Un

33 2 0
                                    

Pagi pagi sekali, dihari Minggu, yang seharusnya Reya jadikan acara 'mari berkencan dengan kasur sepanjang hari' harus gagal. Karena apa? Tamu tidak diundang tiba-tiba datang mengganggu tidur nyenyaknya. Siapa lagi kalau bukan makhluk bernama Gisel—atau akrab di panggil gigi— yang dengan rela membuang waktunya untuk membangunkan Reya, yang susahnya setengah mati kalau kata Windy.

"Heh! Bangun! Katanya ngajakin lari" percobaan pertama

"Hmm"

"Lari pagi biar sehat" percobaan kedua

"Hmm"

"Katanya pengen kurus, tapi Lo aja males olahraga" percobaan selanjutnya

"Bangun nyuk, ntar seret jodoh"

"Hmm"

"Reya! BANGUN ihh"

"Hmm"

Kesabaran Gisel sudah habis :)

"DARITADI HMM HMM DOANG ANJIR! BANGUN GA LO!" teriak Giselle sambil memukul badan Reya yang masih tergelung selimut hangat.

"Apaan sih.. berisik tau, ngantuk banget ini gw"

"Dih, si babi. Gw bilangin Jeno nih ya. Kalo Lo kebonya ga ketulungan" ucapnya sambil menarik-narik selimut Reya agar si empunya bangun.

"Yaudah Sono gih, bilang aja. Dah, masih ngantuk ini gw" balas Reya masih dengan mata terpejam menarik kembali selimutnya.

"Lah anjir. Tidur lagi"

Gisel dengan terpaksa melakukan sesuatu yang akan merugikannya. Hanya ini satu-satunya cara agar Reya mau bangun.

"Bangun Reya! Ntar gw traktir siomaynya bang kiming porsi extra deh"

Seketika itu Reya langsung mendudukan badannya dan membuka matanya. Nyawanya sudah terkumpul dalam sekejap. Kini Reya menatap Gigi dengan wajah sumringah.

"Gitu dong daritadi, bep. Ehhe.. tunggu ya gue cumuk sama sikat gigi dulu" lalu pergi ke kamar mandi meninggalkan Giselle yang menatap kepergian sahabatnya dengan tampang datar

"Dasar siomay addict. Berkurang deh duit gue" ujarnya dengan raut wajah sedih di akhir kalimatnya.

Tabungan nonton konser gw :( - Gisel


❄️❄️❄️

"Hahh.. hahh.. duhh.. stop stop. Dah capek gw gi. Duluan aja sonoh. Gw tunggu di deket pos" ucap Reya memegang lututnya berusaha mengatur nafasnya, karna sudah kelelahan.

"Dih, baru juga 3 puteran"

"Ah udah berisik lu. Ntar gw pingsan lu juga yang repot. Dah sana kalo mau lari lagi"

"Yaudah, tiati diganggu mas mas ganjen" ucap Giselle lalu melanjutkan lari paginya.

"Duh gila, gue keberatan dosa kali ya? Capek bener anjir. Baru bentar doang udah ngap-ngapan gini. Haduhh" gerutu Reya sambil mengibaskan tangannya pada wajahnya yang dia yakini sudah merah padam. Kemudian berjalan kearah pos yang sering digunakan sebagai tempat nongkrong anak-anak komplek.

"Hahhh.. niat mau kurus tapi baru lari gini aja gw dah capek" Monolog Reya.





"Gausah diet-dietan. Yang penting kamu sehat. Itu yang paling penting"

Eh?







































"K-kak tirta?"





❄️❄️❄️




Permainan takdir yang membuatku tak bisa lepas darimu.
Karna Kita selalu terhubung.
Secara langsung atau tanpa sengaja.
Entah kamu sadari atau tidak.

- Rey

_____

Next? Or unpub?

Voment nya tolong :)

ré voir | ft. NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang