernah membuat jendre cerita seperti itu.
"Baiklah,ayo selesaikan dan istirahatkan tubuhmu untuk menghadapi hari esok,Aprilia"
***
"Lia!!!"
Merasa namanya di panggil oleh suara yang tak asing baginya gadis yang bernama lengkap Siren Aprilia itu menoleh kebelakang setelah menghentikan langkah kakinya.
Memang ia lebih akrab di panggil Lia di sekolah maupun di rumah nya sendiri,biasanya orang orang akan memanggil nama depan untuk panggilan ia malah menggunakan nama belakang,aneh bukan?
"Bisa tidak kau hanya menyusulku dan tak usah berteriak?"
Gadis yang mendapat teguran setelah berada di samping Lia hanya tersenyum congkak,Karina namanya teman dekatnya sejak tahun pertama ia sekolah di SMK NUSA PELITA entah kenapa ia sangat nyaman dengan gadis itu sampai saat ini mereka menginjak tahun ketiga,berdoa saja ketika waktunya mereka terpisah nanti pertemanan itu masih tetap ada.
"Kali ini tidak bisa!!!"
Lia mengernyit mendengar jawaban Karina biasanya gadis itu akan membungkuk dan meminta maaf padanya dan berakhir tertawa bersama di sepanjang jalan menuju kelas mereka namun kali ini sedikit berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness And Destiny
DiversosKegelapan Adalah sebagian dari jiwanya dan takdir itu seperti labirin rumit dan membingungkan. "Kau iblis yang tak mempunyai hati" "Dan kau adalah milikku"