MyGirl-01.

50 16 64
                                    

Assalamu'alaikum!😅.

Cie cieee.... kita akhirnya bisa ketemu lagii😭. Huaaa, setelah berminggu-minggu aku ga ngetik sama sekali, kini diriku kembali membawa cerita baru.

Bismillah, kali ini aku bawa cerita yang berjudul "MyGirl."

Aku ga mau berbelit-belit. Intinya tetap dukung ceritaku yaaa❤.
Maaf kalo typo ku bertebaran✌.
InsyaAllah up nya ga bakalan lama, asal kuota ada ye kann😂.

Sebelum baca kita tekan vote dulu yukkk, heheeee.

Jangan cuma vote tapi juga terus tinggalin jejak, dengan cara komen sebanyak-banyaknya. Kalau bisa komen'in tiap paragrafnya, biar aku seneng gitu. Ingett, nyenengin orang dapet pahala lohhh😂.

Sekali lagi, bismillah..

Semoga kalian ga bosen, dan pindah-pindah lapak dan terus stay diceritaku ini yakkk❤.

Selamat membaca...

==========

MyGirl.

-Aku tak peduli siapa sainganku, aku tak peduli seberapa besar rintangannya dan aku tak peduli seberapa galak Papamu. Karna jika aku sudah mencintaimu, aku akan tetap memperjuangkanmu-

==========

Setelah di skors selama dua minggu, lelaki dengan seragam putih abu-abu itu tengah berjalan menuju ruang kepala sekolah. Tanpa pikir panjang, ia langsung nyelonong masuk dan membuat seisi ruangan sontak menatapnya.

"Kirain sepi," ucapnya menatap para guru yang tengah duduk seraya fokus menatapnya.

Saat ia hendak berbalik, namanya diserukan dengan cepat oleh kepala sekolahnya.

"Arka, masuk masuk. Kami memang menunggu kedatangan kamu,"

Arkatama Dafandro Darmawijaya. Kerap disapa Arka. Lelaki satu ini memang menyebalkan, tapi dia masih tergolong lelaki baik. Yaa, meskipun suka membantah, tapi setidaknya dia tau bagaimana cara menghormati wanita, benar?. Lahir dikeluarga kaya raya dengan wajah tampan, tubuh tinggi tegap serta memiliki kelebihan diberbagai bidang, membuatnya menjadi idaman dan incaran para kaum hawa.

Lelaki itu menutup pintu dan ikut duduk, namun bukan dikursi melainkan dimeja. "Ngapain?"

"Ck. Arka. Duduk itu dikursi, bukan dimeja," tegur Pak Sutri, guru BK SMA Galaxy.

"Yang penting duduk,"

Pak Sutri mendengus, berusaha sabar menghadapi muridnya yang satu ini. Jika bukan demi sekolah, ia pasti sudah mengadukan sikap anak itu kepada orang tuanya sejak dulu.

"Sabar Pak," Bu Lastri, guru bahasa itu berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati murid kesayangannya itu.

"Arka, sekolah kita dapat undangan lomba lagi, kamu mau kan ngewakilin sekolah kita?"

"Lomba apaan?"

"Hanya lomba antar sekolah, tinggal kamu mau maju diolahraga atau mau ikut CC-nya. Kalau olahraga mungkin nanti akan ada basket, sepak bola atau futsal."

"Lomba kemaren saya udah ikut Bu,"

"Ya itukan kemarin, sekarang sekolah kita butuh murid untuk memenuhi sekaligus menghormati undangan lomba dari sekolah sebelah Nak,"

"Jangan panggil 'Nak', saya bukan anak Bu Lastri,"

Guru itu mendengus lalu menepuk-nepuk bahu Arka. "Maksud saya, Arka."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MyGirl.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang