Brumm... brumm..
Sebuah mobil melaju dengan kencang membelah jalanan, mobil itu meninggalkan TKP dimana seharusnya sebuah insiden kecelakaan terjadi.
"Sial." Geramnya kesal sambil memukul setir
Seseorang itu pun menyeringai dan berkata "Kali ini lo selamat Al, tapi gak untuk lain kali." Ucapnya penuh penekanan. "Gue pastiin lo bakal mati Al" lanjutnya dalam hati
Setelah dirasa cukup jauh dari TKP tersebut, ia pun memberhentikan mobilnya disamping trotoar.
Ia pun mengambil telpon genggamnya yang berada pada saku celananya dan menghubungi seseorang.
"Ada apa bos.." ucap seseorang disebrang sana
"Lo hapus semua rekaman cctv di daerah itu, jangan sampai meninggalkan jejak." Perintahnya pada seseorang disebrang sana
"Baik bos." Ucap nya
Tut...tut..
Setelah sambungan terputus, ia pun kembali menjalankan mobil nya menyusuri jalanan aspal yang basah karna guyuran hujan beberapa waktu lalu.
____________________________________
Pagi ini terlihat suasana SMA Pelita Bangsa yang sudah ramai dengan jajaran polisi yang berada disekitar TKP pembunuhan, terlihat mereka sedang menyelidiki kasus pembunuhan yang terjadi kemarin.
Oleh karena itu, untuk sementara waktu atas kebijakan kepala sekolah murid - murid SMA Pelita Bangsa diliburkan .
Di sisi lain beberapa polisi dan seorang dokter forensik sedang membicarakan hasil penyelidikan dan otopsi tubuh korban.
"Lapor komandan, kami sudah menyelidiki TKP tetapi tidak ada satu pun petunjuk yang bisa kita dapatkan." Lapor nya kepada komandan kepolisian tersebut
Medengar hal itu dahi nya pun mengkerut, merasa aneh akan hal itu dan ia berkata "Baik, setelah ini kita berkumpul untuk merundingkan masalah ini. Kamu boleh pergi jika ada kemajuan dalam penyelidikan ini segera laporkan pada saya."
"Baik komandan, saya permisi." Ucapnya seraya kembali ke TKP
Setelah melihat Doni pergi, ia pun bertanya kepada Haris. "Dan kamu Haris, apakah kamu sudah mendata siapa saja murid yang tidak ada dikelas selama kejadian berlangsung?"
"Sudah komandan, ini data murid yang tidak ada di kelas saat kejadian berlangsung." Ucap Haris seraya menyerahkan data-data murid
Pak Arif pun menerima data-data tersebut, setelah nya ia memberikan nya kepada Riyan. Dia adalah seorang tangan kanan kepercayaan nya.
"Kamu intrograsi mereka, setelah itu berikan kepada saya rekaman pada saat kamu mengintrogasi mereka." Ucap nya tegas
"Baik komandan, kalau begitu kami permisi."
Pak Arif mengngguk, setelah melihat bawahan nya pergi ia pun menoleh kepada dokter forensik yang berada disampingnya "Bagaimana dengan hasil otopsi nya dokter Arlan?"
"Begini komandan Arif setelah saya periksa, dari hasil otopsi dapat saya simpulkan
Bahwa korban meninggal set. Jam sebelum kita temukan. Organ dalam tubuh korban pun mengalami kegagalan fungsi, karena suatu zat yang sangat berbahaya sehingga menghancurkan organ dalam korban dan kami menduga bahwa coklat yang dikonsumsi sebelum nya oleh korban mengandung zat berbahaya yang sampai saat ini saya pun belum mengetahui zat apa itu tapi saya menduga korban telah meminum racun." Jelas dokter ArlanSetelah menjelaskan hasil otopsi, dokter Arlan memberikan berkas hasil otopsi kepada komandan Arif.
"Ah.. iya selain itu, saya menemukan sebuah ukiran huruf 'A' pada lengan sebelah kanan korban ." Terang nya ketika mengingat hal itu
KAMU SEDANG MEMBACA
ALINA
Teen FictionCerita ini bercerita tentang kehidupan seorang gadis, seorang gadis yang mempunyai kemampuan unik.