Kau tahu? Saat kau merasa berada di titik terendahmu, tapi tak ada yang hadir untuk sekedar menanyakan kabar mu, bisa menjadi celah untuk melakukan hal-hal nekat yang tak seharusnya terjadi.
Terkadang, diam bukan berarti marah ataupun kecewa.
Hanya tentang menunggu, sampai topiknya peka.
Tapi, kepekaan setiap orang memiliki tingkat yang berbeda-beda.
Karna itu, yang terpenting disini yaitu kata, ya, hanya kata, untuk menghubungkan perasaan dan kemauan agar menjadi jelas dan tidak menimbulkan tanda tanya.
***
"Yak, lee soo jin, habis bermalam dengan Mr. Jung lagi ya?"
"Seharusnya murid sepertimu tidak bersekolah disini, kau merusak reputasi sekolah"
"Pantas nilai mu bagus-bagus, hasil jual diri ya Nona? Dasar jalang!"
"Aishhh, gadis itu membuat ku merinding, bagaimana bisa dia begitu murah, cih!"
"Hey Lee soo jin, malam ini ke rumah ku yaa, ku beri kau kenikmatan"
"Jangan, ke rumah ku saja, akan ku bayar, hahaha"
Lagi.
Jijik.
Benci.
Marah.
Kesal.
Ingin rasanya menyembur tuduhan mereka dengan
"memangnya kau ada bukti?!",
" wahhh, ayah mu tak memberimu pelajaran attitude dan sopan santun yang baik ya",
"tak usah memutar balikkan fakta, kau yang jalang!"
Tapi apa daya? Yang bisa gadis itu lakukan hanya menangis di belakang gudang yang terletak di belakang sekolah.
Tempat tersepi. Takkan ada yang datang.
Tempatnya yang suram karna di tumbuhi pohon-pohon dengan daun yang rindang membuat tak ada siswa yang mau mampir ke sana.
"Eommaa..." lirihnya, perih.
"Kenapa kau tak membiarkanku menyusulmu dan Appa?"
"Kenapa kau jahat kepadaku? Eommaaaa"
***
Eyyoo... Kyuu~ back yeorobunnnn...
Huahahahhaa.. Ada yg kangen sama kyuu~ ? Oh, jelas ada dongg...Jigeum, kyuu~ back bersama kapal baru gengsss, kyuu~ harap kalian sukaaa...
Happy reading!
KAMU SEDANG MEMBACA
~New Rules~
FanfictionDengarlah nyanyian bintang, Lihatlah tarian planet, Ikuti jejak sihir menuju galaksi. Kau tau kemana harus melangkah, Temukan jalannya, Susul aku di taman penuh bintang dan planet. Bersinarlah, jadi dirimu sendiri.