EB 2.0

8 2 0
                                    

Hari ini Yunhi tidak memiliki jadwal lain selain belajar di sekolah, maka dari itu dia memilih untuk pergi ke rumah temannya yang bernama Yeira

Saat berada di perjalanan menuju rumah Yeira, Yunhi merasa aneh karena ada kerumunan orang di seberang jalan, dia ingin tahu ada hal apa sampai bisa menarik perhatian banyak orang. Namun Yunhi lebih memilih melanjutkan perlajanan ke rumah Yeira dengan rasa penasaran yang besar, mungkin Yeira tau tentang ini karena jarak rumahnya dan tempat orang berkerumun tadi tidak begitu jauh
___________

"yeii.." Yunhi mengetuk pintu rumah Yeira dengan tidak sabar, beberapa saat kemudian terdengar suara dari dalam rumah

"iya iya, duh sabar dong" disusul dengan terbukanya pintu dan menampilkan sosok perempuan di sana

"sendirian?" tanya Yeira saat melihat temannya berdiri di depannya seorang diri

"iyalah, mia lagi nyontek tugas anak kelas sebelah paling" Yeira lantas mengajak Yunhi untuk mengobrol di kamarnya yang berada di lantai kedua rumahnya, Yeira terlebih dulu mengambil beberapa camilan dan minuman untuk dibawanya ke kamar

"tadi ada kerumanan di sana itu apaan?" tanya Yunhi ketika Yeira masuk ke kamar lalu duduk dengan tangan memasukan satu keripik ke mulutnya

"euhm? kerumunan?" Yeira memiringkan kepalanya saat mendengar pertanyaan Yunhi

"iya, tadi di sana rame banget"

"iyakah, masa? tadi waktu gua pulang ga ada apa apa tuh" tangan Yeira bergerak untuk menghidupkan musik dari laptopnya supaya suasana tidak hening

"ih serius anjir, tadi gua ga sempet video biar lu percaya" jawab Yunhi

"ngapain segala divideo?" tanya Yeira heran

"kan elu ga pernah percaya apa yang gua sama mia omongin" Yunhi mulai jengkel dengan temannya yang satu ini

"lu inget aja dong, waktu di rumah bu ai, kalian bilang anjingnya lagi tidur, gua asal masuk gerbangnya eh anjingnya langsung ngejar gua astaga"

"ga lagi gua dengerin omongan sampah kalian" sambung Yeira

"ya kan namanya juga temen" sahut Yunhi enteng

ᴇxᴘʟᴏꜱɪᴏɴ ʙᴏx

Sekali lagi, Sky termenung di bawah rintikan hujan. Kali ini dia mengingat masa kecilnya saat berlibur ke rumah pamannya di pedesaan, lebih tepatnya saat masa panen. Warga desa berbondong-bondong menjemur padinya di depan rumah, namun saat cuaca mendadak berubah menjadi kelabu dan mulai gerimis, maka para warga akan terburu-buru memasukan padinya ke dalam karung kembali. Rasanya Sky sangat rindu masa-masa itu. Hidup di tengah perkotaan yang sibuk membuatnya tidak dapat kembali menyaksikan hal yang dapat dilihatnya di pedesaan

Segelas susu hangat berada di genggaman tangan Sky, duduk di balkon kamar mengakibatkan angin perlahan-lahan menyapa wajah datar Sky. Perlu diingat bahwa Sky tidak terlalu bagus dalam mengutarakan perasaan melalui ekspresi muka

Secara tiba-tiba peristiwa kecil yang dialaminya kemarin terlintas kembali di pikirannya, mau tidak mau Sky harus memikirkan kembali hal kemarin

Bagi Sky hal kemarin adalah peristiwa kecil namun saat dia terus berfikir dia semakin menganggap bahwa itu adalah peristiwa kecil yang mengawali peristiwa besar, Sky tidak mengerti pasti

Tolong ingatkan Sky untuk mengeluarkan ekspresi kaget setelah ini saat ibunya mendadak mengetuk pintu balkon

"ky, masuk" ucap ibunya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ᴇxᴘʟᴏꜱɪᴏɴ ʙᴏxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang